Hari Kemerdekaan, Puan Maharani Beber Pidato Soekarno Relevan di Zaman Ini, Baju Modern Kolonialisme
Hari Kemerdekaan, Puan Maharani beber pidato Soekarno relevan di zaman ini, baju modern kolonialisme
TRIBUNKALTIM.CO - Hari Kemerdekaan, Puan Maharani beber pidato Soekarno relevan di zaman ini, baju modern kolonialisme.
Hari ini, Indonesia merayakan HUT ke-75 RI atau Hari Kemerdekaan.
Ketua DPR RI Puan Maharani pun memaparkan sebait pidato Presiden Soekarno yang dinilainya relevan dengan kondisi bangsa saat ini.
Pidato Soekarno itu disampaikan dalam Konfrensi Asia Afrika, di Bandung Jawa Barat.
Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, peringatan kemerdekaan HUT ke-75 Republik Indonesia harus menjadi momentum untuk menguatkan persatuan dan gotong royong dalam mewujudkan Indonesia Maju.
• Momen Langka Upacara Hari Kemerdekaan di Istana, Jokowi Tiba, Cucu Jusuf Kalla Alami Hal Mengejutkan
• Pimpin Upacara Hari Kemerdekaan, Anies Baswedan Beber HUT ke-75 RI Muncul Banyak Pahlawan dan Gugur
• Jangan Coba-Coba Palsukan Data Demi BLT Rp 600 Ribu Karyawan Swasta, Sanksinya Tak Main-Main
• HUT ke-75 RI, Rocky Gerung Ucap Dirgahayu Buzzer, Sindir Cara Pemerintah Sosialisasi Omnibus Law
"Indonesia maju adalah tujuan kita semua.
Kita bisa mewujudkannya bersama, bergotong royong dan mengarahkan politik pembangunan nasional kita," kata Puan Maharani dalam keterangan tertulis, Senin (17/8/2020).
Puan Maharani mengatakan, politik pembangunan nasional dapat diarahkan untuk mempercepat pembangunan manusia Indonesia.
Menguatkan industri pangan nasional, penataan industri nasional yang kuat, pemerataan pembangunan infrastruktur serta optimalisasi reformasi birokrasi.
"Perjuangan mencapai Indonesia maju harus melalui kerja keras dan keberanian menjadi bangsa yang berdikari dan menguasai ilmu pengetahuan serta teknologi," ujar dia.
Puan Maharani pun mengutip pidato Presiden Republik Indonesia pertama Soekarno tentang ancaman kolonialisme yang disampaikan dalam Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung, Jawa Barat.
Pidato tersebut berbunyi
"Kolonialisme mempunyai juga baju modern, dalam bentuk penguasaan ekonomi, penguasaan intelektual, penguasaan materiil yang nyata, dilakukan oleh sekumpulan kecil orang-orang asing yang tinggal di tengah-tengah rakyat.
Ia merupakan musuh yang licin dan tabah, dan menyaru dengan berbagai cara".
Menurut Puan Maharani, pesan Presiden Soekarno masih relevan agar bangsa Indonesia mewaspadai dan mampu menangani tantangan zaman.
Secara khusus, tantangan yang dihadapi saat ini adalah menghadapi pandemi covid-19.
Puan mendorong pemerintah untuk meningkatkan penanganan pandemi covid-19 agar dampaknya tidak meluas menjadi krisis ekonomi dan krisis sosial.
"Layanan kesehatan harus ditingkatkan dan merata.
Kita juga harus mandiri dalam menyediakan vaksin covid-19 dan menjaga perekonomian nasional," pungkas dia.
Kritik Rocky Gerung di Hari Kemerdekaan
Pengamat politik Rocky Gerung menyayangkan munculnya buzzer menjelang hari spesial di Tanah Air, yakni peringatan hari kemerdekaan ke-75 tahun Indonesia pada 17 Agustus 2020.
Hal itu disampaikan dalam tayangan YouTube pribadinya, Rocky Gerung Official yang diunggah pada Minggu (16/8/2020).
Sebelumnya pemberitaan mengenai keberadaan dari buzzer pemerintah sempat mengemuka menyusul munculnya beberapa selebriti atau influencer yang menyuarakan tentang tagar #IndonesiaButuhKerja.
• Tahun 2021 Tak Ada Kenaikan Gaji untuk PNS, TNI, Polri, Sri Mulyani: THR dan Gaji Ke-13 Tetap Ada
• BLT Karyawan Swasta Dicairkan Jokowi 25 Agustus, Cara Cek Namamu Terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan
• Buka-bukaan, Ghea Youbi Ungkap Awal Hubungan dengan Pemain Persib, Terima Kasih Selalu Jadi Bucinku
• LENGKAP 50 Kata Mutiara dan Ucapan Hari Kemerdekaan 17 Agustus, Kirim WA Update Status Fb Twitter IG
Termasuk satu di antaranya adalah nama penyanyi Ardhito Pramono.
Mereka menjadi sorotan lantaran diduga mengkampanyekan program pemerintah yang sedang menjadi pertentangan, yakni RUU Omnibus Law terkait RUU Cipta Kerja.
Tetapi kabar terbaru, beberapa di antaranya sudah menyampaikan permintaan maafnya dengan mengaku hanya mengkampanyekan tagar #IndonesiaButuhKerja dan membantah bahwa sikapnya tersebut berkaitan dengan Omnibus Law.
"Kita sehari lagi mau merayakan Indonesia merdeka, tetapi ternyata kemerdekaan itu justru terhalang oleh berita terakhir bahwa pemerintah menyewa buzzer," ujar Rocky Gerung.
"Kan dia musti menyewa patriot-patriot bangsa, masak buzzer jadiin simbol kemerdekaan 75 tahun," jelasnya.
Melihat kondisi tersebut, Rocky Gerung menyampaikan candaannya dengan memberikan selamat kepada para buzzer yang telah menemani proses pemerintahan sampai saat ini atau selama 75 tahun.
Bahkan bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia, Rocky Gerung juga menyampaikannya kepada para buzzer tersebut.
"Jadi kita 75 tahun bersama buzzer gitu?" kata Rocky Gerung.
"Dirgahayulah buzzer," lanjutnya.
Setelah itu, Hersubeno Arief memberikan pandangannya terkait kegaduhan yang sempat terjadi karena Arditho Pramono.
• Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini Terbaru Senin 17 Agustus 2020 Cancer Ketemu Cinta Baru, Leo Hati-hati
Menurutnya, sikap dari Arditho memang bukan masuk kategori dari buzzer, melainkan hanya sebatas influencer.
Namun tidak dipungkiri bahwa influencer tersebut ditugaskan untuk mensukseskan atau mensosialisasikan program dari pemerintah.
"Kalau kita pilah-pilah, kalau beberapa orang yang mengaku, penyanyi, termasuk Arditho Purnomo yang bikin testimoni dan sebagainya, kelihatannya dia tidak masuk kelompok buzzer," ucap Hersubeno.
"Dia adalah orang yang disebut selama ini sebagai influencer yang digunakan oleh pemerintah untuk mensosialisasikan program-program," terangnya.
"Tapi dalam kasus ini yang menjadi rame karena mereka digunakan untuk mendukung program atau RUU Omnibus Law, kelihatannya Bung Rocky," pungkasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puan Sebut Pidato Soekarno Ini Relevan untuk Zaman Sekarang", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2020/08/17/11562301/puan-sebut-pidato-soekarno-ini-relevan-untuk-zaman-sekarang.