Virus Corona
Faktor Boleh Tidaknya Pembelajaran Tatap Muka Januari 2021, Tidak 100 Persen Luring
Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD-Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Penulis: Heriani AM | Editor: Budi Susilo
Ia juga menitip pesan pada kepala sekolah dan tenaga pelajar. Untuk memastikan kurikulum disederhanakan jika belajar tatap muka. Pilihlah materi yang paling esensial dan mendesak.
"Pilihlah materi atau soal yang sulit diajarkan lewat tatap muka, lebih mudah saat daring.
Penetapan standar jam baru, memastikan tidak memberi beban yang berat.
Baca juga: Natal 2020, Gereja HKBP Ressort Bontang Patuhi Protokol Kesehatan, Gelaran Ibadah Dibagi 3 Kluster
Baca juga: Pemulihan Ekonomi, GM PLN UIW Kaltimra Sigit Witjaksono Ajak Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan
Guru juga harus memastikan peningkatan kemampuan dalam pembelajaran jarak jauh.
Karena di tahun 2021, lanjutnya, meski sudah diizinkan tatap muka. Ia memperkirakan tetap ada pembelanjaan campuran antara daring dan luring.
Evaluasi Kebijakan Pembelajaran Tatap Muka
Pemerintah Kota Balikpapan tengah mengevaluasi rencana pelaksanaan kegiatan pembelajaran tatap muka di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Berdasar hasil survei melalui angket, terjadi penurunan terhadap kesiapan orangtua melepas anak-anaknya untuk kembali bersekolah.
Untuk tingkat SMP misalnya, di awal angket 79 persen orangtua setuju untuk kembali belajar tatap muka, kini menurun menjadi 68 persen.
Kemudian tingkat SD, di awal agket 82 persen orangtua setuju, namun kini menurun menjadi 61 persen.
Baca juga: Menkes Bentuk Tim Khusus, Pelajari Varian Baru Virus Corona
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Tambah 18 Orang di Samarinda dan 4 Pasien Corona Meninggal Dunia
Baca juga: Tak Ada Penambahan Kasus Baru Positif Covid-19, Berikut Sebaran Corona di Malinau
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Penajam Paser Utara, Hari Natal Ketambahan 6 Kasus Positif Covid-19
Kali ini, Walikota Balikpapan Rizal Effendi menduga hal ini terjadi lantaran perkembangan kasus Corona atau covid-19 yang semakin meningkat di Kota Minyak, Kota Balikpapan.
"Kita akan evaluasi dalam minggu ini. Belum kita putuskan, apakah kita tunda seluruhnya atau kita tunda oembelajaran tatap muka sebagian," ujarnya kepada TribunKaltim.co pada Senin (28/12/2020).
Senada, Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan, Muhaimin mengungkapkan ada penurunan hasil kuisoner dari para orangtua siswa.
Ia membeberkan sejumlah faktor yang mempengaruhi hasil ini.
Menurutnya, ada tiga faktor yang menyebabkan penurunan hasil angket orangtua siswa.