Tidak Kuat Menahan Arus, Kapal Tugboat Tabrak Rumah Warga di Sungai Kedang Pahu Kubar
Sebuah rumah rakit milik warga di kawasan Sungai Kedang Pahu, Kecamatan Muara Pahu, Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur.
Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Sebuah rumah rakit milik warga di kawasan Sungai Kedang Pahu, Kecamatan Muara Pahu, Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur, roboh.
Akibat itu, rumah rakit tersebut kini tak berbentuk setelah ditabrak kapal tugboat sekitar pukul 08:00 Wita, Minggu (25/10/2020).
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunKaltim.co, dari petugas Kepolisian, kapal tersebut bernama tugboat Pratama 9.
Aktivitasnya sedang menarik sebuah kapal ponton ESPF 2205 bermuatan batu bara.
Baca Juga: Perang Armenia vs Azerbaijan, Pasukan Garda Revolusi Iran Mulai Dimobilisasi ke Perbatasan
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Balikpapan Senin 26 Oktober 2020, BMKG Sebut akan Turun Hujan di Jam-jam Berikut
Saat melintas dari Sungai Kedang Pahu, menuju Sungai Mahakam, tiba-tiba kapal tersebut tidak kuat menahan derasnya arus sungai.
Sehingga menabrak sebuah Rumah Rakit di RT. 06 Kampung Tanjung Laong, Kecamatan Muara Pahu Kabupaten Kutai Barat (Kubar) Provinsi Kalimantan Timur.
Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 Saat Ini dalam Persentase Terkecil, Sudah Banyak yang Sembuh
Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 Saat Ini dalam Persentase Terkecil, Sudah Banyak yang Sembuh
Baca Juga: Dokter Reisa Beberkan 2 Hal yang Bisa Dilakukan Warga dalam Penanganan Covid-19
Baca Juga: UPDATE Pasien Covid-19 di Indonesia yang Sembuh Capai 80 Persen, Kasus Aktif Corona Menurun
Menurut keterangan Kapolsek Muara Pahu, AKP Jumali, menerangkan kejadian tersebut bermula ketika tugboat Prtama 9 berpapasan dengan kapal bermuatan pasir.
Untuk menghindari tabrakan, tugboat tersebut mengambil jalur kanan, dan kapal bermuatan pasir mengambil jalur kiri.

Karena derasnya arus sungai Kedang Pahu yang tengah meluap, tugboat Pratama 9 yang menarik Ponton ESPF 2205 tersebut.
"Tidak bisa dikendalikan sehingga bahu kanan ponton menabrak sebuah rumah rakit warga dan mengalami rusak berat," katanya saat dihubungi Tribunkaltim.co, Senin (26/10/2020).
Beruntung, insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, namun kerugian material diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Baca Juga: Wapres Maruf Amin Beber Sejak Zaman Nabi Ada Pandemi, Ada Pola Pentingnya Cuci Tangan
Baca Juga: Bukan Teori Semata, Kemendikbud Meminta Mahasiswa Sosialisasikan Protokol 3M Tangkal Corona
Lebih lanjut AKP Jumali, menegaskan, meski diketahui rumah rakit itu masih dihuni oleh warga setempat.
Namun pihaknya akan melakukan pengembangan lebih lanjut.
"Sebenarnya rumah itu berpenghuni, cuma pas lagi keluar atau bagaimana, sehingga dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa," tegasnya
Dia juga menyebutkan pihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa Saksi-saksi, kemudian mengamankan barang bukti dan ABK Kapal.
"Untuk sementara, kita dari kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, atau pendalaman kasus," tegasnya.
Baca Juga: Ada 6 Klaster Pelaku Kerusuhan dalam Demonstrasi UU Cipta Kerja, Peneliti Senior LIPI Membeberkan
Baca Juga: Harap tak Ada Lagi Demo UU Cipta Kerja, Walikota Balikpapan Rizal Effendi Dekati Rektor Kampus
Sehingga nanti, salah satunya menemukan win-win solution dari kedua belah pihak.
"Karena yang jelas pemilik rumah rakit mengalami kerugian material," ungkapnya.
Baca Juga: Pembatasan Aktivitas Jam Malam Lantaran Pandemi covid-19, Begini Tanggapan PHRI Samarinda
Baca Juga: Bangun Ibu Kota Negara, Penajam Paser Utara Strategis, Jadi Bahan Penelitian Universitas Pertahanan
Baca Juga: Kapal Ferry yang Tenggelam di Kutai Timur Ditarik Pemilik Kapal, Satu ABK Masih dalam Pencarian
Atas kejadian ini, AKP Jumali menghimbau kepada masyarakat Tanjung Laong.
Dan pada umumnya masyarakat Muara Pahu agar senantiasa waspada mengingat saat ini sudah memasuki musim penghujan.
Mengantisipasi arus banjir ataupun kecelakan seperti ini mengingat kebanyakan kampung di kecamatan tersebut
"Berada di pinggir Sungai Mahakam dan Kedang Pahu," pungkasnya.
(Tribunkaltim.co/Zainul Marsyafi)