Virus Corona di Kukar
Alasan Status Kesehatan, Bupati Kukar Edi Damansyah tak Divaksin Sinovac, Hanya 10 Tokoh Saja
Bupati Kukar Edi Damansyah dan Ketua DPRD Kukar dalam agenda vaksinasi Sinovac atau vaksin covid-19 atau Corona.
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Bupati Kukar Edi Damansyah dan Ketua DPRD Kukar dalam agenda vaksinasi Sinovac atau vaksin covid-19, tidak masuk dalam daftar orang yang dilakukan vaksin.
Mulai 13 Januari 2021, di Jakarta, Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) telah secara resmi melakukan vaskin perdana untuk dirinya. Teknis vaksinasi covid-19 sudah dicontohkan oleh Presiden Jokowi.
Untuk di Kutai Kartanegara, rencananya akan hanya dilakukan oleh beberapa pihak yang dinyatakan siap.
Kecuali untuk kepala daerah seperti Bupati Kukar, Edi Damansyah dan Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid yang merupakan pria kelahiran Tenggarong, 10 Maret 1976.
Dari dua tokoh penting di Kutai Kartangara tersebut, kemungkinan tidak dilakukan vaksin Corona.
Baca juga: 10 Pejabat Publik di Tarakan Akan Jalani Divaksin Sinovac Tahap 1, Berikut Daftarnya
Baca juga: Distribusi Vaksin Sinovac dan Vaksinasi di Berau Diundur, Ini Alasan Kepala Dinas Kesehatan
Baca juga: Ketua MUI Samarinda tak Termasuk Sebagai Penerima Vaksin Sinovac, Ternyata Ini Alasannya
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan atau Kadinkes Kukar, dr Martina Yulianti kepada TribunKaltim.co pada Rabu (13/1/2021) siang.
Dia jelaskan, tidak ikutnya Bupati Kukar dan Ketua DPRD Kukar dikarenakan Bupati Kukar dan Ketua DPRD Kukar tak bisa didaftarkan karena status kesehatan mereka belum memungkinkan.
“Pak bupati belum bisa kita daftarkan kemarin,” ujarnya.
Baca juga: Percepat Akses Warga Teluk Dalam, Bupati Kukar Edi Damansyah Tinjau Pembuatan Jembatan di Muara Jawa
Baca juga: Bupati Kukar Edi Damansyah Apresiasi Terobosan Kodim 0906/Tenggarong di Bidang Ketahanan Pangan
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Kaltara, Tambah 163 Kasus, Akumulasi Positif Covid-19 Tembus 5.140
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara ( Pemkab Kukar ) akan melakukan kick off vaksinasi kepada 10 tokoh di Kutai Kartanegara pada Kamis, (14/1/2021) sekitar pukul 09.00 Wita di RSUD AM Parikesit Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
Para tokoh tersebut di antaranya, unsur Forkopimda, tokoh agama, Kepala Dinas Kesehatan Kukar sekaligus Plt Direktur RSUD AM Parikesit Tenggarong Seberang.
Baca juga: 300 Tenaga Kesehatan di Balikpapan tak akan Dapat Vaksin Covid-19, Kadinkes Beber Penyebabnya
Baca juga: Persiapan Raffi Ahmad sebelum Disuntik Vaksin Sinovac bareng Jokowi, Bagaimana Nagita dan Rafathar?
Juga ada dr Martina Yulianti dari bidang kesehatan, inflienzer, perwakilan pemerintah daerah, dan perwakilan organisasi profesi.
Proses Vaksinasi Corona secara Bergiliran
Dijelaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kukar, dr Martina Yulianti mengungkapkan, proses pemberian vaksin dilakukan secara bergiliran.
Dan saat ditanya wartawan siapa yang akan dilakukan vaksinasi pertama?
Martina menyebutkan kemungkinan Dandim 0906/tgr, Letkol Inf Charles Alling kemudian Kapolres Kukar AKBP Irwan Masulin Ginting.
“Pelaksanaannya disini, di Klinik Perjanjian RSUD AM Parikesit,” ujarnya.
Dari dua tokoh penting di Kutai Kartangara, yakni Bupati Kukar Edi Damansyah dan Ketua DPRD Kukar, kemungkinan tidak dilakukan vaksin Corona.
Hal itu ucap Yuli, dikarenakan Bupati Kukar dan Ketua DPRD Kukar tak bisa didaftarkan karena status kesehatan mereka belum memungkinkan.
“Pak bupati belum bisa kita daftarkan kemarin,” ujarnya.
Baca juga: Jembatan Sebulu Ambruk, Bupati Kukar Edi Damansyah Perintahkan Bangun Jembatan Alternatif
Baca juga: Bupati Kukar Keluarkan Edaran Pejabat Wajib Sampaikan LHKPN Hingga 31 Maret, tak Lapor Siap Disanksi
Lanjut dia, dari sisi yang akan di vaksin, sebelum dilakukan vaksinasi, tokoh tersebut akan melalui beberapa tahap screnning terkait kesehatannya dengan 13 pertanyaan dan bisa saja yang bersangkutan tidak bisa di vaksin saat proses scranning nanti.
“Yah bisa juga tidak bisa di vaksin,” pungkasnya.
7.040 Vaksin Sinovac Tahap I Tiba di Kutai Kartanegara
Berita sebelumnya. Sebanyak 7.040 Vaksin Sinovac yang merupakan jatah untuk Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur, tiba di kantor Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara ( Dinkes Kukar ) di Tenggarong pada Selasa (12/1/2021) sekitar pukul 1430 Wita.
