Berita Nasional Terkini
Akibat Masuk Got, Tangan Risma Patah, Dioperasi 5 jam, Cerita Mensos Semangati Tunawisma Berkarya
Akibat masuk got, tangan Risma patah, dioperasi 5 jam, cerita Mensos semangati tunawisma berkarya
TRIBUNKALTIM.CO - Menteri Sosial Tri Rismaharini sedang jadi sorotan lantaran aksi blusukan yang dilakukannya.
Tak sedikit netizen yang menuding aksi blusukan Risma tersebut hanya pencitraan.
Terbaru, mantan Walikota Surabaya ini melapas 5 orang tunawisma bekerja di Kemala Lagoon, Bekasi.
Sebelum melepas, Risma terlebih dulu memberi semangat kepada 5 tunawisma tersebut.
Risma menginginkan para tunawisma tersebut tak menyerah dalam bekerja dan berkarya.
Diketahui, Risma ditunjuk Presiden Jokowi menggantikan Juliari Batubara yang terjerat korupsi.
Baca juga: Terjawab Politikus PSI Setuju Fadli Zon Dijerat UU ITE Konten Asusila, Sorot Penyebar Video Gisel
Baca juga: Ekspresi Saat Minta Maaf ke Gading & Wijin Disorot, Pakar Bongkar Gisel-Nobu Alami Rasa yang Sama
Baca juga: Bursa Transfer Liga Italia, AC Milan Gigit Jari Lagi, Paolo Maldini Tak Bisa Amankan Titisan Kessie
Baca juga: Habib Rizieq Teriak Minta Tolong di Penjara, Hampir Pingsan, Butuh Oksigen, Kabar Terbaru Bos FPI
Menteri Sosial Tri Rismaharini bernostalgia pernah mengalami tantangan yang berat saat mengemban tugas menjadi Wali Kota Surabaya selama dua periode.
Hal itu diceritakannya ketika melepas 5 orang tunawisma untuk mendapatkan pekerjaan yang layak di Grand Kemala Lagoon, Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (8/1/2021).
"Saat jadi Wali Kota tangan saya patah karena masuk got. Hanya karena ingin tidak banjir dan saya jalani," kata Risma.
Ia menyampaikan nasihat tersebut diberikan kepada tunawisma itu agar tak patang menyerah ketika mendapatkan kesulitan saat bekerja ke depannya.
"Saya operasi 5 jam untuk menyambung tangan saya. Saya jalani itu.
Jadi memang tidak ada yang mudah tetapi kita bisa kalau kita melakukannya dengan tulus, ikhlas semata-mata bahwa kita hanya ibadah," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia juga meminta seluruh tunawisma tersebut tidak menyia-nyiakan kepercayaan yang telah diberikan olehnya.
Sebaliknya, Risma juga meminta para tunawisma bisa jujur dalam menjalani tugasnya.
"Jangan kita macam-macam.
Sekali kamu lepas keluar, maka orang tidak akan percaya lagi.
Nggak usah khawatir kalau kita jujur, kita baik, kita rajin pangkat itu akan naik sendiri.
Saya tidak pernah bayangkan jadi Wali kota tetapi Tuhan itu adil bahwa bapak-bapak juga berhak untuk berhasil untuk sukses," jelasnya.
"Nggak apa-apa kita jadi apapun, aku juga jadi Wali Kota mau bersihkan jalan, mau nyapu, mau bersihkan got itu tidak apa-apa.
Sudah nanti Tuhan yang akan melihat," tutupnya.
Baca juga: Login eform.bri.co.id/bpum Sekarang, BLT UMKM Kadaluarsa Akhir Januari, Cek Pendaftaran BPUM 2021
Diberitakan sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini melepas 5 orang tunawisma untuk bekerja di Grand Kemala Lagoon, Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (8/1/2021).
Hal ini adalah hasil bekerja sama dengan Kementerian Sosial (Kemensos)
Dalam kesempatan itu, Risma menyampaikan kebijakannya tersebut bukan sebagai bentuk ingin mendapatkan pujian dari masyarakat (Riya).
Ia menuturkan kerjanya ini telah lama dilakukan sejak masih menjabat Wali Kota Surabaya.
"Saya sebenernya tidak mau riya. Itu sudah saya lakukan sejak dulu.
Namun ini untuk menyemangati para pemulung yang lain atau orang-orang yang mungkin saat ini merasa tidak ada harapan bahwa kalau mereka berniat pasti ada jalan, pasti Tuhan memberikan jalan," kata Risma.
Risma menyampaikan pihaknya meminta para tunawisma yang telah diberikan mendapatkan pekerjaan yang layak untuk tidak menyiakan kepercayaan.
Ia juga meminta pada tunawisma dapat jujur.
"Saya minta jaga kepercayaannya dan jangan macam-macam harus jujur.
Karena kalau kita tidak jujur maka orang tidak akan pernah percaya dengan kita jadi tolong yang jujur," ungkapnya.
