Bencana Longsor Tarakan

Pjs Gubernur Kaltara Teguh Setyabudi Sambangi Lokasi Longsor di Tarakan, Ingatkan Persoalan IMB

Kali ini Pjs Gubernur Kaltara, Teguh Setyabudi, kunjungi lokasi bencana tanah longsor yang ada di Kota Tarakan Kalimantan Utara.

Editor: Budi Susilo
DOK TRIBUNKALTIM.CO
Walikota Tarakan, dr Khairul saat berkunjung kedua kali di lokasi tanah longsor bersama Pjs Gubernur Kalimantan Utara, Teguh Setyabudi, Selasa (29/9/20). (DOK TRIBUNKALTIM.CO) 

Lokasi keempat berada di Kelurahan Karang Anyar Pantai. Di lokasi ini ada satu korban yang dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia.

"Kami memang sudah dapat warning dari BMKG, menginfokan bahwa tanggal 27 sampai 29 September itu akan terjadi anomali cuaca yang sangat ekstrem," jelasnya.

Amiruddin menuturkan, struktur tanah di lokasi kejadian longsor ini rawan sekali untuk terjadinya longsor.

"Pada pukul 02.00 dini hari terjadi pergeseran dan menimpa rumah-rumah warga yang berada di 4 kampung ini," ucapnya.

Antisipasi Curah Hujan Tinggi

Hujan lebat diperkirakan masih akan terjadi di wilayah Kalimantan Utara beberapa hari kedepan.

Guna mengantisipasi hal itu, Walikota Tarakan dr Khairul meminta warga korban tanah longsor di sejumlah wilayah yang ada di Kota Tarakan untuk dievakuasi.

"Langkah pertama dalam situasi kondisi begini, hujan deras, curah hujan tinggi, daerah-daerah yang rawan (longsor) kita minta dievakuasi dulu. Jadi jangan dulu ditempati rumahnya," ujar dr Khairul, Selasa (29/9/2020)

Langkah kedua, pihaknya berencana untuk membuat turap-turap sederhana di lokasi rawan longsor.

Baca Juga:UPDATE Musibah Tanah Longsor di Kota Tarakan, Sampai Saat Ini Sudah 13 Korban Jiwa

Baca Juga:Tanah Longsor di Tarakan, 6 Korban Meninggal Dunia Termasuk Pasangan Suami Istri

"Itu sudah pernah dilakukan dibeberapa tempat dulu dan katanya cukup berhasil. Itu yang saya minta tolong direncanakan secara sistematis, terstruktur dan masif, " Jelasnya.

Alumni Universitas Hasanuddin Makassar ini juga mengimbau warga, untuk tidak membangun bangunan di daerah-daerah yang memiliki kemiringan di atas 30 drajat.

"Kondisi cuacanya begini, kita sarankan untuk mengungsi dulu sampai nanti betul-betul kondisinya membaik lagi," terangnya.

Pria kelahiran 1964 ini juga mengatakan, penghijauan lahan mesti dilakukan kembali terutama hutan-hutan di daerah miring.

"Tadi malam sudah kita diskusikan bagaimana planingnya untuk mencegah longsor berikutnya. Tapi kan kalau dipakai lagi untuk membangun ya nanti akan kejadian (tanah longsor) lagi," tutupnya. 

(Tribunkaltara.com/Risnawati)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved