VIRAL! Panjat Tower Mau Bunuh Diri, Bocah 2 Tahun Bujuk Ayahnya Pakai Toa: Turun, Teteh Sayang Ayah
Viral! seorang pria di Bandung panjat tower mau bunuh diri, anak berusia 2 tahun bujuk ayahnya pakai toa, kata-katanya bikin mewek.
TRIBUNKALTIM.CO - Viral! seorang pria di Bandung panjat tower mau bunuh diri, anak berusia 2 tahun bujuk ayahnya pakai toa, kata-katanya bikin mewek.
Kemantapan seorang ayah untuk mengakhiri hidupnya runtuh.
Usai mendegar suara anaknya yang berusia 2 tahun berteriak dengan toa.
Bocah dua tahun itu hanya menyerukan kalimat sederhana.
Bocah itu berkata sangat menyayangi ayahnya, ditambah lagi sebentar lagi ia ulang tahun.
Petugas damkar yang berada di lokasi tower, tempat pria itu berencana mengakhiri hidupnya, sebelumnya membujuk pria nekat tersebut, namun tak kunjung berhasil.
Aksi bujuk itu terekam oleh kamera, yang kemudian viral di media sosial.
Viral aksi seorang bocah perempuan berusia dua tahun yang berhasil menggagalkan niat ayahnya untuk bunuh diri dibagikan oleh akun Instagram Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Bandung, Jawa Barat, @disdamkar_kab_bdg pada Kamis (24/12/2020).
Proses evakuasi seorang pria yang hendak bunuh diri dengan cara memanjat tower berhasil dilakukan Disdamkar Kabupaten Bandung.
Yang menjadi perhatian adalah seorang bocah 2 tahun tampak membujuk pria yang sedang melakukan percobaan bunuh diri tersebut.
Baca juga: Ketua DPR Era SBY Kirim WA Menyentuh ke Mahfud MD, Soal Somasi Ponpes Habib Rizieq, Cek Balasannya
Baca juga: Pengamat: Kabinet Baru Jokowi Mewah! 6 Capres 2024 Ngumpul, Dari Prabowo, Sandiaga, Risma, Airlangga
Baca juga: Bareskrim Polri Angkat Bicara Soal Mundurnya Keluarga 6 Laskar FPI Jadi Saksi, Hasil Komnas HAM?
Rupanya, bocah tersebut adalah putri dari pria yang hendak bunuh diri.
Anak tersebut berhasil membujuk sang ayah yang akan melakukan percobaan bunuh diri dengan memanjat tower.
Sang anak membujuk dengan beberapa kalimat, salah satunya ungkapan rasa sayangnya pada ayah.
"Ayah turun, teteh sayang ayah. Bentar lagi teteh mau ulang tahun. Ayah turun," teriak sang anak.
Mendengar bujukan sang anak, pria tersebut lantas luluh dan mengurungkan niatnya untuk bunuh diri.
Baca juga: Cara Masak Ayam Teriyaki ala Resto Jepang, Kuncinya pada Bahan Lauk dan Sausnya
Baca juga: Murah, Alasan Penumpang Lakukan Rapid Test Antigen Covid-19 di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan
Baca juga: Kasus Corona Masih Melonjak Tinggi, Satgas Covid-19 Balikpapan Beber Penyebab Tren Kasus Meningkat
Ia pun berhasil turun dengan selamat dengan bantuan petugas dari Disdamkar Kabupaten Bandung.
Melihat unggahan video tersebut, netizen pun memberikan komentarnya.
Banyak dari mereka yang memberikan doa dan semangat untuk pria tersebut.
Bunuh Diri Meningkat Selama Pandemi
Beberapa hari terakhir ini makin sering muncul berita tak menyenangkan, satu di antaranya orang bunuh diri.
Entah ada hubungan langsung atau tidak, sejak pandemi covid-19 ini terjadi, jumlah kasus bunuh diri mengalami peningkatan.
Internasional Association for Suicide Prevention (IASP) menyebut pandemi Covid-19 pemicu meningkatnya jumlah pasien kesehatan mental yang hendak bunuh diri.
Jumlah angka kematian akibat bunuh diri di dunia tercatat terjadi setiap 40 detik.

Dalam pernyataan yang tercantum di laman resmi, Presiden IASP, Murad Khan, mengatakan dibutuhkan kolaborasi dalam berbagai pihak untuk menekan jumlah kematian akibat bunuh diri.
Termasuk pemerintahan, pemangku kepentingan, badan pembiayaan, organisasi non-pemerintah, dan pihak lainnya.
"Mulai dari meningkatkan kesadaran dan mengadvokasi kesehatan mental serta pencegahan bunuh diri untuk dapat dimasukkan ke dalam program jaminan kesehatan, hingga melobi pemerintahan untuk mengambil langkah pencegahan bunuh diri dan mengembangkan strategi skala nasional," jelasnya.
Murad Khan mengajak masyarakat untuk saling memperhatikan komunitas masing-masing.
Di tengah situasi dunia yang berubah akibat pandemi Covid-19, dan meningkatnya stres dan kecemasan masyarakat di bawah isolasi, ia menyebut hubungan antarmanusia menjadi sangat penting.

Asosiasi Pencegahan Bunuh Diri Internasional itu menyoroti pentingnya komunikasi dan kerja sama untuk meningkatkan kesadaran dan advokasi atas kesehatan mental.
Hal tersebut digaungkan pada peringatan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia yang jatuh pada 10 September dengan tema "Working Together to Prevent Suicide".
"Jangan ragu untuk berbicara dengan orang-orang di komunitas, baik itu teman, anggota keluarga, kolega, atau bahkan orang yang tak dikenal. Berkomunikasi dan menjangkau orang lain dapat mengubah jalan hidup seseorang," ujarnya.
IASP ini sendiri didirikan untuk menumbuhkan perhatian terhadap kasus bunuh diri.
Data IASP menyebut satu kematian akibat bunuh diri terjadi setiap 40 detik di dunia.

Pencegahan bunuh diri masih menjadi tantangan global yang membutuhkan upaya bersama.
Kemenkes RI menyebut (data 2019) kematian akibat bunuh diri di Indonesia sebesar 0,71 persen di setiap 100 ribu penduduk, yang berarti 1,800 jiwa per tahun.
Disebutkan pula bahwa kematian akibat bunuh diri banyak terjadi pada usia muda dan produktif, yakni 46 persen pada usia 25-49 tahun dan 75 persen pada usia 15-64 tahun. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.TV dengan judul https://www.kompas.tv/article/133344/viral-bocah-2-tahun-bujuk-ayahnya-yang-hendak-bunuh-diri-turun-teteh-mau-ulang-tahun
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Jumlah Kasus Bunuh Diri Meningkat Selama Pandemi, Begini Saran Psikolog, https://jateng.tribunnews.com/2020/09/15/jumlah-kasus-bunuh-diri-meningkat-selama-pandemi-begini-saran-psikolog.