Berita Kaltara Terkini
Kalimantan Utara Alami Inflasi 0,12 Persen, Tanjung Selor Kota dengan Nilai Terendah di Kaltara
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara (KPwBI Kaltara), Yufrizal menyebutkan Kaltara tercatat mengalami inflasi.
Penulis: Risnawati | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara (KPwBI Kaltara), Yufrizal menyebutkan Kaltara tercatat mengalami inflasi sebesar 0,12 persen (mtm) pada Desember 2020.
Kota Tarakan mengalami inflasi sebesar 0,13 persen (mtm), sedangkan Kota Tanjung Selor mengalami inflasi sebesar 0,05 persen (mtm) dan sekaligus menjadi kota dengan inflasi terendah pada bulan Desember 2020.
"Ini berbeda dengan pola historis tahunan yang menunjukkan pada akhir tahun, Kaltara cenderung mengalami inflasi yang tinggi," ujar Yufrizal dalam rilisnya, Rabu (6/1/2021).
Inflasi yang didorong oleh penurunan komoditas angkutan udara, di tengah adanya tekanan pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Baca juga: Momen Hari Besar Natal dan Tahun Baru 2021, Inflasi di Kaltim Tetap Terkendali
Baca juga: Biro Ekonomi Kalimantan Utara Beberkan, Inflasi 2020 Diramal 2 Persen, Target Tahun 2021 Stabil
Baca juga: Pemkab Kukar Bangun Sinergisitas untuk Pengendalian Inflasi Bahan Pokok di Kutai Kartanegara
Berdasarkan perkembangan tersebut, inflasi tahunan Kaltara pada periode Desember 2020 sebesar 1,32 persen (yoy) atau berada di bawah kisaran sasaran inflasi 3,0 persen ±1 persen (yoy).
Rendahnya inflasi Provinsi Kaltara pada bulan Desember 2020 bersumber dari rendahnya tekanan kelompok transportasi di tengah adanya tekanan kelompok lain.
Kelompok transportasi tercatat deflasi sebesar -1,14 persen.
Sementara itu, kelompok lainnya yaitu makanan, minuman, dan tembakau serta perumahan, listrik, air dan bahan bakar mengalami inflasi masing-masing sebesar 1,03 persen (mtm) dan 0,03 persen (mtm).
Baca juga: Bahas Inflasi di Tengah Pandemi Covid-19, DPRD Tabalong Datangi Pemkab PPU
Baca juga: Komoditas Bawang Merah dan Cabai Rawit Dorong Inflasi di Kaltara
Baca juga: Rakorda TPID, Bupati Kukar Edi Damansyah Sebut Jaga Inflasi, Ciptakan Ekonomi Berkesinambungan
"Lima komoditas yang memberikan andil inflasi bulanan, ada daging ayam ras 0,26 persen, telur ayam ras 0,05 persen, cabai rawit 0,04 persen, bawang merah 0,03 persen dan cabai merah 0,02 persen," ungkapnya
Kemudian komoditas yang memberikan andil deflasi bulanan terbesar yaitu sawi hijau -0,04 persen, ikan layang -0,02 persen, dan kangkung -0,02 persen.
Di sisi lain, dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau khususnya daging ayam ras, mengalami kenaikan dipengaruhi terbatasnya pasokan di tengah permintaan masyarakat yang relatif meningkat di periode akhir tahun 2020.
Secara tahunan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatat inflasi sebesar 1,38 persen.
Sementara itu, kelompok perumahan, air, listrik, sas, dan bahan bakar lainnya pada bulan Desember 2020 tercatat sedikit mengalami peningkatan.
Baca juga: Kurangi Inflasi di Tarakan, Kadis Pertanian Ajak Tanam Bawang Merah, Gandeng BI dan BPTP Kaltim
Baca juga: Tingkatkan Geliat Agrobisnis, Walikota Tarakan Berharap Dapat Tekan Inflasi
Baca juga: Kenaikan Harga Bahan Makanan Dorong Inflasi pada Juni 2020 di Balikpapan
Secara tahunan, kelompok tersebut mencatat inflasi sebesar 1,02 persen.
Secara bulanan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar Lainnya ini mengalami inflasi sebesar 0,03 persen pada bulan Desember 2020. Komoditas utama penyumbang inflasi adalah semen.