Produksi Sampah di Berau Capai 70 Ton Perhari, Wakil Bupati Agus Tantomo Sebut Harus Ada Solusi
Dalam peninjauan tersebut Agus Tantomo menerima sejumlah keluhan yang disampaikan salah satu pengelola TPA Bujangga yakni Baharuddin.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,TANJUNG REDEB -Wakil Bupati Berau Agus Tantomo meninjau Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Bujangga, Kecamatan Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur, Selasa (1/9/2020).
Dalam peninjauan tersebut Agus Tantomo menerima sejumlah keluhan yang disampaikan salah satu pengelola TPA Bujangga yakni Baharuddin.
Dikatakan Agus Tantomo setelah berdiskusi tersebut sejumlah keluhan terkait penanganan sampah disampaikan terutama menyiapkan alternatif jika TPA Bujangga tak lagi bisa dimanfaatkan.
"Ini lebih jelas permasalahannya setelah saya berdiskusi yakni produksi sampah di Berau mencapai 70 ton perhari, dengan jumlah itu dan adanya aturan di tahun 2013 terkait larangan membakar sampah itu dilakukan penimbunan dan kondisi sekarang setelah 7 tahun bisa dilihat sudah menggunung," jelas Agus Tantomo.
Baca Juga: Lewat Program PMM di Samarinda, Mahasiswa UMM Ubah Sampah Botol Plastik Jadi Wadah Hand Sanitizer
Baca Juga: Punya Harta Rp 110 Miliar dan Lulusan S2, Wanita Ini Pilih Bekerja Jadi Pemulung Sampah
Dari hal tersebut kata Agus permasalahan muncul yakni kekurangan lahan dengan besarnya volume sampah, ditambah kondisi TPA saat ini yang sudah menggunung.
"Beruntungnya saat ini lokasi yang kita keruk untuk menimbun sampah bisa kembali dimanfaatkan untuk dijadikan TPA. Namun itu juga kemungkinan bisa penuh setelah beberapa tahun dipakai," tuturnya
Masalah lain muncul dengan tidak adanya pembakaran kata Wabup yakni sampah mengeluarkan bau menyengat yang banyak dikeluhkan masyarakat sekitar TPA.
"Dengan sistem sekarang ini warga sekitar merasakan bau, jadi sampah yang numpuk tadi saat dikeruk akan mengeluarkan bau menyengat yang berdampak pada masyarakat," imbuhnya.
Pemerintah Daerah sendiri, kata Agus tak tinggal diam, sejak 2 tahun terkahir pemerintah sudah mencari alternatif TPA baru, namun kesulitan lahan dan sekarang masa covid-19 kesulitan penganggaran sehingga jauh untuk dilakukan realisasi.
"Sekarang solusinya kita cari yang murah, jadi yang ada ini akan kita manfaatkan, bekas galian untuk menimbun sampah akan dimanfaatkan, kemudian limbah yang mencemari lingkungan harus dibelikan alat yang bertujuan untuk menfilter limbah sebelum dibuang," pungkasnya
Solusi lain yang akan diambil kata wakil Bupati Berau itu yakni dengan membuat TPA di masing-masing RT, sehingga sampah warga bisa dilakukan pemilahan jenis sampah karena yang terjadi saat ini semua jenis sampah langsung di buang ke TPA Bujangga baik sampah basa, plastik, atau kering sehingga itu dapat mengurangi volume sampah.
"Untuk mengurangi beban 70 ton agar dibuat TPA di tingkat RT karena tak memerlukan lokasi yang luas. Dan ini memungkinkan karena Pemda setiap tahun memberi anggaran ke RT sehingga kami minta salah satu program RT yakni pengelolaan sampah ini," tuturnya
Dari kunjungan ini wakil bupati menegaskan akan ada tindak lanjut termasuk pengelolaan sampah tiap RT dan pengadaan alat penjernih limbah.
Sampah yang dikelola di TPA Bujangga sendiri sampah yang yang berasal dari warga di Kecamatan Tanjung Redeb, Sambaliung, Gunung Tabur dan Teluk Bayur. (*)
Baca Juga: Limbah Medis Naik 30 Persen di Balikpapan Selama Pandemi, Sampah Masker Malah Berkurang
Baca Juga: Satu Hari Samarinda Produksi Sampah 610 Ton, Kecamatan Samarinda Utara Penyumbang Terbanyak