Virus Corona di Balikpapan
Program Vaksinasi Covid-19 Dipercaya jadi Solusi Kebangkitan Ekonomi Balikpapan
DPRD Balikpapan siap mendukung upaya pemerintah untuk menyukseskan pelaksanaan vaksinasi Corona atau covid-19 di Kota Balikpapan
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - DPRD Balikpapan siap mendukung upaya pemerintah untuk menyukseskan pelaksanaan vaksinasi Corona atau covid-19 di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Jika sesuai jadwal, program vaksinasi covid-19 tersebut diperkirakan akan mulai dilaksanakan pada pertengahan Januari 2021.
Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Budiono Sastro Prawiro, meminta agar masyarakat tak takut untuk di vaksin.
“Kami minta jangan takut vaksin. Ini bagian dari upaya pencegahan, jadi perlu dukungan dari masyarakat," ujarnya kepada TribunKaltim.co, Jumat (8/1/21).
Baca juga: NEWS VIDEO 25.520 Vaksin Covid-19 untuk Kaltim Belum Bisa Digunakan, Tunggu Izin dari BPOM Keluar
Baca juga: Harga Sembako di Balikpapan, Selama Pandemi Covid-19, Pemintaan Tahu Tempe Turun 10 Persen
Baca juga: Ruang ICU di Balikpapan Penuh, Rumah Sakit Diminta Selektif Tampung Pasien dari Luar Daerah
Sebagaimana diketahui, 25.520 dosis vaksin covid-19 telah tiba di Provinsi Kalimantan Timur beberapa waktu lalu.
Vaksin tersebut menunggu izin BPOM untuk bisa didistribusikan ke setiap daerah. Seperti Kota Balikpapan yang mendapat 4.600 dosis di tahap pertama.
Budiono menyebut upaya vaksinasi menjadi solusi dalam menangani masalah penyebaran covid-19.
Apalagi kondisi pandemi sudah memberikan dampak cukup besar terhadap kondisi perekonomian secara nasional.
Baca juga: NEWS VIDEO Kota Balikpapan Jadi Atensi Donor Plasma, Pangdam VI Mulawarman Akui Salut
Baca juga: Jadwal Munculnya Fatwa Halal Vaksin Sinovac dari MUI, Harapan Wapres Maruf Amin Sebelum 13 Januari
Baca juga: 300 Tenaga Kesehatan di Balikpapan tak akan Dapat Vaksin Covid-19, Kadinkes Beber Penyebabnya
Baca juga: Capres dari PSI, Giring Ganesha Test PCR Swab Positif Corona, Begini Kondisi Istri dan anaknya
"Ini bagian pencegahan karena belum ada obat. Karena kekebalan kita belum mampu melawan maka di situ perlunya vaksinasi,” tambahnya.
Sejumlah sektor diakuinya cukup terdampak akibat pandemi covid-19, terutama sektor ekonomi dan pendidikan.
Pandemi covid-19 membuat pergerakan masyarakat terhadap dua sektor tersebur menjadi serba terbatas.
Sehingga dalam upaya menghidupkan kembali perekonomian, diperlukan kesadaran masyarakat mendukung upaya vaksinasi.
Baca juga: Penumpang di Pelabuhan Penyeberangan Kampung Baru Balikpapan Masih Jauh dari Normal
Baca juga: 89% Penumpang Pesawat Pilih Tes Rapid Antigen di Bandara Balikpapan, 48 Orang Dinyatakan Positif
"Dalam setahun ke depan di akhir 2021 diharapkan selesai vaksinasi. Tapi sudah ada penetapan prioritas dari pemerintah bagi penerima bantuan vaksin," katanya.
Meski demikian, Politisi PDI Perjuangan itu menyebut proses vaksinasi tak secara langsung dilakukan kepada seluruh masyarakat.
Sebab pemerintah sudah membuat skala prioritas terhadap penerima vaksin yakni tenaga kesehatan, petugas layanan publik dan TNI/Polri.
Ia pun berharap masyarakat umum tidak takut untuk mengikuti program vaksinasi covid-19 yang dipersiapkan pemerintah.
Baca juga: Kukar Dapat Jatah 3.400 Vaksin Sinovac, Wabup Chairil Anwar Beberkan Golongan yang Peroleh di Awal
Baca juga: Vaksin Sinovac Tiba di Kaltim, Distribusi Diproses BPOM, Belum Bisa Dipakai, Ini Alasannya!
Apalagi kondisi peningkatan kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Balikpapan semakin tinggi.
Bahkan mengakibatkan penundaan pembukaan kegiatan pembelajaran secara tatap muka di sekolah.
"Kami berharap masyarakat jangan takut. Presiden nanti juga akan menjalani vaksinasi," pungkasnya.
