SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming Trans 7, Kasus Abu-Abu! Mata Najwa Bahas 'Silang Versi FPI-Polisi'
SEDANG BERLANGSUNG live streaming Trans 7, kasus abu-abu! Mata Najwa bahas 'Silang Versi FPI-Polisi'.
TRIBUNKALTIM.CO - SEDANG BERLANGSUNG live streaming Trans 7, kasus abu-abu! Mata Najwa bahas 'Silang Versi FPI-Polisi'.
Kasus penembakan anggota Polri terhadap 6 anggota LAskar Front pembela Islam (FPI) jadi tema diskusi program Mata Najwa malam ini.
Mata Najwa yang siar di Trans 7 malam ini mengangkat tema "Silang versi FPI-Polisi", Rabu (16/12/2020) 20.00 WIB.

Najwa Sihab selaku tuan rumah bakal membahas kasus penembakan yang menewaskan 6 laskar FPI Rabu (16/12/2020) lalu, lantaran dianggap masih abu-abu.
Kedua belah pihak, yakni Polri dan FPI memiliki pembenarannya masing-masing melihat kasus penembakan tersebut.
Nah, Link Live Streaming Trans 7 program Mata Najwa malam ini, ada di bagian berita ini.
Sajian diskusi tersebut dapat diakses mulai pukul 20.00 WIB.
Baca juga: Respon Kasus FPI & Habib Rizieq, Bahasa Tubuh Jokowi Disorot, Rocky Gerung Yakin Setingan Berulang
Baca juga: Terjawab, Alasan Habib Rizieq Tolak Makanan dari Polisi Selama di Penjara, Bos FPI Khawatir Sesuatu
Baca juga: Akhirnya Bareskrim Beber Rekonstruksi Tewasnya Laskar Khusus FPI Belum Final, Alasan Komjen Listyo
Lewat akun resmi Mata Najwa, peristiwa penembakan yang menewaskan 6 laskar FPI pengawal Rizieq Syihab pada Senin, 7 Desember 2020 lalu, hingga kini kejelasan kasusnya masih abu-abu.
Kepolisian mengklaim, para petugas terpaksa menghadiahi timah panas lantaran para laskar FPI melawan dengan senjata api dan senjata tajam.
Bahkan polisi sudah menggelar rekonstruksi kontak tembak antara polisi dan Laskar FPI, di Jalan Tol Cikampek, Senin (14/12/2020).

Fakta baru pun disebut polisi, dua dari enam laskar ditembak ketika proses kejar-kejaran.
Sementara empat lainnya berhasil ditangkap hidup-hidup dan dimasukkan ke mobil polisi untuk digelandang ke kantor polisi.
Keempat anggota laskar ini akhirnya tewas akibat melakukan upaya perlawanan.
Baca juga: Tak Tinggal Diam, Dari Penjara Habib Rizieq Perintah Munarman, Dibalik Tewasnya 6 Laskar Khusus FPI
Baca juga: 8 Fakta Rekonstruksi 6 Anggota FPI Tewas di Tol Jakarta-Cikampek, Inilah Kejanggalan Disorot Kontras
Baca juga: Lengkap, Kompolnas Bocorkan 37 Teroris yang Jadi Anggota FPI, Alasan Mahfud MD Tak Anggap FPI Ada
Sedangkan klaim FPI, setiap anggotanya dilarang membawa senjata api, senjata tajam, dan bahan peledak.
"MataNajwa, 'Silang Versi FPI-Polisi' akan menghadirkan informasi terbaru, membawa kepingan-kepingan fakta baru dari penelurusan peristiwa di KM 50 Tol Cikampek," tulis akun instagram Najwa Shihab.
LINK LIVE STREAMING TRANS 7
Berikut Link Live Streaming Trans 7 Mata Najwa malam ini yang berlangsung mulai pukul 20.00 Wib :

