Kisah Warga Bulukumba, Berawal Kencing di Pohon, Kemudian Tubuhnya Kaku Sudah 25 Tahun Terbaring
Kisah Warga Bulukumba, berawal kencing di pohon, kemudian tubuhnya kaku, Kini sudah 25 tahun tubuhnya terbaring kaku.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini, 29 September 2020, Tengah Malam Hujan, Arah Angin dari Barat
Belum lagi kalau ingin buang air besar dan mandi, Tepu harus berguling sampai ke lubang di dalam kamarnya. Namun karena tak memiliki biaya, Tepu tak bisa memeriksakan kondisi tubuhnya.
Tinggal di gubuk seng, ibunya pun lumpuh
Di gubuk berdinding seng, Tepu tinggal bersama ibunya, Manna (80) dan saudara iparnya, Saiyya (45).
Manna sudah tidak bisa berbuat banyak karena lumpuh setelah jatuh dari sepeda motor.
Peristiwa itu terjadi setelah Tepu mengalami kekakuan di tubuhnya.
Baca Juga: BERITA FOTO Prosesi Pemakaman Bupati Berau Muharram di TPU Km 15 Balikpapan
Baca Juga: BERITA FOTO Prosesi Pelepasan Sampai Penguburan Almarhum Bupati Berau Muharram di Balikpapan
Tepu dan Manna hanya bisa menggantungkan hidup kepada Saiyya yang membantu mencuci, membersihkan rumah hingga menyiapkan makanan.
Saiyya juga harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama untuk makan.
Tak jarang mereka harus berpuasa karena tidak punya beras.
Kesulitan biaya
Saiyya dahulunya bekerja sebagai buruh cuci keliling dengan gaji Rp 35.000 per bulan.
Sejak 2018 dia sudah berhenti dari pekerjaan tukang cuci karena tangannya bengkak dan gatal-gatal.
Baca Juga: Pjs Gubernur Kaltara Teguh Setyabudi Sambangi Lokasi Longsor di Tarakan, Ingatkan Persoalan IMB