Kapal Ferry yang Tenggelam di Kutai Timur Ditarik Pemilik Kapal, Satu ABK Masih dalam Pencarian
Tiba di perairan Desa Sempayau Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur pada Selasa (8/9/2020).
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA – Tiba di perairan Desa Sempayau Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur pada Selasa (8/9/2020), tim Basarnas Kaltim langsung mengerahkan peralatan yang dimiliki untuk melakukan pencarian.
Mereka mengerahkan tim gabungan menyusuri sungai Desa Sempayau yang menghubungkan pesisir Kutai Timur dengan Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Kasi Ops Basarnas Kaltim, Octavianus menginformasikan perkembangan Operasi SAR di wilayah Sangkulirang. Tim tiba di lokasi sekitar pukul 18.20 Wita.
Dan akan langsung melakukan pengangkatan kapal oleh pemilik kapal dan keluarga korban, malam ini juga.
• NEWS VIDEO Alfred Riedl Meninggal Dunia karena Sakit Kanker
• Bangun Ibu Kota Negara, Penajam Paser Utara Strategis, Jadi Bahan Penelitian Universitas Pertahanan
• Tes Psikologi Bakal Calon Wakil Gubernur Yansen TP Gambar Pohon Meranti dan Pohon Mati, Ini Maknanya
“Kemungkinan dinaikkan dengan cara tradisional dan berlangsung hingga pukul 10.00 malam nanti,” ujarnya kepada TribunKaltim.co.
Saat ini, lanjut Octa, tim melaksanakan penyisiran dalam rangka pencarian korban tenggelam dan mengamankan area dari warga.
Karena dikenal banyak binatang buas. Penyisiran dan pengamanan bersama tim dari polair dan tagana dilakukan karena malam ini juga akan dilakukan penarikan kapal tenggelam.
Seperti diketahui, satu unit kapal yang berfungsi sebagai kapal penyeberangan tenggelam di perairan Desa Sempayau, Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, Senin (7/9/2020) malam.
Hingga Selasa (8/9/2020) siang, satu orang Anak Buah Kapal (ABK) dan satu unit mobil pick up belum juga ditemukan.
Polsek Sangkulirang bersama tim gabungan, hingga kini terus melakukan pencarian. Ditambah lagi tim SAR dari Sangatta yang tiba di lokasi kejadian sore tadi, sekitar pukul 18.00 Wita.
Penumpang kapal ferry yang ikut tenggelam adalah tiga unit mobil dengan lima penumpang dan tiga orang ABK.
• Tim SAR Gabungan Berhasil Temukan Ardi yang Tenggelam di Sungai Mahakam
• Penambang Pasir yang Tenggelam di Sungai Kayan Ditemukan Sekitar 2 Nautical Mile dari Lokasi Awal
Ketiga unit mobil tersebut adalah, Toyota Hilux pick up, warna hitam, KT 8815 GH, dikendarai oleh Sudirman, Daihatsu Grand Max warna silver, Nopol : S 9987 J yang dikendarai oleh Mastuti dan kini sudah ditarik ke darat pasca timbul di permukaan usai tenggelam bersama kapal ferry.
Serta mobil Daihatsu Grand Max warna putih, bermuatan bahan bangunan yang tenggelam dan belum ditemukan hingga kini.
Selain itu, satu ABK KMP Samboja, Haidil yang ikut tenggelam dan hingga kini belum ditemukan, juga dalam proses pencarian tim gabungan.
Diduga Gelombang Air Masuk Depan Kapal
Kapal feri kayu bernama lambung Samboja bermuatan tiga unit kendaraan roda empat, dengan lima penumpang serta tiga anak buah kapal mengalami kecelakaan air.
Kapal tersebut tenggelam di perairan Desa Sempayau, Kecamatan Sangkulirang, Kebupaten Kutai Timur, Senin (7/9/2020) malam.
Informasi yang dihimpun, kapal yang dinahkodai Yuspiansyah (30), kehilangan kendali usai berpapasan dengan kapal bermuatan sayur.
“Diduga, gelombang air dari kapal pengangkut sayur, masuk ke bagian depan kapal feri KMP Samboja. Sehingga membuat kapal tersebut oleng dan susah dikendalikan,” ungkap Kapolres Kutai Timur, AKBP Indras Budi Purnomo didampingi Kapolsek Sangkulirang, Iptu Arif Ridho, Selasa (8/9/2020).
Nahkoda, menurut Iptu Arif Ridho, sudah berusaha menyandarkan kapal ke tepi sungai. Namun, gelombang air yang masuk ke dalam kapal terlalu banyak. Sehingga kapal tersebut tenggelam beserta muatannya.
“Kapal itu disalip kapal lain yang lebih besar yang mengakibatkan gelombang yang besar, sehingga KMP Samboja oleng dan tenggelam,” ujarnya.
Muatan kapal yang tenggelam dalam kejadian naas tersebut adalah, mobil Toyota Hilux pick up, warna hitam, KT 8815 GH, dikendarai oleh Sudirman serta mobil bermuatan ikan.
Mobil ini muncul ke permukaan (timbul) pasca tenggelam bersama kapal, sehingga langsung ditarik ke darat. Mobil Daihatsu Grand Max warna silver, Nopol S 9987 J tersebut, dikendarai oleh Mastuti.
Baca juga: 16 Kasus Baru Covid-19 di Yogyakarta, Berasal dari Klaster Warung Solo Sudah Meluas
Baca juga: Menkop UKM Pastikan BLT UMKM Diperpanjang, Cara Mudah Daftar Online, Berhasil Dapat Rp 2,4 Juta
Serta mobil Daihatsu Grand Max warna putih, bermuatan bahan bangunan yang tenggelam dan belum ditemukan hingga kini.
“Selain satu unit roda empat yang belum ditemukan, juga ada satu korban lainnya, salah satu anak buah kapal (ABK) Kapal Feri Samboja, Haidil ikut tenggelam dan belum ditemukan. Sampai saat ini kami masih melakukan pencarian terhadap korban tenggelam yang belum ditemukan,” ucap Iptu Arif Ridho.
Personel Polsek Sangkulirang, bekerja sama dengan Airud Bual-Bual, UPT Dinas Perhubungan Sangkulirang, KUPP/Syahbandar dan warga setempat, serta Perusahaan PT GAM, masih melakukan pencarian.
(TribunKaltim.co/Margareta Sarita)