Banjir di Nunukan
Banjir di Sembakung Nunukan, Distribusi Logistik Terhambat, Relawan Pinjam Perahu Susuri 8 Desa
Banjir di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), mulai surut hingga 4,25 meter
Kendati begitu, relawan KSB selalu siaga di posko untuk menginventarisir sembako yang berdatangan dari sejumlah perusahaan yang ada di Sembakung.
Kemarin bantuan sembako dari PT Adindo, berupa 600 kilo beras dan gula pasir 24 kilo.
Ada informasi, perusahan sawit dari Wahana Jaya Abadi besok tiba bantuan sembakonya.
Ada bantuan masuk hari ini dari Desa Sanur.
"Rincian barang kami belum tahu," ujarnya.
Baca juga: Bencana di Sulawesi Barat dan Banjir Kalimantan Selatan, Asosiasi Klub Motor Malinau Galang Donasi
Baca juga: Dua Jembatan Putus Diterjang Banjir, Kondisi Longsor di Tanah Laut Kalimantan Selatan, 5 Orang Tewas
Baca juga: Cuaca Ekstrem di Kaltim, Diperkirakan Berlangsung Hingga 18 Januari 2021, Waspada Banjir dan Longsor
Tapi kalau dilihat jumlah jiwa yang terdampak banjir belum cukup.
"Dari 661 KK ada 2.752 jiwa yang terdampak," tuturnya.
Namun, Abdullah mengaku pihaknya terkendala dalam mendistribusikan logistik ke 8 desa di Sembakung.
Pasalnya, jarak antar desa terpisahkan oleh sungai-sungai. Sehingga untuk menyusuri 8 desa harus menggunakan perahu.
"Kondisi sekarang tidak memungkinkan untuk kami bagikan sembako kepada warga di 8 desa," katanya.

Kalau sembako sudah terkumpul banyak baru bisa disalurkan.
Kalau berulang-ulang susah, yang mau dibagikan banyak orang.
Sementara, keadaan geografis di sini desanya jauh-jauh. Transportasi hanya melalui sungai saja.
Baca juga: Cerita Warga Samarinda Antusias Ikut Galang Dana untuk Banjir Kalsel, Ungkap saat Haul Guru Sekumpul
Baca juga: Cari Terobosan Atasi Banjir di Balikpapan, DPRD Usulkan Alat Penyedot Air
Baca juga: Sebagai Bentuk Sosial, Gabungan Ormawa IAIN Samarinda Galang Dana untuk Korban Gempa dan Banjir
Baca juga: Hadapi Banjir, Jaringan Telkomsel Terus Layani Masyarakat di Kalimantan Selatan
"Kami masih berupaya pinjam perahu ke warga-warga. Di sini hanya satu perahu karet," tuturnya.
Kalau itu dipakai distribusi logistik kan tidak mungkin. Perahunya baru muat lima orang saja agak berat larinya.