Dipertanyakan Tak Undang FPI Saat Rekonstruksi, Ini Kata Polisi
Bareskrim Polri membeberkan alasan mengapa tidak mengundang pihak dari enam anggota Front Pembela Islam (FPI) yang tewas maupun pihak FPI dalam rekonstruksi peristiwa penembakan di Tol Jakarta-Cikampek, Senin (14/12/2020) dini hari.
Diketahui, keenam anggota FPI yang bertugas mengawal pemimpin FPI Rizieq Shihab itu tewas setelah ditembak polisi.
Mereka ditembak karena diduga menyerang polisi di Tol Jakarta-Cikampek KM 50, Senin (7/12/2020).
"Rekonstruksi adalah salah satu teknik penyidikan yang bertujuan memperkuat bukti-bukti untuk kepentingan penyidikan, bukan untuk kepentingan para pihak," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Andi Rian R Djajadi yang dikutip dari Kompas.com, Senin.

Andi menuturkan, penyidik memang tidak berkewajiban untuk mengundang pihak keluarga maupun FPI saat melakukan rekonstruksi kasus ini.
Meski begitu, penyidik turut mengundang sejumlah lembaga eksternal untuk mengikuti rekonstruksi.
"Iya betul (Kompolnas, Kontras, Komnas HAM, dan Amnesty International Indonesia) diundang," tuturnya.
Namun, dari sejumlah pihak yang diundang, hanya Kompolnas yang hadir. Adapun Komnas HAM tidak hadir karena sedang mengonsolidasi hasil penyelidikan dan melakukan persiapan untuk meminta keterangan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dan Direktur Utama PT Jasa Marga terkait peristiwa tersebut pada hari ini.
Sementara, Kontras tak hadir dengan alasan independensi. Kontras juga mempertanyakan hasil rekonstruksi tersebut.
"Ada beberapa kejanggalan yang kami temukan di polisi, bahwa korban-korban ini meninggal di mobil , terus dia diduga melawan juga, ada sejumlah pernyataan-pernyataan kontradiktif," kata Wakil Koordinator Kontras Rivanlee Anandar dikutip dari laman KompasTV, Senin (14/12/2020).
Baca juga: Update Kartu Prakerja, Peserta 2020 Bisa Daftar Lagi di 2021? Nasib Saldo Pelatihan Tak Terpakai
Baca juga: Bontang Urutan Tiga Angka Partisipasi Pemilih Terbanyak di Kalimantan Timur, 34.145 Warga tak Pilih
Selain itu, Kontras juga menyoroti soal polisi yang tidak mengundang pihak korban, dalam hal ini FPI, dalam rekonstruksi tersebut. Dari rekonstruksi yang dilakukan polisi pada Senin dini hari, kendaraan polisi awalnya dipepet oleh mobil anggota laskar FPI.
Polisi juga disebut mendapat serangan dari anggota laskar FPI. Menurut polisi, anggota laskar FPI yang menembak terlebih dahulu. Baku tembak pun terjadi.
Setelah itu, dua anggota FPI yang tewas dipindahkan ke mobil polisi di rest area Tol Jakarta-Cikampek KM 50.

Sementara, empat anggota laskar FPI yang masih hidup dibawa ke Polda Metro Jaya. Akan tetapi, empat anggota laskar FPI itu mencoba merebut senjata milik polisi saat mobil berada di Tol Jakarta-Cikampek KM 51+200.
Polisi lalu melepaskan tembakan. Anggota laskar FPI kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Di sisi lain, pihak FPI memiliki keterangan yang berbeda atas peristiwa tersebut.
FPI sebelumnya membantah anggota laskar menyerang dan menembak polisi terlebih dahulu. Menurut FPI, anggota laskar tidak dilengkapi senjata api. (*)
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Live Streaming Trans 7 - Mata Najwa Bahas Tema 'Silang Versi FPI-Polisi' Malam Ini, https://banjarmasin.tribunnews.com/2020/12/16/live-streaming-trans-7-mata-najwa-bahas-tema-silang-versi-fpi-polisi-malam-ini?page=al