Bisnis Hotel di Balikpapan Masih Bergerak Stagnan
Sisi lainnya. Tingkat hunian hotel di Balikpapan, disebut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Balikpapan, Sahmal Ruhip masih biasa-biasa saja.
Ada beberapa hotel yang okupansinya tinggi dan ada yang mulai bergerak naik.
"Seperti MaxOne, itu tinggi. Tapi rata-rata (secara umum) adalah di atas 40 persen tingkat huniannya," ujarnya, Jumat (8/1/2021).
Baca juga: Izin Tambang Diberikan ke Pemerintah Pusat, Gubernur Kaltim Isran Noor: Emang Gue Pikirin
Baca juga: Beberapa Tenaga Kesehatan tak Berani Divaksin, Ketua IDI Bontang Sebut Pemerintah Kurang Sosialisasi
Baca juga: Pemuda di Sebulu Kukar Diamankan Anggota Polsek Karena Dipergoki Bawa Sabu 100 Gram
Namun tak sedikit hotel yang masih sepi termasuk diantaranya hotel bintang satu.
Menurut Sahmal, hal ini ia amati jika sedang melakukan pemantauan.
Faktornya, menurut Sahmal, juga dipengaruhi oleh kebiasaan masyarakat Balikpapan.
Hotel yang sebelumnya tak pernah tutup, menjadi pilihan utama masyarakat.
Baca juga: Hindari Banjir, Warga Memutar Lewati Jembatan Mahakam dari Loa Janan ke Sempaja Samarinda
Baca juga: Perbaikan Jalan Poros Samarinda-Balikpapan Kilometer 6 Tunggu Biaya Pemerintah Pusat.
"Yang baru kembali beroperasi, bisa lambat. Itu berpengaruh juga," jelasnya.
Protokol kesehatan merupakan hal yang paling diperhatikan oleh pengelola hotel saat beroperasi.
Hal ini untuk memastikan pengunjung aman selama menginap atau berkegiatan di sana.
Selain itu terpisah, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kalimantan Timur (Kaltim) Sri Wahyuni mengapresiasi jajaran pengelola hotel atas diterimanya sertifikat cleanliness, health, safety, environmental sustainability atau CHSE dari Kementerian Pariwisata.
Baca juga: Mercure Ibis Hotel Samarinda dalam Tahun 2021, Bersyukur Dapat Respon Positif, Bisa Lebih Baik
Baca juga: Karyawan Hotel Bintang di Bontang Tewas di Kontrakan, Polisi Beber Visum, Tak Ada Tanda Kekerasan!
Untuk diketahui, sertifikasi CHSE adalah proses pemberian sertifikat kepada Usaha Pariwisata, Destinasi Pariwisata, dan Produk Pariwisata lainnya untuk memberikan jaminan kepada wisatawan terhadap pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan.
Saat ini, sudah 30 hotel di Kaltim yang mengantongi sertifikat tersebut.
"Pemberian sertifikat untuk pengelola hotel adalah strategi menghadapi masa adaptasi baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," ujarnya.
Baca juga: BREAKING NEWS, Karyawan Hotel di Bontang Ditemukan tak Bernyawa di Kontrakannya
Hotel tersebut, akan direkomendasikan untuk kegiatan meeting, incentive, convention, exhibition (Mice). Namun tetap berkoordinasi dengan Satgas covid-19 setempat.
Adapun 30 hotel yang menerima sertifikat CHSE, yakni area Samarinda 17 hotel, Balikpapan 14, Sangatta, Tenggarong, dan Penajam Paser Utara masing-masing 3 hotel.
10 Cara Pencegahan Virus Corona
1. Menjaga kesehatan dan kebugaran agar stamina tubuh tetap prima dan sistem kekebalan tubuh meningkat.
2. Mencuci tangan dengan benar secara teratur menggunakan air dan sabun atau hand-rub berbasis alkohol.
3. Saat batuk dan bersin, tutup hidung dan mulut Anda menggunakan tisu atau lengan atas bagian dalam (bukan dengan telapak tangan).
4. Hindari kontak dengan orang lain atau bepergian ke tempat umum.
5. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut (segitiga wajah).
6. Gunakan masker secara benar hingga menutupi mulut dan hidung ketika Anda sakit atau berada di tempat umum.

7. Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah secara benar, lalu cucilah tangan Anda.
8. Mununda perjalanan ke daerah atau negara di mana virus ini ditemukan.
9. Hindari berpergian ke luar rumah saat Anda merasa kurang sehat.
10. Selalu pantau perkembangan penyakit covid-19 dari sumber resmi dan akurat.
(TribunKaltim.co/ Miftah Aulia)