Virus Corona

Tak Hanya Rp 300 Juta, Mahfud MD Beber Ada Bintang Jasa ke Tenaga Medis yang Wafat Tangani Covid-19

Tak hanya Rp 300 juta, Mahfud MD beber ada bintang jasa ke tenaga medis yang wafat tangani covid-19

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Instagram@mohmahfudmd
Mahfud MD Angkat Bicara Soal Polemik Mal Dibuka Sedangkan Masjid Ditutup, Sebut Tak Melanggar Hukum 

TRIBUNKALTIM.CO - Tak hanya Rp 300 juta, Mahfud MD beber ada bintang jasa ke tenaga medis yang wafat tangani covid-19.

Menkopolhukam Mahfud MD membeberkan aneka insentif yang diberikan Pemerintah kepada tenaga medis.

Juga ada santunan bernilai ratusan juta rupiah untuk tenaga medis yang meninggal dunia saat menangani pasien Virus Corona atau covid-19.

Tak hanya itu, Negara, kata Mahfud MD, juga menyiapkan penghargaan prestisius lain berupa bintang jasa kepada tenaga medis yang gugur.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan atau Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan, banyak dokter meninggal dunia disebabkan kelelahan dan stres menangani pasien covid-19.

Pemerintah memberikan santunan dan penghargaan untuk dokter yang meninggal tersebut.

Kabar Gembira Luhut Pandjaitan, Ada Cashback Belanja Online Up To Rp 750.000, Cek Syarat & Ketentuan

 Aturan Terbaru Kemendikbud, Sekolah Tatap Muka Zona Hijau dan Kuning Wajib Kantongi 4 Persetujuan

 MAKI Beber Nasib Jaksa Pinangki Lebih Baik dari Prasetijo Utomo, Bandingkan Kejagung dengan Polri

 Resmi, Besok PNS, TNI, Polri dan Pensiunan Tersenyum, Gaji ke-13 Masuk Rekening, Ada yang Tak Dapat

"Kita mencatat banyak dokter yang menjadi korban, dalam pengabdiannya itu.

Mungkin karena lelah, stres juga," kata Mahfud MD dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Sabtu (8/8/2020).

"Mungkin itu semua, lelah dan stres, lalu terkena covid-19 sehingga meninggal," ujar Mahfud MD.

Karena itu, kata Mahfud, pemerintah memberi perhatian khusus terhadap mereka.

Pemerintah menyediakan insentif dan santuan pada para tenaga medis secara keseluruhan.

Besaran insentif dan santunan pun bermacam-macam. Mahfud MD menjelaskan, setiap dokter spesialis yang menangani covid-19 mendapat insentif Rp 15 juta per bulan.

Kemudian, untuk dokter umum Rp 10 juta per bulan.

Lalu untuk tenaga medis lain yang bukan dokter yang bekerja untuk penanganan covid-19 diberi insentif Rp 7,5 juta per bulan.

Menurut Mahfud MD, dana untuk insentif ini sudah tersedia.

Sementara itu, untuk tenaga medis yang meninggal dunia karena menangani covid-19 diberikan santunan sebesar Rp 300 juta yang diserahkan kepada wakil atau keluarga.

"Santunan diberikan kepada setiap tenaga medis, tanpa membedakan dokter spesialis, dokter umum atau perawat.

Jika meninggal, keluarga akan mendapat Rp 300 juta rupiah," ucap Mahfud MD.

Ia menjelaskan, pemerintah juga akan memberikan bintang jasa yang diputuskan oleh Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Kehormatan.

Pada 13 Agustus mendatang akan diserahkan 22 bintang jasa kepada tenaga medis yang gugur.

"Rinciannya, sembilan orang menerima bintang jasa Pratama dan 13 orang menerima bintang jasa Nararya,” tutur Mahfud MD.

Penyerahan kepada wakil dari 22 tenaga medis yang telah meninggal ini menurut Mahfud baru tahapan pertama.

Sebab, pemerintah masih menunggu seluruh laporan tenaga medis yang meninggal.

 Ramalan Zodiak Hari Ini Terbaru Minggu 9 Agustus 2020, Scorpio Jaga Nada Bicara, Cancer Tertekan

 Tak Dipilih Prabowo Dampingi Menantu Jokowi di Pilkada Medan, Kerabat Luhut Sudah Setor Rp 20 Juta

Setelah seluruh data terkumpul, kata dia, bintang jasa dan santunan yang sama dari pemerintah juga akan disalurkan.

"Nanti akan diberikan bintang jasa dan santunan yang sama oleh pemerintah dalam hal ini melalui komite, sub komitenya itu Satgas sekarang bersama Kemenkes terus bekerja intensif untuk mendata siapa saja yang gugur," kata Mahfud MD.

Di Balikpapan

Walikota Balikpapan Rizal Effendi membeberkan kejadian kasus tenaga medis positif itu berasal dari IGD (Instalasi Gawat Darurat).

Oleh sebab itu, mulai hari ini pemerintah kota mengambil kebijakan menutup pelayanan IGD RSUD Beriman Balikpapan selama tiga hari kedepan.

"Karena yang terkonfirmasi di RSUD adalah kejadian di IGD, maka sejak pukul 12.00 tadi kita tutup, tidak beri pelayanan di IGD, sampai Senin jam 8 pagi baru buka kembali," ujarnya.

Sementara pelayanan IGD tiga hari ditutup, pihaknya juga akan membatasi pelayanan, dan jam besuk ditiadakan untuk sementara waktu.

Baca juga; BREAKINGNEWS Balikpapan Geger, 27 Kasus Positif, 17 di Antaranya Pedagang Pasar Muara Rapak

Baca juga; 17 Pedagang Positif Corona Lagi, Pasar Muara Rapak Balikpapan Ditutup Tiga Hari

"Kita lihat perkembangannya, semuanya telah diisolasi mandiri, karena itu mereka diistirahatkan dan kita lakukan penyemprotan disinfektan," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty pun menjelaskan mekanisme mengenai sistem rujukan akan berubah.

Menurutnya ia telah menginformasikan pada fasilitas kesehatan pelayanan tingkat pertama untuk tidak merujuk pasien ke RSUD Beriman sementara waktu.

 Di ILC, MAKI Bocorkan Aliran Dana Diduga dari Djoko Tjandra ke Jaksa Pinangki, Jumlahnya Fantastis

Melainkan baiknya dirujuk ketempar fasilitas kesehatan terdekat dengan lokasi wilayah tempat tinggal pasien tersebut.

"Jadi ini akan dialihkan kita sudah infokan pada faskes tingkat pertamaz untuk tidak dirujuk ke RSUD Beriman, tapi ke tempat lainnya," imbuh wanita yang kerap disapa Dio itu.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahfud: Banyak Dokter Meninggal Dunia karena Lelah dan Stres Tangani Pasien Covid-19", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2020/08/08/20334751/mahfud-banyak-dokter-meninggal-dunia-karena-lelah-dan-stres-tangani-pasien?page=all#page3.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved