Bencana Longsor Tarakan
Pjs Gubernur Kaltara Teguh Setyabudi Sambangi Lokasi Longsor di Tarakan, Ingatkan Persoalan IMB
Kali ini Pjs Gubernur Kaltara, Teguh Setyabudi, kunjungi lokasi bencana tanah longsor yang ada di Kota Tarakan Kalimantan Utara.
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Kali ini Pjs Gubernur Kaltara, Teguh Setyabudi, kunjungi lokasi bencana tanah longsor yang ada di Kota Tarakan Kalimantan Utara. Ingatkan permasalahan IMB.
Pejabat sementara atau Pjs Gubernur Kaltara, Teguh Setyabudi mengatakan yang lebih diutamakan saat ini adalah penanganan korban bencana tanah longsor di sejumlah wilayah yang ada di Kota Tarakan.
Antara Pemprov Kaltara dan Pemkot Tarakan, kata dia, sudah bekerja sama karena ini menyangkut dua urusan, ada urusan Pemprov dan urusan Pemkot.
Reboisasi dan sebagainya, ia katakan perlu dikaji dahulu, sehingga tindakan yang diambil sekarang adalah langkah-langkah sementara agar kejadian tanah longsor tidak terulang lagi.
Baca juga; Antisipasi Curah Hujan Tinggi, Walikota Tarakan Minta Warga Korban Tanah Longsor Dievakuasi
Baca juga; Hutan Lindung Mulai Gundul, Walikota Tarakan Harap Bisa Reboisasi Cegah Longsor
Baca juga; Proses Evakuasi Korban Longsor Memakan Waktu 6 Jam, PMK Tarakan Akui Semua Medan Sulit
Baca juga; G30S/PKI - Kesaksian Putri DI Panjaitan, Kejamnya PKI Membunuh sang Ayah, Ditembak hingga Diseret
"Misalnya seperti membuat saluran air, masalah tindak lanjut yang sifatnya permanen masih kita akan kaji, apakah reboisasi dulu atau kah mungkin relokasi warga. Kita belum ambil keputusan yang buru-buru," sebutnya.
Ia juga menyampaikan masalah izin mendirikan bangunan (IMB) perlu diperhatiakan
"Tapi pastinya Pemerintah Kota Tarakan jauh lebih memahami terkait masalah IMB yang ada di Kota Tarakan ini," tutur Teguh.
Evakuasi Korban Butuh 6 Jam
Berita sebelumnya. Kasi Ops Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tarakan (PMK Tarakan), Irwan mengakui kesulitan saat melakukan evakuasi terhadap korban karena medan tanah longsor yang juga sulit.
"Kendala dan kesulitan pasti ada karena cuaca hujan dan gelap," ujar Irwan kepada Tribunkaltara.com melalui pesan WhatsApp, Selasa (29/9/2020).
Meski begitu, ia selalu mengutamakan keselamatan petugas. "Sebelum mengevakuasi korban, kita pelajari dahulu situasi sekitarnya," tuturnya.