Tersangka Kasus Pasar Baqa dan Paralympic Games Resmi Ditahan Kejari Samarinda

Setelah itu, pihak Kejari Samarinda melaksanakan putusan PT dengan melakukan penahanan terhadap tersangka.

"Kita sudah ada empat (tersangka) di tahan dari bulan Desember 2020 lalu. Dan ini satu lagi (tersangka) jadi ada lima kita tahan soal kasus dugaan korupsi Paralympic Games," tegasnya.

Dan itu pengembangan, kalau di PN itu awalnya tahanan kota (Tersangka S).

"Tapi kalau di PT sependapat dengan kita akhirnya dilakukan eksekusi," ungkap Johanes Siregar.

Baca juga: Jika Terbukti Ada Korupsi Proyek Gedung Kejari Samarinda, Kejati Kaltim Pastikan Si Oknum Dipecat

Baca juga: Sempat Mandek, Proyek Pasar Baqa Samarinda akan Dilanjutkan

Baca juga: Sulaiman Sade Tersandung Dugaan Korupsi Pasar Baqa, Kini Mencuat 3 Nama jadi Plh BPBD Samarinda

Mengenai persidangan pada dua tersangka yang terjerat dugaan kasus rasuah ini, saat ditanya Johanes Siregar berupaya mematangkan persiapan. 

Tentunya waktu penahanan disesuaikan untuk mematangkan dakwaan pada dua tersangka yang dilakukan penahanan pada sore tadi.

"Sidang kita rencanakan begini, kan ada waktu 20 hari untuk mematangkan dakwaan. Nah harapannya bersama tim di awal Februari 2021 kita sudah bisa sidang, rencananya itu. Belum habis masa penahanan kita sudah bisa mulai sidang," pungkasnya. 

Baca juga: Cipta Karya PUPR Beber, Kelanjutan Proyek Pasar Baqa Samarinda Belum Ada Kepastian

Baca juga: BREAKING NEWS - Sulaiman Sade, Kepala BPBD Samarinda Ditahan, Diduga Korupsi Pembangunan Pasar Baqa

Perlu diketahui sebelum dilakukan penahanan, kedua tersangka kasus tindak pidana korupsi tersebut juga terlebih dahulu dilakukan rapid test antigen sesuai dengan protokol kesehatan disaat pandemi covid-19 atau Virus Corona ini.

Kasipidsus juga menilai jika kedua orang yang sudah menjadi tersangka ini sangat bersikap kooperatif.

( Tribunkaltim.co/Mohammad Fairoussaniy )