Pilkada Kukar
Program Edi Damansyah-Rendi dalam Kampanye Pilkada Kukar, Bangun Kampung Terapung Muara Muntai
Dihadapan warga Kecamatan Muara Muntai, Calon Bupati Kuti Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah memastikan akan menjalankan program unggulan
TRIBUNKATLIM.CO, TENGGARONG - Dihadapan warga Kecamatan Muara Muntai, Calon Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah memastikan akan menjalankan program unggulan dan program dedikasi dengan segera setelah dilantik.
Baik terkait inovasi peningkatan pelayanan publik, kesejahteraan masyarakat, kesehatan serta peningkatan kualitas aparatur pemerintahan.
"Selain infrastruktur, tentu saja kualitas SDM akan menjadi prioritas kami. Melalui beasiswa, pelatihan kerja hingga program beasiswa seribu guru sarjana. Ditambah lagi, bantuan untuk pesantren serta program keagamaan lain untuk meningkatkan kualitas keimanan kita semua," ujar Edi Damansyah.
Para nelayan di Muara Muntai Kutai Kartanegara juga akan menjadi bagian dari program 25 ribu nelayan produktif.
Baca Juga: Jadwal Penerapan Sanksi Tidak Pakai Masker di Samarinda, Pelanggar akan Disidang Yustisi
Baca Juga: Masih Zona Orange Covid-19, Jam Malam di Balikpapan Masih Berlaku
Baca Juga: Cara Bikin Tubuh Tetap Bugar Selama WFH Kala Pandemi Corona ala Lembaga Anti Doping Indonesia
Apalagi menurutnya, Muara Muntai juga bagian dari kawasan penguatan pangan berupa ikan yang menjadi sumber protein bagi masyarakat.
Sementara itu, Rendi Solihin memastikan jika program kebudayaan serta kreatifitas pemuda akan saling bersinergi.
Baik dalam program Kukar Kaya Ferstival, Kukar Kratif, maupun Kukar Berbudaya. Ia pun sudah melirik banyak potensi Muara Muntai untuk dikembangkan.
Di antaranya kebudayaan warga Muara Muntai yang begitu kental sebagai kampung nelayan.
Kecamatan Muara Muntai menurutnya juga bisa menjadi tujuan ekowisata di Kukar. Selain eksotis, nuansa tradisional perkampungan Muara Muntai, memiliki ciri khas yang kuat.
Baca Juga: Plt Bupati Kukar Chairil Anwar Pimpin Rakor Aparatur, Persiapan Pilkada Kukar Kecamatan Loa Kulu
Baca Juga: Warga Karang Asam Ulu Samarinda Butuh Lampu Penerangan Jalan, Curhatan ke Calon Walikota Andi Harun
Untuk infrastruktur, kesejahteraan masyarakat, pendidikan dan kesehatan sudah pasti menjadi prioritas pasangan calon Bupati Kutai Kartanegara ini.
Tapi selain itu, kepemimpinan Edi-Rendi ini juga ingin memberikan karya nyata dari sisi industri kreatif.
"Keterlibatan pemuda atau kaum milenial seusia saya, didorong untuk terlibat aktif. Semoga percepatan pembangunan di Kukar juga semakin terasa," katanya.
Baca Juga: Kota Tarakan jadi Pilot Project Penukaran Minyak Jelantah dengan Emas, Hitungan Minimal Rp 10.000
Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Investasi, PLN Kaltimra Beber Sistem Kelistrikan Kalimantan Surplus Hingga 600 MW
Upaya Edi Damansyah dan Rendi Solihin memajukan infrastruktur serta mengembangkan kebudayaan lokal di Muara Muntai pun terus mendapat sambutan baik dari warga Kecamatan Muara Muntai.
Sebagai informasi, pada pemilihan 9 Desember mendatang, Edi-Rendi sebagai pasangan calon tunggal akan menghadapi kolom kosong.
Didukung Partai Solidaritas Indonesia
DPW Partai Solidaritas Indonesia Kalimantan Timur ( PSI Kaltim ) menyatakan sikap politiknya dengan mendukung pasangan calon atau Paslon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah - Rendi Solihin dalam Pilkada Kukar.
