Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar Sinyalir Modus Peredaran Narkotika Telah Berubah

Kapolres Nunukan, AKBP Syaiful Anwar, mensinyalir modus peredaran narkotika yang masuk di wilayahnya telah berubah

Penulis: Amiruddin | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/AMIRUDDIN
Kapolres Nunukan, AKBP Syaiful Anwar, mensinyalir modus peredaran narkotika yang masuk di wilayahnya telah berubah 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Kapolres Nunukan, AKBP Syaiful Anwar, mensinyalir modus peredaran narkotika yang masuk di wilayahnya telah berubah.

Hal itu disampaikan Syaiful Anwar, saat ditemui di Mapolda Kaltara, Jl Komjen M Jasin, Tanjung Selor.

"Untuk mencegah peredaran narkotika, kami selama ini berkoordinasi dengan Satgas Pamtas dan Satgas Ambalat, untuk ngeblok peredaran narkoba di jalur darat, utamanya di Sebatik.

Tetapi kita sinyalir saat ini sudah berbeda modus, karena tangkapan terakhir yang 8 kilogram, melalui jalur laut langsung.

Narkotika dibawa dari Tawau, Malaysia melalui jalur laut, menggunakan speed kecil dengan mesin 40 PK," kata Syaiful Anwar, kepada TribunKaltim.co, Rabu (26/8/2020).

Baca Juga: Polsek Samboja Kukar Ungkap Kasus Narkoba, Seorang Oknum Guru Honorer Diamankan

Baca Juga: Kalapas Tenggarong Ingatkan Petugas tak Terlibat Peredaran Narkoba Dalam Lapas, Ini Ancamannya

Syaiful Anwar menambahkan, sabu sekitar 300 kilogram yang lolos hingga diungkap di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), diduga kuat juga masuk menggunakan jalur laut.

Informasi yang diterima, kata dia, sabu tersebut dimungkinkan masuk menggunakan kapal ikan di laut lepas, dan bisa saja menuju Pulau Bunyu atau Kota Tarakan.

"Selama ini kita memang ketat di perbatasan, utamanya di jalur darat, jadi kemungkian mereka menggunakan modus lain, agar bisa mengedarkan sabu masuk ke Nunukan dan daerah Kaltara lainnya," ujarnya.

Perwira yang berpengalaman dalam bidang Brigade Mobile (Brimob) itu, mengaku juga terus berkoordinasi dengan Lantamal Nunukan.

Apalagi saat ini, armada kapal miliki Polair di Nunukan juga terbatas.

"Armada Polair kita di sana hanya ada dua, itupun sudah tua dan butuh peremajaan.

Kendala lainnya, BNN di Nunukan itu tidak memiliki personel, sehingga sulit untuk mengoptimalkan kinerja," tuturnya.

Meskipun dengan keterbatasan armada, Syaiful Anwar mengaku tetap berupaya mengoptimalkan kinerjanya.

Utamanya dalam melakukan pemberantasan narkotika di Nunukan. (*)

Baca Juga: Eks RSUD AM Parikesit Tenggarong Bakal Dijadikan Pusat Rehabilitasi Ketergantungan Narkoba

Baca Juga: Narapidana Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Tanah Grogot, Saat Ini Sudah Terkepung di Hutan

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved