Virus Corona di Berau

Libur Natal dan Tahun Baru 2021 Usai, Dinkes Berau Khawatirkan Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19

Sejumlah objek wisata di Kabupaten Berau terpantau ramai saat musim libur Natal 2020 dan Tahun Naru 2021 beberapa waktu lalu

Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/IKBAL NURKARIM
WISATA ALAM - Keberadaan objek wisata di Telaga Biru, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur beberapa waktu lalu. Sejumlah objek wisata di Kabupaten Berau terpantau ramai saat musim libur Natal 2020 dan Tahun Naru 2021 beberapa waktu lalu, meski demikian pengelola pariwisata di Bumi Batiwakkal Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, menerapkan disiplin protokol kesehatan di tempat-tempat wisata tersebut. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Sejumlah objek wisata di Kabupaten Berau terpantau ramai saat musim libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 beberapa waktu lalu, meski demikian pengelola pariwisata di Bumi Batiwakkal Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, menerapkan disiplin protokol kesehatan di tempat-tempat wisata tersebut.

Seperti yang dilakukan pengelola wisata Telaga Biru di Kecamatan Batu Putih yang melakukan pembatasan jumlah pengunjung hingga 50 persen termasuk setiap pengunjung wajib memakai masker dan dilakukan pengecekan suhu tubuh.

Namun, kekhawatiran terhadap munculnya lonjakan kasus covid-19 tetap ada, hal itu menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan Berau, sebab terkait lonjakan dikhawatirkan mengalami peningkatan.

Hal ini yang dikhawatirkan akan menimbulkan klaster baru penyebaran Corona atau covid-19.

Baca juga: Wisata di Beras Basah Bontang, Turis Diawasi BPBD Demi Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan

Baca juga: Positif Covid-19, Khofifah Indar Parawansa tak Rasakan Gejala dan Diklaim Taat Protokol Kesehatan

Baca juga: Langgar Protokol Kesehatan di Balikpapan Terancam Denda Rp 50 Juta, Wakil Rakyat Lagi Godok Perda

Kepala Dinas Kesehatan Berau menegaskan, terkait pembatasan di tempat wisata merupakan kewenangan dari Dinas Pariwisata sesuai dengan persyaratan yang sudah ditentukan oleh Bupati Berau melalui rapat beberapa waktu lalu dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Alhamdulillah itu sudah dilakukan oleh teman-teman kita seperti contohnya di Maratua, yang hanya menerima orang dengan mengajukan PCR atau tes antigen, tanpa itu pengunjung yang ingin berwisata di tempat itu maka ditolak," jelas Iswahyudi, Selasa (5/1/2021).

"Tugas kita saat ini adalah bagaimana pasca libur natal dan tahun baru itu. Ya mungkin dalam 1-2 hari ini atau minggu depan ini kita baru lihat apakah ada lonjakan kasus atau tidak," tuturnya.

Baca juga: Capres dari PSI, Giring Ganesha Test PCR Swab Positif Corona, Begini Kondisi Istri dan anaknya

Baca juga: Kasus Baru Positif Covid Capai 28 Orang di Bontang, Tim Satgas: Banyak Masyarakat Cuek Soal Corona

Baca juga: Beginilah Prosedur Orang yang Pernah Terpapar Corona dalam Program Vaksinasi Covid-19

Baca juga: Tantangan Distribusi Vaksin Covid-19 di Indonesia Negara Kepulauan, Rentan Mengalami Kerusakan

Mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, Iswahyudi menghimbau masyarakat yang liburan di objek wisata, apabila dalam seminggu setelah pelaksanaan Nataru merasakan gejala covid-19, gejala yang di maksud diantaranya hilang indera perasa untuk segera melapor ke tim Satgas di wilayah masing-masing.

"Yang tidak kalah penting selalu patuhi protokol kesehatan minimal pakai masker. Sehingga jangan sampai sudah parah, sudah sesak baru terlaporkan, atau bahkan karena dia merasa gejala ringan kemudian lalai itu dikhawatirkan bisa menular ke lingkungan keluarganya," pungkasnya

"Itu yang kita hindari, dan itu seperti yang terjadi saat ini orang-orang yang gejala ringan tidak mau melaporkan diri," tegasnya.

Baca juga: Seperti Apa Alur Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 via SMS? Begini Penjelasannya

Baca juga: Bagikan 6.000 Masker, Basri Rase Apresiasi Upaya Kecamatan Bontang Selatan Cegah Penyebaran Covid-19

Kondisi semacam itulah, yang kini menjadi kekhawatiran Dinkes timbulnya klaster baru setelah lonjakan wisatawan di berbagai tempat wisata di Berau.

"Karena menurut informasi juga masih banyak pengunjung yang tidak tertib pakai masker dan tidak disiplin protokol kesehatan, itu menjadi salah satu kekhawatiran kita," tutupnya.

Baca juga: NEWS VIDEO Akibat Mutasi Virus Corona Penerbangan Internasional akan Dibatasi

Baca juga: Wisata Alam di Berau, Pengelola Objek Telaga Biru Batasi Pengunjung, Sedia Wahana Perahu Bebek

Diketahui berdasarkan update terakhir, kasus covid-19 di Kabupaten Berau kini mencapai 1.402 kasus dan masih menjalani perawatan 602 kasus dan 17 pasien meninggal terpapar Covid.

Waspada Virus Corona Varian Baru

Muncul varian baru Corona, Menristek minta waspadai, fakta bukti penularan di Indonesia belum ada.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved