OPINI

Merdeka Belajar, Proses Pembelajaran Yang Menyenangkan Bagi Peserta Didik

Merdeka belajar, proses pembelajaran antara pendidik dan peserta didik dapat saling membagi informasi dengan menyenangkan tanpa tekanan.

Editor: Sumarsono
HO
Rida Hariati S.Pd, Guru MTs Negeri 1 Balikpapan, Kalimantan Timur 

Oleh: Rida Hariati S.Pd

Guru MTs Negeri 1 Balikpapan, Kalimantan Timur

 

TRIBUNKALTIM.CO - BELAJAR adalah interaksi antara pendidik dengan peserta didik yang berlangsung menyenangkan tentunya. Begitu pula dengan prosesnya, saat ini pembelajaran di tengah pandemi adalah pembelajaran yang harus mampu menghidupkan suasana menyenangkan  bagi peserta didik maupun pendidiknya.

Bagaimana seorang pendidik dapat menghantarkan pesan atau isi dari materi yang akan diberikan pada peserta didik. Tentu banyak cara dan trik yang akan diberikan atau dipelajari dalam pembelajaran.

Mulai menggunakan metode atau model pembelajaran yang beragam sampai menggunakan berbagai aplikasi daring yang variatif.

Terkadang pernahkah seorang pendidik memikirkan lebih lanjut, pahamkah  anak didik dengan  materi yang akan disampaikan kepada peserta didik.

Pendidik pun bertanya-tanya dengan dirinya sendiri, sudah sesuaikah model atau metode yang diterapkan dalam pembelajaran juga teknologi yang digunakan untuk menghantarkan materi pada  peserta didik.

Hal ini yang membuat pendidik mencari berbagai inovasi dalam pembelajaran untuk peserta didik agar mampu memahami materi yang akan disampaikan.

Kemendikbud Bagikan Pulsa Dukung Pembelajaran Daring, Anggota DPR Hetifah Minta Pemda Respons Cepat

Dukung Program 0812 Disdik Balikpapan, Warga Beri Fasilitas Wifi Gratis untuk Siswa Belajar Daring

Merdeka Belajar, Berprestasi dari Rumah Menyongsong Era 4.0

Munculah model atau istilah “Merdeka Belajar”. Merdeka belajar itu bukan berarti merdeka tidak melakukan aktivitas apapun dalam proses pembelajaran. Itu merupakan pemikiran yang salah.

Seperti yang dikatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, bahwa USBN diganti dengan ujian (asesmen). Pernyataan Ini menandakan bukan berarti ujian ditiadakan hanya diganti dengan model ujian yang lain yakni asesmen.

Merdeka belajar juga bukan berarti kita bebas dari situasi pembelajaran. Namun merdeka belajar di sini dimana dalam proses pembelajaran antara pendidik dan peserta didik dapat saling membagi informasi dengan menyenangkan tanpa di bawah tekanan sehingga tercipta proses pembelajaran yang menyenangkan.

Salah satu contoh program Mas Menteri Nadim  Makarim mengenai ujian asesmen. Dalam bentuk penyampaian soal-soal lebih pada kebebasan seorang peserta didik dapat menyampaikan pemikirannya terhadap soal yang diberikan.

Peserta didik tidak perlu menghapal sampai 1 buku tebal, tapi lebih kepada menjawab beragam soal dengan mengedepankan  pemikirannya peserta didik masing-masing sesuai kenyataan yang dihadapinya.

Dari hal tersebut peserta didik merasa tidak terbebani untuk mengeluarkan pendapat atau pemikirannya menjawab beragam soal dalam ujian. Seperti yang diterapkan pada soal asesmen yang telah disosialisasikan Mendikbud.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved