Pria Diduga Bunuh Diri di Samarinda
Diperkirakan Darroji Meninggal Tiga Hari Sebelum Ditemukan, Contoh Organ Tubuh Diambil Dokter
Autopsi digelar di kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS) Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA -Penyebab kematian Darroji dengan kondisi tangan dan kaki terikat belum bisa disimpulkan pihak kepolisian, karena masih menunggu hasil autopsi yang digelar selama tiga jam.
Autopsi digelar di kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS) Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Jenazah Darroji dibedah mencari petunjuk guna menunjang kepentingan penyelidikan jajaran kepolisian Polsek Sungai Kunjang yang di back up Unit Inafis dan Unit Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda dalam penanganan kasus ini.
Baca juga: Masih Dikaji, Belum Diputuskan Rencana Penyesuaian Tarif Perumdam Tirta Kencana Samarinda
Baca juga: Lebih Enam Saksi Diperiksa Terkait Pembacokan di Samarinda, Polisi Menunggu Hasil Observasi
Baca juga: Keluarga Korban di Samarinda Tolak Autopsi, Jenazah Tiba Disambut Isak Tangis Keluarga
Kanit Reskrim Polsek Sungai Kunjang Iptu Purwanto ditemui usai autopsi yang dilakukan oleh dokter forensik, dr Daniel Umar, SpF, SH, Spesialis Forensik dan Kedokteran Kehakiman.
Ia mengatakan, beberapa hal yang ditemukan saat gelaran autopsi, tak semua ia merincikan, lantaran dokter forensik masih akan memberikan padanya lapiran temuan hasil autopsi.
"Tidak ada rembesan darah. Hanya pada tulang lidah patah di sisi kiri yang dikarekan jeratan di leher. Meninggal tiga hari sebelum ditemukan, dilihat dari larva belatung," ungkap Iptu Purwanto, Kamis (7/1/2021).
Perihal tangan serta kaki yang terikat, ia belum dapat menyimpulkan secara pasti.
"Untuk simpul di kaki, tangan dan leher belum bisa disimpulkan, jika diikat sendiri atau diikat orang. Besok akan diselidiki lagi," singkatnya.
Baca juga: Pecah Rekor! Balikpapan Catat 106 Kasus Positif Covid-19, Tenaga Kesehatan Mulai Berguguran
Baca juga: Tenaga Kesehatan di Balikpapan yang Pernah Positif Covid-19 Tidak Dapat SMS Pemberitahuan Vaksin
Baca juga: Berakhir Tragis, Pria Paruh Baya Tewas Dibacok di Tengah Rencana Hajatan Keluarga
Beberapa sample pada organ tubuh Darroji juga ikut dibedah guna kepentikan forensik.
"Diambil potongan jantung, ginjal, kulit dan hati," sebut Iptu Purwanto.
Diwartakan sebelumnya Sekitar pukul 13.15 hingga 16.35 Wita tepatnya di kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS) Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, jenazah Darroji dibedah mencari petunjuk guna menunjang kepentingan penyelidikan.
Dokter forensik yang melaksanakan autopsi terlihat meninggalkan ruangan.
Autopsi sendiri dilakukan oleh dr Daniel Umar, SpF, SH, Spesialis Forensik dan Kedokteran Kehakiman.
Terlihat Kanit Reskrim Polsek Sungai Kunjang Iptu Purwanto menuju pintu keluar area kamar jenazah.
Awak media yang menunggu langsung bertanya terkait langkah selanjutnya usai dilakukan autopsi.