Dengan dikawal mobil patroli aparat pengamanan dari Polres Kukar dan TNI, mobil box berisi vaksin tersebut memasuki halaman kantor Dinkes Kukar dan vaksin tersebut diangkut ke dalam kantor.
Kepala Dinkes Kukar, dr Martina Yulianti mengungkapkan, pihaknya telah menerima 7.040 dosis vaksin dan akan disuntikan dengan metode dua siklus atau dua tahap.
“Vaksin ini tadi diambil di Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim,” ujarnya kepada TribunKaltim.co.
Baca juga: Jadwal Vaksinasi Covid-19 di Balikpapan Mundur, Andi Sri Juliarty Jubir Satgas Beberkan Alasannya
Baca juga: Bertambah Lagi 42 Kasus Positif Covid-19 dan 3 Kasus Meninggal Dunia di Samarinda
Baca juga: UMKM di Balikpapan Kaltim Tetap Bergairah di Tengah Pandemi Covid-19, Berkat Pembiayaan Tanpa Bunga
Ia menjelaskan, vaksin tersebut akan disimpan di instalasi farmsi kabupaten sesuai kaidah tata cara penyimpanan vaksin yang baik dan benar dengan menjaga lantai tetap dingin yakni berada di suhu minus 8 derajat celcius.
“Nanti kita akan distribusikan ke fasilitas kesehatan tingkat pertama yang sudah terdaftar di kabupaten untuk melakukan vaksinasi kepada seluruh nakes yag sudah terdaftar di Kukar,” jelasnya.
Yuli mengatakan, vaksin tersebut akan diberikan kepada 82 persen tenaga kesehatan (Nakes) yang ada di Kutai Kartanegara.
Atau sebanyak 5.303 nakes dan 10 tokoh daerah yang telah di tunjuk pemerintah.
Baca juga: BREAKING NEWS - BPOM Keluarkan Izin Darurat, Vaksin Covid-19 dari Sinovac Resmi Bisa Digunakan
Baca juga: Vaksinasi Dimulai 13 Januari 2021, Apa Beda Vaksin Covid-19 Sinovac, Sinopharm, Pfizer dan Moderna?
Baca juga: Komisi Fatwa MUI Tetapkan Vaksin Covid-19 Produksi Sinovac Halal & Suci, Keputusan Final Tunggu BPOM
“Untuk tahap pertama ini khusus diprioritaskan pada tenaga kesehatan dulu,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan, untuk vaksin di Kaltim tahap pertama ini hanya untuk dua daerah saja, yakni Kabupaten Kukar dan Kota Samarinda.
“Kabupaten dan Kota lain belum dapat vaksin untuk tahap pertama ini,” pungkasnya.
Waspada Virus Corona Varian Baru
Muncul varian baru Corona, Menristek minta waspadai, fakta bukti penularan di Indonesia belum ada.
Menteri Riset dan Teknologi atau Kepala Badan Riset Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro meminta masyarakat mewaspadai varian baru virus Corona yang ditemukan di Inggris.
Menurutnya, kewaspadaan perlu ditingkatkan untuk mencegah tingginya penularan, akibat varian baru virus covid-19 atau Corona ini.
"Kita harus sangat waspada dengan peningkatan kasus positif dan juga infeksi yang tinggi kita harus menjaga varian ini tdk sampa ikut membuat keadaan makin berat," ujar Bambang yang disiarkan channel Youtube BNPB, Kamis (24/12/2020).
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Kutai Barat, Jelang Natal 2020, Pasien Covid-19 Meninggal Dunia 8 Orang
Baca juga: Pendeta GPIB Maranatha Tanjung Selor: Jemaat Harus Kuat, Yakin Pandemi Corona akan Kita Lewati
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, BI Beri Hibah Mobil Operasional Vaksinasi Covid-19
Bambang mengungkapkan saat ini belum ada penelitian yang menunjukan varian baru virus Corona ini telah muncul di Indonesia.
"Tetapi saat ini kita simpulkan belum ada bukti yang membuktikan varian ini sudah ada di Indonesia, belum ada bukti," tutur Bambang.
Meski begitu, Bambang meminta seluruh pihak untuk mewaspadai varian baru dari virus Corona ini. Terlebih, menurutnya, fasilitas penelitian molekuler yang dimiliki oleh Indonesia tidak secanggih di Inggris.
Dirinya mengatakan saat ini pemerintah masih mendalami jenis baru varian baru virus Corona ini.
"Meskipun belum ada bukti bahwa varian ini meningkatkan keparahan penyakit, namun bukan berarti itu pasti seperti itu, karena ini masih butuh informasi dan penelitian lebih lanjut," ucap Bambang.
Baca juga: Jenis Baru Virus Corona Muncul di Inggris, Menyebar Lebih Cepat, Bagaimana Gejalanya
Baca juga: Dokter di Jepang Ingatkan Tahun Baru Jangan ke Luar Rumah, Virus Corona tak Mengenal Tutup Tahun
Baca juga: Pasien Dirawat Akibat Corona Melonjak, Ruang Isolasi Covid-19 di Balikpapan Nyaris Penuh
Selain itu, dua negara tetangga Indonesia, yakni Singapura dan Australia. Sehingga Bambang meminta masyarakat tetap waspada terhadap varian baru virus Corona ini.
"Kalau kita lihat ada dua negara tetangga kita yang kedatangan virus ini. Pertama Australia kemudian baru saja Singapura. Kasusnya satu orang, tapi itu artinya kita mesti berhati-hati karena kasusnya semakin dekat dengan kita," pungkas Bambang.
( Tribunkaltim.co/Aris Joni )