Bupati Berau Meninggal

Ketua MUI Pimpin Salat Gaib Berjamaah untuk Bupati Berau yang Wafat, Ikut Hadir Wabup, OPD dan ASN

Ketua Majelis Ulama (MUI) Kabupaten Berau, Syarifuddin Israil memimpin pelaksanaan salat gaib berjamaah atas wafatnya Bupati Berau H Muharram di Masji

Penulis: Ikbal Nurkarim |
TRIBUNKALTIM.CO/IKBAL NURKARIM
Suasana salat gaib berjamaah atas wafatnya Bupati Berau H Muharram di Masjid Baitul Hikmah, Kecamatan Tanjung Redeb, Rabu (23/9/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB- Ketua Majelis Ulama (MUI) Kabupaten Berau, Syarifuddin Israil memimpin pelaksanaan salat gaib berjamaah atas wafatnya Bupati Berau H Muharram di Masjid Baitul Hikmah, Kecamatan Tanjung Redeb, Rabu (23/9/2020).

Kegiatan digelar sebelum rapat paripurna penyampaian pendapat akhir fraksi di DPRD Berau. Salat gaib diikuti Wakil Bupati Agus Tantomo, Sekda Berau Muhammad Gazali, Pimpinan OPD dan ASN di lingkungan Setda Berau.

"Salat gaib berjamaah ini diinisiasi oleh teman-teman untuk sama-sama mendoakan almarhum bapak bupati," kata Agus Tantomo.

"Saya tadi juga menyampaikan jika almarhum telah dikebumikan di Balikpapan, meskipun keinginan keluarga dan Pemerintah Kabupaten Berau itu dikebumikan di Berau. Tapi karena ini kasus covid-19 dan ada protokol yang harus dipatuhi sehingga dikebumikan di Balikpapan," tuturnya.

Lebih lanjut Agus Tantomo menyampaikan jika saat ini Berau masuk masa berkabung dan meminta masyarakat agar melakukan salat gaib di masjid masing-masing.

Baca juga: Bupati Berau Muharram Meninggal Dunia, AGM Sebut Virus Covid-19 Tak Pandang Bulu

Baca juga: Calon Petahana Muharram Meninggal Dunia Karena Covid-19, Bagaimana Kelanjutan Pilkada Berau?

"Kita masuk masa berkabung dan saya sudah instruksikan untuk pemasangan bendera setengah tiang mulai hari ini hingga tiga hari ke depan dan saya juga minta masyarakat melakukan salat gaib di masjid masing-masing," ujarnya.

Karena masuk masa berkabung, orang nomor dua di Berau itu meminta segala kegiatan seremonial bisa ditunda agar tidak dilaksanakan atau dihindari untuk sementara waktu.

Diberitakan sebelumnya, kabar Bupati Berau Muharram meninggal dunia sontak menjadi duka mendalam bagi keluarga dan warga Bumi Batiwakal.

Dari informasi yang didapat Tribunkaltim.co, Bupati Berau Muharram menghembuskan nafas terakhirnya di RS Pertamina Balikpapan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan sebelumnya mendapat kabar Bupati Berau Muharram.

Wanita yang kerap disapa Dio ini berujar bahwasannya menerima telepon terkait laporan terakhir kondisi Bupati Berau Muharram setelah waktu ashar.

"Pukul 16.08 Wita kami menerima telepon dari Direktur RSPB bahwa kondisi Bapak Bupati Berau menurun," ujarnya, Selasa (22/9/2020).

Selanjutnya pukul 17.12 Wita, wanita yang kerap disapa Dio ini kembali menerima telepon dari dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP).

Bahwasannya informasi tersebut berkaitan dengan kabar meninggalnya Bupati Berau Muharram meninggal dunia di ICU RS Pertamina Balikpapan.

"Saat ini kami masih berkoordinasi dengan Kadinkes Berau dan keluarga melalui dokter yang mendampingi almarhum dari IDI Berau," imbuhnya.

"Namun ada beberapa hal yang tidak bisa dihindari seperti Paripurna hari ini, jadi walaupun masa berkabung kami tetap lakukan itu, karena sesuai aturan," ucapnya.

Baca juga: BERITA FOTO Prosesi Pemakaman Bupati Berau Muharram di TPU Km 15 Balikpapan

Baca juga: Muharram Tutup Usia, Wakil Bupati Berau Sebut Kehilangan Sosok Pekerja Keras

Punya Riwayat Penyakit Jantung dan Penurunan Fungsi Liver

Bupati Berau Muharram menjadi pejabat pemerintah daerah pertama di Provinsi Kalimantan Timur yang meninggal dunia akibat Virus Corona atau covid-19.

Ia dinyatakan positif setelah melakukan pemeriksaan uji usap pangkal hidung dan tenggorokkan sebagai syarat dalam pencalonan Pilkada di masa pandemi.

Dari riwayat yang dicatatkan, Bupati Berau Muharram masuk rumah sakit pada tanggal 10 September 2020 dan tiga hari berselang kondisinya menurun.

Sehingga pada tanggal 13 September 2020, ia masuk ke ruang ICU dikarenakan terdapat gangguan pernafasan yang membuat saturasi oksigennya menurun.

"Tapi memang selama dirawat kondisinya fluktuatif, kadang stabil tapi kadang turun juga," ungkap Direktur RS Pertamina Balikpapan, Khaeruddin, Selasa (22/9/20).

Memang kondisi Muharram juga diperparah dengan adanya penyakit penyerta yang ia derita. yakni selain penurunan fungsi liver hingga jantung.

"Tapi memang hari ini mendadak drop kondisi beliau," katanya. (TribunKaltim.co/Ikbal Nurkarim/Miftah Aulia)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved