Gelar Simulasi Pembelajaran Tatap Muka, SMPN 1 Balikpapan Siapkan Fasilitas Protokol Kesehatan
Kepala SMPN 1 Balikpapan Arintoko menyebut, telah membagikan angket atau kuisioner kepada orangtua siswa.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN-Kepala SMPN 1 Balikpapan Arintoko menyebut, telah membagikan angket atau kuisioner kepada orangtua siswa.
Pengisian angket ini menggunakan aplikasi online dan hasilnya bisa langsung alias real time.
Mengikuti data hasil angket menunjukkan 67 persen orangtua setuju untuk melakukan pembelajaran tatap muka.
Sedangkan 19 persen tidak setuju dan 14 persen belum memberi respons. Angka ini diambil dari angket yang dibagikan kepada 1.105 siswa.
Baca Juga: Sejumlah Tenaga Pendidik di Balikpapan Positif Covid-19, Simulasi Belajar Tatap Muka Tetap Jalan
Baca Juga: Dinas Pendidikan Kutai Timur Siapkan Simulasi Pembalajaran Tatap Muka 2021
Baca Juga: Guru TK dan SMK di Balikpapan Terpapar Covid-19 jadi Sorotan Satgas Jelang Pembelajaran Tatap Muka
“Hasilnya belum semua respons, jadi masih berlanjut,” ujar Arintoko.
Namun demikian, apapun hasil yang didapat dari kuisioner atau angket yang telah disebar, tidak akan berpengaruh banyak.
Sebab sesuai aturan yang disampaikan Disdikbud, sekolah telah menyiapkan berbagai metode pembelajaran kombinasi.
Misalnya bagi mereka yang setuju, maka bisa mengikuti pembelajaran tatap muka secara langsung di sekolah.
“Sementara yang tidak setuju akan kita layani pembelajaran daring. Skenarionya akan kita atur nanti,” ungkapnya.
Pihaknya juga telah melakukan sejumlah persiapan untuk melaksanakan PTM, terutama penerapan protokol kesehatan seperti fasilitas cuci tangan.
Dia mengaku, ketersediaan fasilitas ini sudah cukup banyak dan tersebar di berbagai tempat umum.
“Seperti perpustakaan, UKS, koperasi, dan depan kelas walau berjarak juga tidak satu per satu ada semua,” sebutnya.
Ia meyakini, fasilitas wastafel sudah cukup dan memenuhi syarat. Setidaknya ada 30-40 kran air yang tersedia di sekolah yang berada di jalan Tendean itu.
Hal itu pun diarasa akan memudahkan siswa untuk selalu cuci tangan dan menjaga kebersihan diri di tengah pandemi covid-19.
Misalnya ada 12 tempat cuci tangan di area depan sekolah, 8 tempat cuci tangan di area belakang, 12 wastafel yang tersebar, dan lainnya.
Menurutnya, ketersediaan wastafel bukan hal yang baru di sekolah. Mengingat selama ini sekolah sudah memiliki fasilitas ini untuk kebutuhan sekolah ramah anak.
Baca Juga: 56 Guru di Balikpapan Positif Sejak Pandemi Covid-19, Walikota Evaluasi Belajar Tatap Muka
Baca Juga: Mayoritas Orangtua di Balikpapan tak Setuju Belajar Tatap Muka, Simulasi Tetap di 75 Sekolah
Baca Juga: Kadisdikpora PPU Sebut Pembelajaran Tatap Muka Keputusan Bupati dan Orangtua Siswa
Begitu pula untuk pengaturan jumlah meja dan kursi di kelas yang telah berjalan. Sekolah mengatur ada jarak antara meja, serta melakukan kegiatan bersih-bersih kelas.
“Jadi semua sudah siap, tinggal nanti finishing dekat waktu tatap muka berjalan dilakukan penyemprotan disinfektan lagi,” pungkasnya.
(TribunKaltim.Co/ Miftah Aulia)