Andai Akhirnya Gatot Nurmantyo dan Din Syamsuddin Gabung Partai Masyumi, Begini Sikap Ketua KE KAMI
Partai Masyumi telah resmi kembali aktif pasca dideklarasikan di aula Masjid Furqon, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat
Apabila menyasar pemilih muslim, Partai Masyumi harus bersaing dengan partai-partai yang sudah lebih dulu hadir. Mulai dari PKB, PKS, PAN, dan lainnya.
"Partai Masyumi akan memperbutkan ceruk pasar yang sama dengan partai-partai yang sudah established, jadi sangat berat," kata dia.
Belum lagi kata Karyono, peta pemilih sejak 1955 sampai 2019, mayoritas pemilih partai partai nasionalis merupakan pemilih muslim, karena inheren dengan mayoritas warga Indonesia yang beragama Islam.
Mulai dari PDIP, Golkar, Gerindra, Demokrat, dan lainnya yang mayoritas pemilihnya adalah pemilih muslim.
"jadi partai Masyumi harus bekerja keras, belum lagi apabila PT (parlementary treshold) nya dinaikan jadi 4 persen, akan sangat berat," kata dia.
Karyono mengatakan agar dapat bertahan dan bersaing dengan partai-partai politik lainnya, Partai Masyumi harus memiliki tokoh yang dapat menjadi magnet pemilih.
Tokoh tokoh yang ada sekarang menurut dia, belum bisa menjadi magnet pemilih.
"Kuncinya partai Masyumi harus memiliki tokoh yang bisa menjadi magnet pemilih, sehingga partai ini tidak hanya menjadi partai pelengkap penderita saja," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ahmad Yani: Din Syamsuddin dan Gatot Nurmantyo Tak Akan Gabung dengan Partai Masyumi , Partai Masyumi Reborn Dinilai Perlu Tokoh Besar untuk Menjadi Magnet Pemilih, dan Partai Masyumi Reborn Dideklarasikan, PBB : Mereka Itu Berseberangan Sama Yusril Ihza Mahendra