Tak Tahan Hadapi Masalah Rumah Tangga, Ibu di Medan Gantung Diri di Depan Anaknya
Tak mampu menghadapi masalah rumah tangga, seorang ibu di Medan berinisial HD berusia 31 tahun gantung diri.
"Laki-laki memang lebih berhasil dibandingkan perempuan. Perempuan itu lebih banyak punya keinginan bunuh diri, tapi itu hanya ada di dalam pikiran saja. Tidak sampai dilakukan," bebernya.
Di lain pihak, Humas RSJD Amino Gondohutomo, ketika dimintai data terkait jumlah pasien yang pernah mencoba bunuh diri per tahun mengaku tidak ada.
"Sudah saya koordinasikan dengan wadir pelayanan, data yang diminta tidak ada," kata Hesti Anggraini
Kemudian tim Tribun Jateng mencoba untuk bertanya ke rumah sakit jiwa lain yang ada di Kota Magelang.
Yoyon, Humas RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang, menjelaskan jika pada tahun 2019 ada 275 pasien dengan risiko bunuh diri.
"Sedangkan Agustus tahun 2020 ada 167 pasien risiko bunuh diri (RBD). Data diambil dari laporan instalasi rawat inap," terangnya.
Dijelaskan oleh Hesti Anggraini, Psikiater RSJD Amino Gondohutomo, istilah bunuh diri ada tiga tahapan yaitu ide bunuh diri, kedua percobaan bunuh diri, ketiga tindakan bunuh diri. Penanganan untuk tiap tahapan juga berbeda-beda.
"Ketika seseorang mempunyai ide bunuh diri, biasanya langsung saya terapi dengan kejang listrik dan obat-obatan," kata dia.
Kejang listrik akan membuat seseorang menjadi lupa bahwa dia sebelumnya punya keinginan untuk bunuh diri. Kemungkinan untuk sembuh masih bisa, jika ditangani dengan tepat.
"Namun bila dia pernah coba bunuh diri dan gagal, maka saya sarankan untuk dirawat di RSJ. Karena ada kemungkinan mengulanginya lagi," tuturnya.
Ketika melihat atau mendengar seseorang yang memiliki ide untuk bunuh diri, jangan sekali-kali dimahari dan dianggap remeh.
Sebaiknya orang tersebut diberi pendekatan untuk mau menceritakan alasannya mengapa memiliki ide tersebut.
Orang tersebut biasanya merasa sendiri di dalam sebuah lingkungan dan tidak ada yang mau mendengar masalahnya.
Terlebih kalau yang mengucapkan hal tersebut adalah anak-anak atau remaja. Itu patut diwaspadai, karena mereka cenderung nekat melakukan tindakan bunuh diri tanpa ada pertimbangan.
Beda dengan orang dewasa yang kadang masih memikirkan orangtua, anak, maupun istrinya. (*)
Baca Juga:Warga Bulukumba Geger, Remaja 18 Tahun Tewas Gantung Diri di Rumahnya
Baca Juga:Penyakit Lambung tak Kunjung Sembuh, Nenek di Blitar Nekat Gantung Diri Pakai Tali Pengikat Kambing
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Ibu di Medan Gantung Diri di Depan Anaknya, Diduga Kecewa Berat dengan Kehidupan Rumah Tangga, https://suryamalang.tribunnews.com/2020/09/16/ibu-di-medan-gantung-diri-di-depan-anaknya-diduga-kecewa-berat-dengan-kehidupan-rumah-tangga?page=all