Kadisdikbud Balikpapan Sebut Ada Perubahan Angket Orangtua dari Tatap Muka ke Pembelajaran Daring

Pandemi covid-19 memengaruhi sistem pendidikan di Tanah Air. Sistem pembelajaran tatap muka terpaksa berubah melalui daring (online). Hal ini tentu

Penulis: Siti Zubaidah |
TANGKAP LAYAR
Webinar 'Siapkah Sekolah Pembelajaran Tatap Muka' yang digelar Tribun Kaltim secara langsung dalam video zoom, juga kanal Tribun Kaltim Official, Senin (28/12/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Pandemi covid-19 memengaruhi sistem pendidikan di Tanah Air.

Sistem pembelajaran tatap muka terpaksa berubah melalui daring (online).

Hal ini tentu langsung berdampak pada para guru.

Baca juga: Pria Perantauan di Samarinda Babak Belur Diamuk Massa Usai Kepergok Curi Ayam 

Baca juga: Pelaku yang Diamankan Berperan Jadi Kurir Ekstasi di Samarinda, Dua Pelaku Lain Masih Buron

Baca juga: Jumlah Kasus Covid-19 Meningkat, Rumah Sakit di Balikpapan Waspada dan Lakukan Persiapan

Lewat Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Pembelajaran Tahun Ajaran 2020-2021 di Masa Pandemi Covid-19, pemerintah daerah diberi kewenangan memberi izin pembelajaran tatap muka dengan mempertimbangkan kesiapan sekolah dan izin orangtua murid.

Dalam hal ini Tribun Kaltim bersama KKG Balikpapan menggelar Talkshow Pendidikan dengan tema “Siapkah Sekolah Pembelajaran Tatap Muka”.

Salah satu narasumbernya adalah Muhaimin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan.

Dalam Talkshow tersebut, Muhaimin mengatakan, Kota Balikpapan merupakan kota yang paling patuh terhadap penangan covid dalam protokol kesehatan pada saat melaksanakan pembelajaran.

“Kita lakukan peduli pendidikan dengan program peduli Pendidikan 1708, pada saat itu bulan Agustus, dengan pengumpulan HP android yang 90 persen, baru ditambah laptop yang dibagikan kepada peserta didik yang tidak punya perangkat,” ungkapnya.

Selain itu, program ini dilaksanakan kembali 0817, yakni perusahaan dan perkantoran diminta untuk menyediakan wifi gratis yang diberikan kepada peserta didik.

Baca juga: Faktor Boleh Tidaknya Pembelajaran Tatap Muka Januari 2021, Tidak 100 Persen Luring

Baca juga: Grafik Covid-19 Meningkat, DPRD Balikpapan Masih Optimistis Sekolah Tatap Muka Bisa Digelar

Baca juga: Hasil Angket Turun, Pemkot Balikpapan Evaluasi Kebijakan Pembelajaran Tatap Muka

Pelaksanaan daring kembali karena Kota Balikpapan tidak ada kawasan zona hijau, setelah itu dilakukan breakdown lagi per kelurahan untuk mencari wilayah di Kota Balikpapan yang zona hijau.

“Alhamdulillah dapat pada saat itu bulan September, setelah itu melaksanakan simulasi khusus di kawasan zona kuning, karena banyaknya permintaan dari orangtua untuk pembelajaran tata muka. Belum dilaksanakan, keluarlah SK Menteri bahwa pembelajaran tatap muka menjadi kewenangan daerah,” ujar Muhaimin.

Muhaimin menjelaskan pada saat itu Balikpapan siap melaksanakan karena kondisi saat itu covid-19 landai.

“Kita minta pendapat para kepala sekolah baik SMP maupun SD negeri dan swasta, dan hampir semua sekolah siap karena menyiapkan semua protokol kesehatan,” katanya.

Setalah itu Pemkot Balikpapan mengeluarkan angket untuk orangtua, di mana para orangtua murid SMP sebanyak 79,2 persen siap melaksanakan pembelajaran tatap muka, dan sisanya 20,7 persen siap pembelajaran daring.

Semua sekolah yang melaksanakan simulasi dipantau Puskesmas dari Dinas Kesehatan Balikpapan, semua pembelajaran dilaksanakan tiga jam, mengecek semua protokol kesehatan, simulasi berjalan empat hari, dan pada bulan Desember perkembangan Covid-19 di Kota Balikpapan semakin meningkat.

Dari situ meminta kembali untuk menyebarkan angket pembelajaran tatap muka atau daring, dan perubahan yang tadinya SMP 79,2 persen tatap muka hanya sekitar 60 persen.

(TribunKaltim.co/Siti Zubaidah)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved