Pelaku Kasus Kekerasan Anak di Kukar Masih Didominasi Orang Terdekat Korban
Mulai Januari hingga Agustus terdapat sebanyak 62 kasus kekerasan terhadap anak yang ditangani pemerintah Kukar.
Penulis: Aris Joni | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Kasus kekerasan terhadap anak di Kabupaten Kutai Kartanegara ( Kukar) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) masih dinilai cukup tinggi di tahun 2020 ini.
Sejak Januari hingga Agustus terdapat sebanyak 62 kasus kekerasan terhadap anak yang ditangani pemerintah Kukar.
Bahkan, mayoritas pelaku kekerasan terhadap anak baik kekerasan fisik maupun kekerasan seksual adalah orang terdekat dari korban itu sendiri.
Baca Juga: Komisi IV Akan Usulkan Anak Korban Kekerasan Dapat Beasiswa, Bahas Revisi Perda Perlindungan Anak
Baca Juga: NEWS VIDEO Shia LaBeouf Didakwa Mencuri dan Lakukan Kekerasan
Baca Juga: Inilah Efek Jika Orangtua Pakai Kekerasan ke Anak yang Susah Belajar via Online Kala Wabah Covid-19
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar, Aji Lina Rodiah kepada TribunKaltim.Co, Minggu, (11/10/2020).
Dikatakan Rodiah, kekerasan terhadap anak yang terjadi di Kukar kebanyakan dilakukan oleh orang terdekat korban yang notabene bukan orang lain dari korban itu sendiri.
“Ada paman, ada tetangga, orang tua tiri ada, bahkan orang tua kandung juga ada,” ujar Rodiah.
Ia menjelaskan, kasus yang ia tangani selama ini kebanyakan diduga disebabkan oleh faktor ekomoni yang sulit sehingga mudah emosi dan melakukan kekerasan kepada anak.
Sementara untuk kekerasa seksual terhadap anak kebanyakan disebabkan kaeran pelaku terlalu banya menonton film porno di gawai sehingga mudah terbawa nafsu dan tak terkendali.
“Ada faktor ekonomi, ada juga yang mungkin karena terlalu banyak nontonfil anu (porno) kali ya,” ungkapnya.
Baca Juga: Meski Relatif Rendah Pemkab Kukar Serius Tangani Kasus Kekerasan Terhdap Perempuan
Baca Juga: Warga Alami Kekerasan Anak dan Perempuan Segera Lapor ke Satgas PATBM di Kecamatan
Baca Juga: Kasus Kekerasan Anak di Kukar Masih Tinggi, Hingga Agustus Ini Sudah Ada 62 Kasus Anak