Banjir di Nunukan
Sejak 8 Januari, Delapan Desa di Sembakung Nunukan Banjir, Korban Pilih Tetap Tinggal Dalam Rumah
Sebanyak 8 desa di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara ( Kaltara ) terendam banjir sejak 8 Januari 2021
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Sebanyak 8 desa di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara ( Kaltara ) terendam banjir sejak 8 Januari 2021.
Informasi yang dihimpun, banjir setinggi 4,67 meter itu berawal dari meluapnya sungai yang ada di negara tetangga, Malaysia pada 1 Januari lalu.
Meskipun sempat mengalami surut, banjir kembali tinggi sejak 8 Januari 2021 hingga saat ini, Sabtu (16/01/2021).
Diketahui Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, memiliki 10 desa, namun hanya 8 desa yang terendam banjir saat ini.
Kasubid Kedaruratan BPBD Nunukan, Hasan, mengatakan saat ini ketinggian air 4,67 meter. Air sempat naik malam tadi hingga 4,70 meter.
Baca juga: Mahasiswa Galang Dana Bagi Korban Kebakaran di Nunukan Hingga Rp 17 Juta
Baca juga: PMI Nunukan Gelar Program Jumat Berkah Sumbang Darah, Humas PMI: Target 20 Pendonor
Baca juga: Pangkalan Gas Elpiji 3 Kg di Nunukan Bantah Jual Rp 70 Ribu Per Tabung
Baca juga: Gara-gara Maju Pilkada 2020, DPRD Nunukan Resmi Lantik 2 Anggota PAW, Ini Pesan Rahma Leppa
"Ketinggian air berubah-ubah tergantung cuaca juga. Karena informasi BMKG Nunukan, hujan masih berlangsung sampai di awal Februari. Tadi malam sempat 4,70 meter sekarang turun 3cm jadi 4,67 meter. Kondisi normal permukaan air sungai itu 3 meter. Kami punya tiang ukur di sana," kata Hasan kepada TribunKaltara.com, pukul 13.00 Wita.
Kepala keluarga (KK) se-Kecamatan Sembakung dari 8 desa sebanyak 1.597 dengan 5.754 jiwa.
Namun, untuk jumlah KK yang terdampak banjir dari 8 desa sebanyak 661 KK dengan 2.752 jiwa.
"Kalau kami lihat laporan dari beberapa rekan BPBD di sana, banjir sudah sampai di pinggang. Bahkan sudah sampai setengah rumah di beberapa desa tertentu.
Hasan mengkhawatirkan banjir bertambah tinggi, pasalnya ada beberapa desa yang sebelumnya tidak terdampak banjir kini ikut terdampak.
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Nunukan, Bertambah 8 Pasien Positif Covid-19 dan Sembuh 13 Orang
Baca juga: NEWS VIDEO Suasana Parahnya Banjir di Barabai Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan
Baca juga: Banjir di Kalsel, Warga Terpaksa Tidur di Kandang Ayam, Tanpa Toilet dan Kamar Mandi
Baca juga: Banjir Landa Warga Tanah Laut Kalimantan Selatan, Alfamart Salurkan Donasi Konsumen ke Korban
"Sungai sembakung itu panjangnya 287 km. Jadi banjir secara bergantian dengan Malaysia. Sekarang ini informasi dari Camat, Malaysia sudah normal, kita yang belum. Banjir sudah naik di pinggang," ucapnya.
Hasan mengaku, Sembakung sangat muda terkena dampak banjir, lantaran posisi wilayah yang terletak paling hilir, dekat dengan laut dan berbatasan langsung dengan muara sungai.
Hal itu diperparah lantaran air saat ini tengah pasang.
Baca juga: Dukung LASKAR, PNS Nunukan Dinyatakan Melanggar
Baca juga: DPRD Kaltim ke Museum Mulawarman di Kukar, Soroti Sarana Prasarana, Koleksinya dan Persoalan Banjir
"Semua air dari hulu lari ke hilir, memang agak rendah tempatnya. Bukan kali pertama banjir di sana. Kami khawatirkan curah hujan intensitas sedang hingga lebat.
Banjir berpotensi naik," tuturnya.
Tanggap Darurat Bencana Belum Diputuskan
Kendati sudah sepekan 8 desa terendam banjir, namun hingga saat ini status tanggap darurat bencana tak kunjung diputuskan.
Hasan menjelaskan, hari ini pihaknya bersama Pemerintah Daerah (Pemda) akan melakukan rapat koordinasi perihal banjir yang menimpa warga di perbatasan RI-Malaysia itu.
Antisipasi dari Pemda, pihaknya rapat koordinasi dulu bahas khusus masalah banjir.
Apakah sudah bisa ditetapkan status tanggap darurat atau cukup penanganan biasa.
Baca juga: Hujan Sedari Petang di Samarinda, Muncul Banjir di Beberapa Lokasi, Muncul Pohon Tumbang dan Longsor
Baca juga: Bupati Nunukan Jamin Korban Kebakaran Dapat Makan 3 Kali dan Siapkan Tempat Tinggal Alternatif
Pertimbangannya ada bermacam-macam. Seperti luasan wilayah yang terdampak, jumlah terdampak, kerugian yang dialami masyarakat.
"Baik dari sektor pemerintahan, pertanian, dan kemampuan menangani termasuk anggaran daerah," ujar Hasan.

553 Rumah Terendam Banjir
Camat Sembakung, Zulkifli, mengatakan ada sebanyak 553 rumah warga yang terendam banjir di Sembakung, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.
Namun, sepengetahuan TribunKaltara.com, hingga saat ini warga lebih memilih tinggal di rumah dengan membuat pungkau (tiang di atas permukaan air)
Warga masih di rumah masing-masing. Mereka membuat pungkau untuk menyimpan barang-barang, termasuk tempat tidur dan makan.
"Mereka memilih bertahan, nanti kalau ketinggian air di angka 5 meter baru mereka mengungsi," ungkap Zulkifli melalui telepon seluler.
Baca juga: NEWS VIDEO Hindari Banjir, Warga Memutar Lewati Jembatan Mahakam dari LoaJanan ke Sempaja Samarinda
Baca juga: Gedung SDN 016 Samarinda Kena Dampak Banjir, 1.000 Eksemplar Buku Perpustakaan dan 2 CPU Rusak
Zulkifli menambahkan, saat ini pihaknya sedang mendirikan dapur umum dan tempat pengungsian di tempat yang agak tinggi.
Adapun pihak yang terlibat dari personel TNI-Polri, BPBD, Tagana, relawan banjir, kampung siaga bencana dan Dinas Sosial.
"BPBD dan Tagana sudah turun ke lapangan untuk melakukan kroscek warga terdampak banjir. Untuk logistik kami lagi melakukan pendataan, karena suplai logistik dari BPBD Nunukan dan BPBD Provinsi," imbuhnya.
Hingga saat ini, masing-masing warga terdampak banjir mengatur kebutuhan makanan dan minumnya sendiri.

Sekadar diketahui, 8 desa di Sembakung, Kabupaten Nunukan yang terdampak banjir.
Dampak banjir yakni:
- Tagul: 125 KK, 496 jiwa.
- Lubakan: 142 KK, 451 jiwa.
- Atap: 802 KK, 2.891 jiwa
- Manuk Bungkul: 116 KK, 435 jiwa.
- Tujung (lama) : 105 KK, 389 jiwa.
- Pagar: 106 KK, 390 jiwa.
- Labuk: 91 KK, 359 jiwa.
- Butas Bagu: 110 KK, 343 jiwa.
( TribunKaltara.com/Febrianus Felis )