Paslon tersebut dinilai berpihak pada generasi milenial. Pada Minggu, (27/9/2020) kemarin, Ketua DPW PSI Kaltim Novita Rosalina dan Ketua Bapilu PSI Kaltim Tino Rindengan menggelar silaturahmi dengan Edi Damansyah -Rendi Solihin.
Pertemuan digelar di markas pemenangan Edi-Rendi, di Jalan Arwana, Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur.
Para pimpinan PSI Kaltim tak sekedar menyampaikan saran, melainkan juga apresiasi terhadap kepemimpinan Edi Damansyah saat menjabat Bupati Kukar.
Novita pun mengaku siap, jika kedepannya turut dilibatkan dalam berbagai kegiatan untuk membangun Kukar. Terutama dalam hal keterlibatan generasi milenial yang menurutnya sangat potensial.
Baca Juga: Bangun Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur Ditunda, Garap Masterplan dan Infrastruktur Dasar Saja
Sementara itu, Tino menyebut, selama ini figur Edi Damansyah sudah menjadi contoh pemimpin yang tidak mendiskriminasi kaum milenial saat menjabat sebagai kepala daerah.
Hal itu sudah diamati PSI Kaltim jauh-jauh hari. Bahkan ketika Edi Damansyah menjabat sebagai Sekkab Kukar.
Termasuk pilihannya menentukan Rendi Solihin sebagai Cawabup Kukar. Kepemimpinan Rendi Solihin diharapkan bisa menjadi salah satu penyemangat bagi kaum milenial untuk bisa berkontribusi untuk Kutai Kartanegara.
"Kami melihat itu jauh-jauh hari, banyak kegiatan-kegiatan anak muda tidak cuma seremonial tapi yang sifatnya sangat nyata. Pak Edi dan Rendi menunjukkan keberpihakannya kepada generasi milenial di Kukar," tambah Tino.
Baca Juga: Tarif Tertinggi RT-PCR Rp 900 Ribu, Jubir Satgas Covid-19 Kaltara Agust Suwandy Angkat Bicara
Baca Juga: Hari Ini Demo Mahasiswa di Balikpapan Ricuh, Tuntut Pagar Duri Dibuka dan Tolak UU Cipta Kerja
Dirinya pun merasa senang dan bangga atas dilaksanakannya keterbukaan Informasi publik yang bisa diakses dengan bebas. Maka wajar kata dia, jika Pemkab Kukar di bawah kepemimpinan Edi Damansyah bertabur banyak penghargaan.
Tak hanya potensi sumber daya alam, ia pun menegaskan jika selama ini Kabupaten Kukar kaya akan sumber daya manusia. Untuk memaksimalkan banyak potensi di Kukar, menurutnya menjadi alasan bagi Kukar untuk mengembangkan Kukar.
Baca Juga: BERITA FOTO Prosesi Pemakaman Bupati Berau Muharram di TPU Km 15 Balikpapan
Baca Juga: BERITA FOTO Prosesi Pelepasan Sampai Penguburan Almarhum Bupati Berau Muharram di Balikpapan
"Negara yang ingin maju pesat potensi potensi sumber daya manusianya, justru bukan tergantung pada sumber daya alam saja. Nah, pasangan ini sudah jelas berpihak pada generasi millenial bukan dalam konteks selebrasi atau acara-acara seremonial saja, tapi juga yang lainnya," lanjutnya.
Terkait menyatunya dukungan partai kepada Edi-Rendi dalam Pilkada Kukar, Tino berpendapat hal tersebut sangatlah wajar. Ia pun ingin menyampaikan narasi yang objektif kepada publik, bahwa hal tersebut bukan karena faktor dikotomi, tetapi karena faktor kinerja yang sudah teruji dan terbukti.
"Semoga tidak lagi milenial itu dianggap sebagai penghibur atau sebagai kosmetik bagi para sebagian pihak. Sehingga keberadaanya benar-benar bisa dilibatkan," tutup Tino.
(TribunKaltim.co/Sapri)