Kebakaran Pasar di Nunukan
Hilangkan Trauma Anak Korban Kebakaran Rumah di Nunukan, 2 Komunitas Bentuk Posko Healing
Sebanyak 23 anak korban kebakaran rumah yang terjadi 3 hari lalu di Inhutani Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara).
Sehingga mereka diharapkan dapat segera melupakan trauma serta permasalahan yang dialami.
"Puji Tuhan, anak-anak sangat senang sekali apalagi ada untuk menghibur mereka. Selain itu ada hadiah berupa snack untuk anak-anak. Malam hari di posko Trauma healing juga tetap berjalan kegiatan, belajar bersama yang dilakukan oleh komunitas WPP," ungkap Berlin yang juga Kordinator Posko Trauma Healing.
Masa Tanggap Darurat Bencana
Berita sebelumnya. Masa tanggap darurat bencana bagi 243 jiwa korban kebakaran hanya sampai 17 Januari 2021.
Hal itu diungkapkan Kasubid Kedaruratan BPBD Nunukan, Hasan.
"Semua kebutuhan pengungsi, kami akan lakukan pelayanan sampai 17 Januari. Kami akan layani mulai kebutuhan makan dan minum hingga pelayanan kesehatan di pos tanggap darurat bencana ini sampai 5 hari ke depan," kata Hasan kepada TribunKaltim.Co, Selasa (12/01/2021), pukul 17.00 Wita.
Baca juga: Tak Kantongi IMB, Pemkot Balikpapan Didesak Hentikan Pembangunan PT KRN di Teluk Waru
Baca juga: Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Gubernur Kaltim Isran Noor Optimis, Ibu Kota Negara Tetap Jalan
Baca juga: PT Sahabat Sawit Sejahtera Akui Lahan Warga di Desa Putang Paser Belum Dibebaskan
Menurut Hasan, pihaknya sudah lakukan penyampaian kepada seluruh korban kebakaran perihal pelayanan selama masa darurat hingga 17 Januari.
Pasalnya, gedung Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) yang kini menjadi tempat evakuasi korban kebakaran, hanya diberikan waktu 1 minggu oleh Dinas Perdagangan Nunukan.
"Jadi setelah 17 Januari kami akan berikan petunjuk lebih lanjut. Perkembangan situasi ini kami akan lihat ke depan seperti apa. Jadi belum bisa dipastikan untuk korban yang tidak punya tempat tinggal. Apalagi gedung ini belum diserahkan kepada yang punya. Ini di bawah Dinas Perdagangan. Kami dipinjamkan satu minggu saja," ucap Hasan.
Baca juga: Bupati Asmin Laura Menilai Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan di Nunukan Terbilang Susah
Baca juga: Polsek Nunukan Masih Selidiki Motif Bakar Rumah dan Aniaya 4 Orang Dewasa dan 3 Anak
Baca juga: Bocah 8 Tahun di Nunukan Nyaris Putus Leher Gegara Dibacok Pria yang Diduga Alami Gangguan Jiwa
Hasan mengaku, pihaknya sengaja memindahkan 32 KK ke gedung Pujasera itu, lantaran terminal Inhutani tempat sebelumnya, kurang layak ditempati, apalagi cuaca belakangan ini sering hujan.
"Tempat ini lebih representatif untuk para korban kebakaran. Lebih bisa menjamin ketenangan. Kalau di tenda pengungsian berkerumun orang.
Nah kalau di sini per keluarga letaknya terpisah karena bentuknya petak. Minimal kita bisa meminimalisir penyebaran virus Covid-19," ujarnya.
Demikian halnya posko kesehatan, sudah dibuka sejak kemarin. Kendati ada warga yang memiliki keluhan flu, namun sudah diatasi oleh petugas medis dari Puskesmas Nunukan dan RSUD Nunukan.
"Ada beberapa kami layani, seperti keluhan flu. Untuk tenaga medis kami sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan. Nanti tenaga medis secara bergantian jaga di pos kesehatan baik dari sejumlah Puskesmas di Nunukan maupun RSUD Nunukan," tuturnya.
Baca juga: Bupati Nunukan Jamin Korban Kebakaran Dapat Makan 3 Kali dan Siapkan Tempat Tinggal Alternatif
Baca juga: BPBD Dirikan 4 Tenda Pengungsian Bagi Korban dari 57 Rumah yang Terbakar di Nunukan
Baca juga: BPBD Dirikan 4 Tenda Pengungsian Bagi Korban dari 57 Rumah yang Terbakar di Nunukan
Perihal bantuan baik sembako dan uang tunai, Hasan menjelaskan, manajemen BPBD akan segera merekapitulasi segala jenis bantuan yang masuk.