Lebih lanjut, Risma meminta para tunawisma yang mendapatkan pekerjaan tidak mudah menyerah ketika mendapatkan tantangan pekerjaan ke depannya.
"Tolong terima sesulit apapun terima dan seberat apapun terima karena saya tahu bapak-bapak ini biasa bebas hidupnya.
Baca juga: Sinopsi My Lecturer My Husband Episode 7, Perlakuan Tak Terduga Arya, Inggit Berdebar, Live WeTV
Tetapi sekarang harus ada ikatan aturan.
Jadi bapak-bapak harus mengikuti aturannya dan tidak boleh lagi bebas," ungkapnya.
"Karena apa kalau kita seenaknya sendiri maka orang lain juga tidak akan mau dengan kita dan jadi kita tidak boleh dan saya nitip pikirkan itu masa depan bapak-bapak.
Jangan pikirkan sekarang.
Pikirkan bahwa saya hidup sekian tahun lagi.
Jadi karena itu saya berharap tadi seberat atau sesulit apapun tolong dijalankan," pungkasnya.
Kritik Rocky Gerung
Banyak orang mengomentari aksi blusukan Risma itu.
Salah satunya pengamat politik Rocky Gerung.
Rocky Gerung mengatakan, Risma tidak begitu mengenal Jakarta karena baru saja datang sebagai Menteri Sosial.
Karena itu, kata dia, dipastikan Risma mendapatkan informasi yang telah direkayasa.
Pasalnya, kata dia, tidak ada pengemis di Jalan Thamrin. Sebab, Thamrin merupakan kawasan karpet merah untuk apa yang disebut Rocky sebagai diplomatic society.
"Semua orang Jakarta ngerti itu. Thamrin adalah daerah karpet merah untuk diplomatic society. Dari segi logika saja sudah tak mungkin terjadi," kata Rocky Gerung yang dikutip dari tayangan di akun Youtube miliknya pada Kamis (7/1/2021).
Baca juga: Gisel Minta Maaf Air Matanya Hampir Runtuh, Sebut Nama Gading dan Wijin, Bergetar Ucap Nama Gempi
Baca juga: Surat Yasin dalam Bahasa Arab, Latin dan Terjemahan, Dilengkapi Keutamaan Jika Membacanya
Rocky Gerung menyarankan, sebelum melakukan blusukan menemui masyarakat miskin, Risma sebaiknya membaca sejumlah laporan mengenai kemiskinan dari berbagai sumber.
Itu seperti laporan dari Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB) dan Human Development Index. Sebab, kata Rocky, kemiskinan itu ditemukannya di statistik.
"Ibu Risma harus baca itu, baru dia bercakap-cakap dengan kemiskinan. Bukan dengan orang miskin disodorkan, baru dia bercakap-cakap," ujar Rocky Gerung.
"Jadi, ada panitia pengumpul pengemis sekarang di Jakarta."

Karena aksi Risma itulah, Rocky Gerung mengaku membayangkan satu kabinet sedang tertawa.
Sebab, satu kabinet yang lebih dulu ada bolak-balik lewat Jalan Thamrin, termasuk Presiden Jokowi.
"Saya bayangkan satu kabinet lagi tertawa karena satu kabinet yang dahulu ada di Monas itu bolak-balik lewat jalan itu. Jokowi juga lewat situ," ujarnya.
"Tapi tiba-tiba ada menteri baru datang kok langsung ada pengemis. Saya berpikir mungkin pengemis itu mengikuti Ibu Risma dari Surabaya."
Baca juga: Bertepatan Hari Ibu, Launching Program Women Care di Nusa Tenggara Timur
Lebih lanjut, Rocky Gerung mengatakan, untuk menghasilkan kebijakan di bidang sosial, butuh kemampuan untuk membandingkan data antarwilayah.
"Bukan data antara Thamrin dan Sudirman," ucap Rocky Gerung.
Karena itu, kata Rocky, sebaiknya Risma kembali ke kantornya untuk memberikan pengarahan kepada pejabat-pejabat di Kementerian Sosial agar menciptakan kebijakan yang tepat.
"Sebaiknya bu Risma masuk kantor dan jangan keluar-keluar.
Di depan komputer, brief pejabatnya supaya Bu Risma mengerti apa itu public policy di bidang sosial policy. Jangan sampai ada public policy tapi ga ada social policy," ujar Rocky.
"Keadilan sosial itu harus dipahami dulu baru bikin kebijakan politik. Jangan terus langsung bercakap-cakap dengan pengemis, semua orang juga bisa."
(*)
Artikel ini telah tayang dengan judul Risma Ungkap Tangannya Pernah Patah Karena Masuk Got, Jalani Operasi 5 Jam , https://www.tribunnews.com/nasional/2021/01/08/risma-ungkap-tangannya-pernah-patah-karena-masuk-got-jalani-operasi-5-jam?page=all.
Artikel ini telah tayang di Kompas.TV dengan judul https://www.kompas.tv/article/135995/kritik-blusukan-di-thamrin-rocky-gerung-mungkin-pengemis-itu-mengikuti-risma-dari-surabaya?page=all