Penjelasan Resmi Mendikbud Nadiem Soal Isu Penghapusan Mata Pelajaran Sejarah, Ungkit Kiprah Kakek
Simak penjelasan resmi Mendikbud Nadiem Makarim soal isu penghapusan mata pelajaran Sejarah, ungkit kiprah kakek
TRIBUNKALTIM.CO - Simak penjelasan resmi Mendikbud Nadiem Makarim soal isu penghapusan mata pelajaran Sejarah, ungkit kiprah kakek.
Dunia pendidikan sedang heboh dengan isu bakal dihapuskannya mata pelajaran Sejarah dari kurikulum.
Tak ingin berpolemik panjang, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Mendikbud Nadiem Makarim pun angkat bicara.
Eks Bos Gojek ini pun menyinggung kiprah kakeknya yang merupakan pejuang kemerdekaan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, penyederhanaan kurikulum tidak akan dilakukan hingga 2022.
Ini juga untuk menegaskan bahwa mata pelajaran Sejarah tak akan dihapus.
• Resmi, Menaker Umumkan BLT Subsidi Gaji Dicairkan 22 September 2020, Belum Dapat? Coba Cara Online
• Awalnya Sulit Cium Bau, Kondisi Terkini Elvy Sukaesih Positif Terpapar Virus Corona Dibocorkan Anak
• Selingkuh dengan Tukang Ledeng dan Jenderal, PRT Indonesia Dibunuh Pacar, Sindir Ranjang & Finansial
• Hasil Liga Italia, Kalah Telak dari Juventus, Claudio Ranieri Beber Sampdoria Pemalu, Penakut, Lemah
"Penyederhanaan kurikulum tidak akan dilakukan sampai tahun 2022. Pada 2021, kami akan melakukan berbagai macam prototyping di Sekolah Penggerak yang terpilih dan bukan dalam skala nasional," ujar Nadiem Makarim di Jakarta, Minggu (20/9/2020).
"Jadi, sekali lagi tidak ada kebijakan apapun yang akan keluar di 2021 dalam skala kurikulum nasional.
Apalagi, penghapusan mata pelajaran Sejarah," tambahnya.
Nadiem menambahkan, isu soal dihapuskannya mata pelajaran Sejarah karena ada presentasi internal yang keluar ke masyarakat dengan salah satu permutasi penyederhanaan kurikulum.
Dia mengatakan, pihaknya memiliki puluhan versi berbeda, sekarang yang sedang melalui FGD dan uji publik. Semuanya belum tentu permutasi tersebut yang menjadi final.
Nadiem Makarim menegaskan bahwa misinya sebagai Mendikbud kebalikan dari isu yang timbul (penghapusan mata pelajaran sejarah).
"Saya ingin menjadikan sejarah menjadi suatu hal yang relevan untuk generasi muda dengan penggunaan media yang menarik dan relevan untuk generasi baru kita agar bisa menginspirasi mereka," ucapnya.
Dia pun meminta masyarakat tidak meragukan komitmennya akan sejarah kebangsaan karena misinya adalah untuk memajukan pendidikan sejarah agar kembali relevan dan menarik bagi anak-anak.
"Kakek saya adalah salah satu tokoh perjuangan dalam kemerdekaan Indonesia pada 1945.