Berita Berau Terkini

Sambungan PDAM Jauh, Warga Teluk Bayur Berau Ini Manfaatkan Sumur Bor untuk Kebutuhan Air Bersih

Warga yang bermukim di RT 24, Jl Stasiun 3, Kecamatan Teluk Bayur, Berau, sebagian harus memanfaatakan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/IKBAL NURKARIM
Ketua RT 24, Tamar saat memperlihatkan sumur bor milik warga yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih.TRIBUNKALTIM.CO/IKBAL NURKARIM 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Warga yang bermukim di RT 24, Jl Stasiun 3, Kecamatan Teluk Bayur, Berau, sebagian harus memanfaatakan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan bahan baku air bersih sehari-hari.

Kondisi tersebutlah yang kini dikeluhkan warga setempat, situasi itu lantaran sambungan pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang sudah bertahun-tahun tidak terealisasi dilokasi sekitar ke rumah warga.

Sebab untuk melakukan sambungan air dilokasi sekitar masih belum memenuhi standar serta jauh dari pipa induk.

Baca juga: Pecah Rekor! Balikpapan Catat 106 Kasus Positif Covid-19, Tenaga Kesehatan Mulai Berguguran

Baca juga: Tenaga Kesehatan di Balikpapan yang Pernah Positif Covid-19 Tidak Dapat SMS Pemberitahuan Vaksin

Baca juga: Berakhir Tragis, Pria Paruh Baya Tewas Dibacok di Tengah Rencana Hajatan Keluarga

Ketua RT 24, Tamar mengatakan, sejak dirinya bertempat tingal dari tahun 2005 sampai sekarang sambungan air PDAM tidak bisa masuk karena letak jaringan pipa berada sekitar 1 kilo meter dari RT yang dirinya pimpin.

"Pipa induknya masih jauh, cuma kalau mau pasang bisa saja tapi kita harus membeli pipa paralon sendiri, jadi saat ini sebagian warga memanfaatkan air bor dan sebagian lainnya beli," ujarnya.

"Kalau disini ada kurang lebih 20 Kepala Keluarga yang kesusahan air bersih," tambahnya.

Baca juga: Tekan Angka Kekerasan Seksual Terhadap Anak, Polres Berau Ajak Masyarakat Lakukan Pencegahan

Baca juga: Jelang Akhir Masa Jabatannya, Plt Bupati Berau Agus Tantomo Ingin Fokus Tangani Covid-19

Baca juga: Satgas Covid-19 Berau Temukan 3 Penumpang Bandara Kalimarau Dinyatakan Positif

Situasi tersebut makin diperparah, dengan debit air yang diakui warga sekitar, hanya akan deras pada waktu tertentu seperti malam hari.

Sedangkan, di bawah pukul 12:00 malam hari, maka aliran air akan berkurang bahkan tidak ada sama sekali.

"Kendala air bersih sendiri memang sudah lama kita rasakan, sementara untuk penanganan dari pemerintah sampai saat ini masih hanya sebatas wacana," kata salah seorang warga sekitar yakni Joko.

Baca juga: Pemkab Berau Lakukan Pembatasan Demi Memutus Penyebaran Covid-19, Ketua DPRD Madri Pani Beri Respon

Baca juga: Sebagai Penerima Vaksin, Sejumlah Tenaga Kesehatan di Berau Terima Pemberitahuan Lewat SMS

Baca juga: Usai Rapat Dengan Mendagri Tito Karnavian, Plt Bupati Sebut Berau Dapat 1.800 Dosis Vaksin Covid-19

Dengan situasi sulit seperti itu, warga berharap adanya penanganan serius segera, lantaran kebutuan air bersh dinilai sangat penting dan paling dibutuhkan untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari.

(TribunKaltim.Co/Ikbal Nurkarim)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved