Banjir di Samarinda
Hadapi Bencana Alam, BPBD Samarinda Akui Beberapa Mobil Operasionalnya Berkondisi Rusak
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Samarinda ( BPBD Samarinda ), beberkan adanya alat operasional yang rusak, yang seharusnya berfungsi.
Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Samarinda ( BPBD Samarinda ), beberkan adanya alat operasional yang rusak, yang seharusnya berfungsi dalam penanganan bencana alam di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Perihal tersebut disampaikan langsung oleh Ifran Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Samarinda, pertama ia menyebutkan untuk penanganan masalah banjir tidak ada yang rusak.
Kini pihaknya telah mempunyai 14 tambahan perahu, sehingga total perahu yang dimiliki oleh pihaknya berjumlah 22 perahu.
"Kalaunya untuk perahu sudah ada penambahan 14 unit perahu. Jadi total yang ready ada 22 perahu," ungkapnya saat diwawancarai TribunKaltim.co melalui sambungan telepon, Sabtu (16/1/2021).
Baca juga: Sepekan Lebih Longsor Masih Menutup Jalan Pattimura Samarinda, Warga Banyak Cari Jalur Alternatif
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Samarinda, Tambah 96 Kasus Positif Covid-19, 4 Kecamatan Berstatus Zona Merah
Baca juga: Longsor di Samarinda, Akses Warga Perum Talangsari Regency Tertutup Tanah, Menunggu Alat Ekskavator
Tetapi sementara itu untuk mobil operasional dibeberkannya bahwa ada beberapa mobil yang kini sedang rusak, sehingga tidak bisa dioperasikan. Karena memang katanya Ifran mobil yang sudah berusia tua.
"Memang ada beberapa yang rusak. Karena mobil dua kami mobil tua," ujarnya.
Diucapkan dia memiliki dua mobil truk, tetapi hanya satu truk yang bisa berfungsi yakni truk serbaguna.
"Sedangkan truk dapur umum itu bisa untuk angkut - angkut, itu juga rusak masih di bengkel. Dan mobil komando itu juga rusak, kemarin habis kami antar jenazah, lalu pulangnya betarik," sambungnya.
Baca juga: Biaya Penanganan Longsor di Jalan Pattimura Samarinda Belum Dapat Dipastikan
Baca juga: NEWS VIDEO PT Sumber Rezeki Medika Jaya Berikan Mobil PCR untuk RSUD IA Moeis Samarinda
Baca juga: Bulan Januari Puncak Musim Hujan, BMKG Samarinda Sebut Dampak La Nina tak Berpengaruh Besar
Tidak hanya itu, katanya Ifran Mobil Ambulan yang dimiliki oleh BPBD Samarinda juga mengalami rusak parah. Untuk saat sekarang memakai mobil ambulan dari Dinas Kesehatan Kota Samarinda, ada tiga unit.
"Itupun satu rusak, duanya bagaimana kami mengakali sehingga bisa tetap bisa dijalankan," sebutnya.
Ia menyebutkan, secara keseluruhan mobil operasional yang dimiliki oleh BPBD berjumlah lima (5) unit, yakni 2 unit truk, 1 mobil komando dan 1 ambulan, serta 1 mobil L-300.
Kendati mobil - mobil operasional yang rusak, ia berharap agar bisa berfungsi kembali sebagaimana mestinya dan kapanpun bisa digunakan.
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Balikpapan Sabtu 16 Januari 2021, Seharian akan Berawan, Bulan Ini Puncak Hujan
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Balikpapan Rabu 13 Januari 2021, Hujan Ringan Turun Pagi, Siang, Sore dan Malam
Baca juga: Sepekan Lebih Longsor Masih Menutup Jalan Pattimura Samarinda, Warga Banyak Cari Jalur Alternatif
Ia mengakui memang saat ini, kekurangan mobil operasional, seperti halnya mobil Towing untuk membawa peralatan - peralatan, dan juga mobil tanki air.
Ifran membeberkan sudah mengajukan ke pusat untuk pengadaan mobil - mobil operasional yang baru.
Namun pihaknya kini masih menunggu, karena administrasinya sedang dalam proses pengurusan.

"Semuanyakan berproses, kami usulkan tahun kemarin artinya paling tidak baru dimasukan dirancangan mereka, jadi realisasinya paling tahun depan, entah itu disetuju atau tidak tergantung anggaran yang dimiliki," ujarnya.
"Kita tidak menyalahkan siapa-siapa, semuakan ada prosesnya, kita mengusulkan mereka ada prosesnya jadi kita tunggu ajasih," pungkasnya.
Akses Warga Tertutup Longsor Kota Samarinda
Kondisi Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur belakangan ini seringkali diguyur hujan hingga berjam-jam lamanya.
Kondisi intensitas hujan yang tinggi, membuat beberapa lokasi di Kota Samarinda kemudian muncul banjir dan muncul tanah longsor.
Satu di antaranya, pengamatan TribunKaltim.co, di Perumahan Talangsari Regency Jalan Poros Samarinda Bontang, RT 31 Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Di lokasi kejadian ini, ada 4 titik di kawasan Jalan Lily1 dan Lily 2. Tempat ini mengalami longsor tanah dan menutup jalan akses warga, Sabtu (16/1/2021).
Baca juga: NEWS VIDEO Dishub Kaltim Berencana Pasang LPJU di Area Longsor Jalan Pattimura Samarinda
Baca juga: Banjir di Kalsel, Warga Terpaksa Tidur di Kandang Ayam, Tanpa Toilet dan Kamar Mandi
Baca juga: Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Alam, BPBD Samarinda Himbau Masyarakat Agar Persiapkan Diri
Kejadian tanah longsor nyaris masuk ke area rumah warga Perumahan Talangsari Regency, Kota Samarinda.
Saat TribunKaltim.co memantau di lokasi kejadian bersua dengan Ketua RT 31, Giyatna, bersama pengurus RT.
Dia jelaskan, bersama warga masih mengupayakan peminjaman alat berat excavator.
"Kami berusaha meminjam alat berat untuk membersihkan longsoran di RT 31 Perumahan Talangsari Regency, namun saat berbarengan ada musibah longsor di Jalan Meranti pemukiman Talangsari Samarinda," katanya.
Baca juga: Banjir Landa Warga Tanah Laut Kalimantan Selatan, Alfamart Salurkan Donasi Konsumen ke Korban
Baca juga: Diduga Jadi Penyebab Banjir, DPRD Samarinda Minta Kejelasan Izin Pergudangan di Jalan P Suryanata
Baca juga: Bulan Januari Puncak Musim Hujan, BMKG Samarinda Sebut Dampak La Nina tak Berpengaruh Besar
Nah, ini barusan dari perusahaan Perumahan PT Inta, memberi tahukan melalui telepon seluler bahwa alat excavator saat ini masih menangani longsor yang ada di Talang Sari Kampung.
"Kemungkinan mundur minggu depan. Saya masih koordinasikan dengan bapak-bapak warga RT 31. Bagaimana baiknya," ujarnya.
Giatna telah berdiskusi bersama warga RT 31 untuk melakukan swadaya, menggalang dana untuk keperluan kerja bakti penanganan longsor dan penataan kawasan lingkungan Perumahan hijau bersih sehat.
Selain di Jalan Lily2, dampak longsor juga dikawatirkan dan hendak diupayakan untuk melakukan pencegahan.
"Akses utama masuk sekitar 500 lebih warga di 300 rumah Perum Talangsari Regency Kota Samarinda," ujarnya.
Satu di antara Warga RT 31 Lily 2, Perumahan Talangsari Regency, Arianto Setiawan, di depan rumahnya hanya sekitar 1 meter dari tanah longsor.
Petaka longsor ini menutup jalan umum, membuat kendaraan roda 4 tak bisa digunakan, hanya terpakir di halaman terasnya.
Dan berharap longsoran bisa ditangani dan tak terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Alat berat masih digunakan di Pemukiman warga Talangsari Jalan Meranti tak apa apa karena skala prioritas," tegasnya.
Mengingat kondisi tanah curam dan yang berdampak ke rumah langsung.
"Semoga kita dihindarkan dari bencana," harapnya.
( TribunKaltim.co/M Riduan )