Berguru pada Pandemi Covid-19
BELAJAR di rumah dan bekerja dari rumah sudah dilakukan sejak awal tahun 2020 ini. Di saat inilah peran kita sebagai orangtua sangat dibutuhkan anak s
Di berbagai daerah, khususnya Indonesia, banyak sekali guru dan siswa yang terpapar virus Covid-19 ini, di antara mereka bahkan banyak yang meninggal dunia. Sekolah pun banyak yang ditutup lagi dan siswa kembali melaksanakan belajar di rumah.
Orangtua/ wali siswa hendaknya tidak menuntut pemerintah untuk mengijinkan kegiatan belajar di sekolah secara normal. Alasan mereka adalah anak akan bodoh bila hanya belajar di rumah. Dalam hal ini, orangtua/ wali wajib tahu bahwa imbauan untuk tetap belajar di rumah sudah sesuai dengan Surat
Keputusan Bersama beberapa Menteri untuk memutus penularan Covid-19 ini. Belajar di sekolah akan diizinkan pemerintah bila status zona daerah tersebut sudah kembali hijau.
Berguru pada pandemi
Momen yang meresahkan ini telah mengajarkan kita banyak hal. Orangtua/ wali bisa menjadi lebih sabar dan telaten dalam mendampingi anaknya belajar. Bila sebelumnya kita sebagai orangtua/ wali menyerahkan hampir sepenuhnya transfer ilmu dari guru mereka di sekolah, maka saat ini orangtua/ wali yang langsung berada di samping mereka.
Bila sebelumya orangtua/ wali mungkin pernah tidak terima karena anaknya dihukum oleh gurunya di sekolah, maka saat ini orang tualah yang lebih mengenal karakter belajar anaknya secara utuh. Bisa kita bayangkan perjuangan seorang guru yang menghadapi puluhan anak di kelasnya. Tidak sebanding dengan kita yang hanya menghadapi satu atau dua anak saja di rumah.
Pendidikan anak adalah proyek kerja bersama, guru, orangtua, dan lingkungan sekitar. Kualitas pendidikan generasi penerus bangsa ini tidak hanya diwakili dengan semua angka yang ada di rapor anak setiap akhir semester dan kenaikan kelas, melainkan bentuk mental dan akhlak mereka yang terbaik.
Masih ada saja orangtua/ wali yang hanya fokus pada meningkatnya angka rapor, daripada kualitas budi pekerti anaknya. Apalah artinya semua angka tinggi yang tertera di rapor bila adab dan perilaku anak jauh dari harapan. Bangsa ini akan maju dengan generasi muda yang cerdas dan berbudi pekerti baik.
Mendampingi dan belajar bersama anak adalah hal yang sangat menyenangkan. Para ayah dan ubu pun bisa turut mengingat kembali pelajaran saat mereka di bangku sekolah dulu. Belajar bersama anak dapat memperbarui ilmu dan mencerahkan pikiran.
Tidak ada yang sia-sia dalam menimba dan mentrasfer ilmu. Ayah dan Ibu adalah nahkoda kapal, di mana anak-anak mereka adalah penumpangnya. Ke arah mana kapal akan dikemudikan dan berlabuh, ayah dan ibulah yang menetukan dan bertanggung jawab.
Jangan sampai kapal menjadi salah arah apalagi karam. Mari kita bimbing anak-anak hingga berhasil, tidak menjadi generasi yang gagal apalagi tertinggal. Pandemi Covid-19 ini telah memberikan pelajaran bagi kehidupan kita semua. Menghadapi situasi pandemi yang tidak nyaman ini sebaiknya tidak dengan mengeluh. Bila terus berkeluh kesah, maka akibatnya kita sendiri yang akan tertinggal jauh.
Kita semua harus bersemangat dan turut menularkan semangat itu kepada orang-orang di sekitar kita dalam masa pandemi ini. Berikanlah contoh yang baik walaupun dalam hal yang sederhana, yaitu tentang menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan dan mengunggah banyak hal positif lainnya di berbagai sosial media.
Beragam aplikasi android sudah banyak disematkan pada gawai kita saat ini. Hampir semua aplikasi pun bisa dengan mudah diakses. Bila sebelumnya kita tidak pernah mencoba beberapa aplikasi, sebut saja zoom, google classroom, meet dan lainnya, maka kini walaupun dengan terpaksa akhirnya mengerti bagaimana mengoperasikan berbagai macam aplikasi tersebut.
Hanya dengan sentuhan jari, semua informasi bisa didapat, dan anak bisa menyelesaikan tugas sekolahnya dengan baik. Kita semua sudah belajar banyak hal pada momen pandemi ini, yaitu lebih memahami teknologi informasi.
Pandemi ini pasti berakhir, tentu saja tergantung pada pola hidup sehat dan perilaku hidup baik kita semua. Jauhkan sikap pesimis dan tak acuh pada sesama di lingkungan sekitar kita untuk keadaan bumi yang lebih baik. Dan dengan bimbingan yang terbaik pada anak kita, maka generasi penerus bangsa kelak akan menjadi yang terdepan. (*)
Oleh: Dwi Yenie Kumala Sari Sulaiman, M. Pd
Guru SMKN 20 Samarinda