Jelang Kepulangan Habib Rizieq, Mahfud MD Dituding Sebar Hoaks, Dubes RI Sebut Overstay Bukan Aib

Habib Rizieq Shihab dijadwalkan tiba di tanah air 10 November 2020. Beberapa spanduk penyambutan juga telah dipasang jelang kepulangan

Tribunnews
Habib Rizieq Shihab dijadwalkan tiba di tanah air 10 November 2020. 

Lantaran dianggap melakukan pelanggaran keimigrasian.

"Itu sudah dicabut, tapi yang belum dicabut dia itu akan dideportasi karena melakukan pelanggaran imigrasi," ucapnya.

Menurut Mahfud MD, saat ini Rizieq Shihab ingin pulang ke Indonesia secara terhormat, bukan karena dideportasi oleh pemerintah Arab Saudi.

"Sekarang ini Rizieq Shihab ingin pulang ke Indonesia tapi tidak mau dideportasi. Dia ingin pulang terhormat," tutur Mahfud MD.

Terkait hal tersebut, Mahfud MD meminta Rizieq Shihab untuk mengurusnya dengan pemerintah Arab Saudi.

Sebab, hal itu bukan urusan pemerintah Indonesia.

"Ya silahkan saja urus, itu urusan dia dengan pemerintah Arab Saudi bukan urusan kita. Pelanggaran imigrasinya overstay, oleh sebab itu akan dideportasi sebagai pelaku pelanggaran keimigrasian," pungkas Mahfud MD. 

Baca juga: Mahfud MD Tak Gentar Andai Dilaporkan Habib Rizieq Shihab ke Polisi, Ada Klarifikasi Soal Overstay

Baca juga: Bukan Hanya Rizieq Shihab, UAS Ditawari Posisi di Masyumi Reborn, Cholil: Komunis Gaya Baru Pingsan

Baca juga: Pandangan Pengamat Soal Rencana Habib Rizieq Shihab Pulang ke Indonesia, Bentuk Islah Bawa Kesejukan

Dubes Agus : Status Overstay di Arab Saudi Hal yang Lumrah, Bukanlah Aib

Menanggapi tuntutan yang disampaikan Rizieq Shihab terkait orang-orang dan diplomat yang melabelinya "overstay" di Arab Saudi, Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel memberikan penjelasannya.

Ia mengatakan, status overstayer merupakan hal yang lumrah terjadi pada warga negara Indonesia di Saudi.

Bahkan, Dubes Agus menyebut, status tersebut bukanlah aib yang harus ditutup-tutupi.

"Kami sampaikan kepada Rizieq Shihab, itu bukanlah aib dan di Saudi sudah sangat lumrah. Saudara-saudara saya para WNI yang overstay sering disingkat dengan WNIO. Nah label WNIO sering dibuat bahan candaan di antara mereka, WNIO adalah WNI “ora duwe paspor” (tidak punya paspor), “ora duwe visa” (tidak memiliki visa yang valid), “ora duwe Iqamah” (tidak punya kartu identitas Saudi), alias sudah biasa dan lumrah," ungkap Agus saat dikonfirmasi, Minggu (8/11/2020).

Dubes Agus menerangkan, Rizieq Shihab masuk dalam Sijil al-Mukhalif” atau daftar catatan pelanggar undang-undang keimigrasian, di mana jelas diterangkan bahwa yang bersangkutan memang melebihi batas tinggal.

Sehingga, bukan pihak dari KBRI yang memberikan label tersebut.

"Yang memberikan label overstay atau “mutakhallif ziyarah” melewati batas masa tinggal itu sistem imigrasi Arab Saudi. Silahkan protes kepada Kerajaan Arab Saudi. Bukan kami yang menyematkan label tersebut," terang dia.

Ia melanjutkan, masih dalam data keimigrasian dijelaskan bahwa Ketua FPI itu juga dilabeli “mukhalif” atau pelanggar undang-undang dan ini tidak akan hilang.

"Di layar kedua ini ada dua kolom yang sensitif dan berkategori aib sehingga kami tidak elok untuk membukanya ke publik. Saya masih menghargai MRS sebagai sesama santri, bedanya saya santri di kampung Mranggen dan Kediri, sementara dia nyantri di Betawi.

"4 November kemarin data sensitif ini masih bisa dibaca. Kalau tidak nyaman dengan label ini silakan protes kepada komputer keimigrasian Saudi," ungkap Dosen UIN Yogyakarta ini.

Rizieq bakal tuntut orang yang sebut dirinya overstay

Imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu dengan tegas menyatakan akan menuntut secara hukum orang yang menyebutnya overstay di Arab Saudi.

Sebab, menurut Rizieq hal itu sama saja dengan menyebutnya melakukan pelanggaran.

"Bayan safar kami ditolak, akan tetapi diganti dengan perpanjangan visa, mulai hari ini, siapa pun termasuk pejabat di Indonesia baik di dalam negeri maupun di luar negeri kalau ada yang menyatakan saya overstay saya akan tuntut secara hukum," kata Rizieq dalam siaran langsung di kanal Youtube Front TV, Rabu (4/11/2020).

Rizieq memperingatkan orang-orang yang menyebutnya over stay supaya paham terhadap pervisaan.

Di sisi lain, dia berterima kasih terhadap pemerintah Saudi.

"Terima kasih kepada pemerintah Saudi dan memberi peringatan ke siapa pun, yang mencoba-coba menuduh kalau saya ini mengalami overstay, itu buang ke tong sampah," ucapnya.

Baca juga: HEBOH Video Mirip Artis, Hotman Paris Ungkap Cara Buktikan, Bukan Ahli Telematika, Panggil 3 Wasit

Baca juga: MasterChef Indonesia Season 7, Mpok Risma dan Dava Tereliminasi, Aziz, Jerry, Faiz Idola di Top 10

Baca juga: REAKSI WIJIN Saat Heboh Video Syur 19 Detik Mirip Gisel, Keluarga Gading Marten Banjir Pertanyaan

Pada kesempatan itu, Habib Rizieq Shihab menyatakan akan segera kembali ke Indonesia bersama dengan keluarganya.

Dia mengungkapkan, akan melakukan perjalanan pulang dari Arab Saudi pada 9 November 2020 pukul 19.30 waktu Saudi.

Dan direncanakan akan tiba di Indonesia 10 November pukul 09.00.

"Insya Allah saya dan keluarga hari Senin tanggal 9 November 2020 jam 19.30 waktu Saudi akan terbang dari bandara kota Jeddah dengan pesawat Saudi Airlines dengan nomor penerbangan SV 816," ungkap Rizieq.

"Insya Allah pesawat kami akan mendarat tiba di bandara Cengkareng (Bandara Soekarno-Hatta) hari Selasa tanggal 10 November 2020 jam 9 pagi waktu Jakarta di terminal 3, insya Allah," imbuhnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kontroversi Kepulangan Rizieq, Mahfud Dituduh Penyebar Hoaks, Dubes Agus:Overstay di Saudi Bukan Aib, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/11/09/kontroversi-kepulangan-rizieq-mahfud-dituduh-penyebar-hoaks-dubes-agusoverstay-di-saudi-bukan-aib?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved