Pria di Tulungagung yang Dikenal Sering Membuat Resah, Dikeroyok Warga Hingga Tewas

Pria di Tulungagung yang dikenal sering membuat resah masyarkat, kini dikeroyok warga hingga tewas, meninggal dunia.

Editor: Budi Susilo
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi mayat tergeletak. Pria di Tulungagung yang dikenal sering membuat resah masyarkat, kini dikeroyok warga hingga tewas, meninggal dunia. 

TRIBUNKALTIM.CO, TULUNGAGUNG - Pria di Tulungagung yang dikenal sering membuat resah masyarkat, kini dikeroyok warga hingga tewas, meninggal dunia.

YA (55),  warga  Dusun  Puthuk,  Desa Nyawangan,  Kecamatan Sendang, Tulungagung, dikeroyok massa hingga tewas.

Peristiwa berdarah itu terjadi pada Rabu (23/9/2020) siang.

"Ada puluhan warga yang mengeroyoknya," ujar seorang warga yang menolak disebut namanya.

Baca Juga: BERITA FOTO Prosesi Pemakaman Bupati Berau Muharram di TPU Km 15 Balikpapan

Baca Juga: BERITA FOTO Prosesi Pelepasan Sampai Penguburan Almarhum Bupati Berau Muharram di Balikpapan

YA selama ini dikenal sebagai sosok yang sering membuat warga resah.

Dia kerap mencatut nama polisi, setiap kali beraksi.

"Setiap kali ada masalah dia selalu lepas dari jerat hukum. Dia juga ngaku temannya polsek dan polres," sambung sumber ini.

Baca Juga: Percobaan Vaksin Covid-19 Sinovac, Diklaim Aman Digunakan oleh Kalangan Lansia

Baca Juga: 16 Kasus Baru Covid-19 di Yogyakarta, Berasal dari Klaster Warung Solo Sudah Meluas

Namun belum didapat kronologis pengeroyokan yang menewaskan YA.

Belum ada penjelasan resmi dari Kepolisian.

Sementara jenazah YA masih berada di Instalasi Pemulasaraan Jenazah (IPJ) RSUD dr Iskak Tulungagung.

Laki-laki nahas ini mengalami luka parah di bagian wajah.

Baca Juga: Bangun Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur Ditunda, Garap Masterplan dan Infrastruktur Dasar Saja

"Penjelasan surat yang kami dapat, dia datang sudah meninggal dunia," terang petugas IPJ.

Bos Copet Tewas Dikeroyok

Berbeda halnya, ditempat terpisah.  Gara-gara masalah setoran, bos  geng copet akhirnya harus kehilangan nyawa. Ia dikeroyok di Tamansari, Jakarta Barat.

Kanit Reskrim Polsek Tamansari Kompol Lalu Musti Ali mengatakan,  bahwa ketiganya juga sempat memiliki masalah sebelum duel maut tersebut.

"Menurut pengakuan tersangka, korban ini yang dituakan dan sekitar tiga bulan tersangka ini juga pernah ditusuk kawannya korban," ujar Ali dalam konferensi pers yang digelar secara online Senin (21/9/2020).

Baca Juga:TERUNGKAP Enggan Bertanggungjawab Karena Hamili Tetangganya, Kakek di Palembang Tewas Dikeroyok

Baca Juga:Bapak dan Anak Keroyok Bocah 10 Tahun, Berawal Saat Korban Tegur Anak Pelaku Karena Usil

Sehingga tersangka ER dan ED mengaku tidak ingin kembali dicari terus menerus oleh korban.

Akhirnya mereka menyanggupi untuk berduel dengan korban.

Setelah duel ditentukan dan bertemu, tersangka ER menyerang korban terlebih dahulu.

Video penyerangan ER pun terekam CCTV dan viral di media sosial.

Menurut Ali, ER tidak menyangka korban itu meninggal dunia.

"Bahkan, ketika ER ditangkap ia mengaku tidak mengetahui jika korban meninggal dunia," papar Ali.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Audie S Latuheru mengatakan bahwa korban meninggal dunia setelah mendapat perawatan di RSCM sejak Jumat (4/9/2020) .

"Usai dipukuli korban sempat ditolong warga dan meninggal Jumat (11/9/2020) RSCM," kata Audie.

Diberitakan sebelumnya viral video seorang pria dikeroyok membabi buta oleh dua orang pria yang menggunakan senjata tajam.

Video itu ternyata tengah mempertontonkan gengster copet yang tengah memiliki masalah internal.

Dalam video CCTV terlihat seorang pria berbaju merah dikeroyok oleh pemuda yang tiba-tiba datang menghampirinya.

Disebutkan bahwa kejadian itu terjadi di Jalan Tamansari 2, Tamansari, Jakarta Barat.

Kapolsek Tamansari AKBP Abdul Ghafur mengatakan bahwa penganiayaan itu dilakukan dan dialami oleh kelompok copet di Jakarta Barat, Jumat (4/9/2020) lalu.

"Jadi di lokasi duel itu tengah ada permasalahan internal. Dimana mereka adalah geng copet yang operasi di wilayah Jakarta Barat khususnya kawasan Tamansari," jelas Ghafur dalam konferensi pers yang ditayangkan secara online Senin (21/9/2020).

Para geng itu biasa beroperasi di Halte Transjakarta atau dalam Bus Transjakarta. Namun belakangan geng itu tengah ditimpa permasalahan internal.

Permasalahan internal itu berawal dari ketersinggungan korban terhadap para pelaku yakni ED dan ER. Korban disebut tidak terima karena telah dijelek-jelekan oleh para pelaku.

Akhirnya, korban pun mengajak duel para pelaku dan disanggupi oleh pelaku.

Maka terlihat dalam video CCTV korban membawa sebuah tongkat berwarna silver.

"Korban sering minta setoran kepada para pelaku dan juga korban tuduh pelaku menjelek-jelekan namanya di lingkungan pertemanan pelaku," jelas Ghafur.

Namun karena panik melihat korban memanggil anggota lainnya, akhirnya kedua pelaku yakni ED dan ER menyerang korban terlebih dahulu.

Pelaku menyerang korban menggunakan senjata tajam dan benda tumpul.

Hal itu membuat korban alami luka parah dan dilarikan ke RSCM.

"Namun selama seminggu perawatan intensif korban meninggal dunia," ungkap Ghafur.

Berangkat dari hal itu, polisi melakukan pengejaran terhadap ED dan ER. Hasilnya ER berhasil diringkus polisi Minggu (20/9/2020). Sementara ED masih dalam pengejaran dan sudah berstatus buron. (*)

Baca Juga:Seorang Pemuda Tewas Dikeroyok Enam Orang Saat Pulang Nonton Orkes Dangdut, Para Pelaku Diringkus

Baca Juga:NEWS VIDEO Keluarga Habib Umar Assegaf Dikeroyok, Polisi Tangkap 2 Anggota Ormas

 Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Bos Copet Dikeroyok Sampai Tewas Akibat Masalah Setoran, Polisi Ringkus Pelaku, https://wartakota.tribunnews.com/2020/09/21/bos-copet-dikeroyok-sampai-tewas-akibat-masalah-setoran-polisi-ringkus-pelaku?page=all

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pria Berusia 55 Tahun di Tulungagung Tewas Dikeroyok Warga, https://www.tribunnews.com/regional/2020/09/24/pria-berusia-55-tahun-di-tulungagung-tewas-dikeroyok-warga.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved