Berita Penajam Terkini

Warga Sekitar Pantai Nipah-nipah Penajam Mengeluh, Lokasi Wisata Dijadikan Tempat Pesta Miras

Pantai Nipah-nipah yang terletak di Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/DIAN MULIA SARI
Pantai Nipah-nipah yang terletak di Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur merupakan lokasi wisata yang banyak dikunjungi turis. TRIBUNKALTIM.CO/DIAN MULIA SARI 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Pantai Nipah-nipah yang terletak di Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur merupakan lokasi wisata yang banyak dikunjungi turis.

Selain keindahan pantai yang cukup indah, enak untuk dinikmati saat sore hari.

Ada pula berbagai cafe di pantai tersebut yang juga menyediakan berbagai jenis makanan dan minuman yang lezat.

Sebagai tempat wisata, ternyata saat malam hari melalui beberapa pemaparan warga setempat selama ini pantai tersebut diduga digunakan sebagai tempat untuk minum-minuman keras bagi pemuda-pemudi atau istilahnya pesta miras.

Baca juga: Banjir di Penajam Paser Utara, Dinas PUPR Klaim Tahun 2020 Telah Normalisasi Sungai di 10 Titik

Baca juga: Waspada Cuaca Ekstrem di Penajam Paser Utara, BPBD Beber Kelengkapan Kapal Nelayan Banyak Diabaikan

Baca juga: Perbup Prokes Covid-19 di Penajam Paser Utara Kembali Dibahas, Pelanggar Langsung Didenda di Tempat

Hal itu dibeberakan oleh warga setempat, yang dekat di daerah Pantai Nipah-nipah

Melalui penelusuran di lokasi setempat, salah satu warga yang tidak mau disebut namanya, mengungkapkan kepada TribunKaltim.co pada Kamis (21/1/2021).

Warga mengaku resah dan terganggu akibat dari ulah oknum tersebut.

Sebab setiap malamnya ia mengaku terganggu oleh suara berisik dari para pemuda yang diduga mabuk tersebut.

"Kalau tengah malam itu selalu rame disitu, udah lama kejadian tiap malam, ada suara cewek-cewek juga disitu, terganggu sih sama ributnya itu, soalnyaa kita mau istirahat juga," ungkapnya.

Baca juga: Banyak ASN di Penajam Paser Utara Positif Covid-19, Puluhan Pejabat Pemkab PPU Lakukan Rapid Antigen

Baca juga: Penajam Paser Utara Butuh 56 PNS, Pemkab PPU Ajukan Sekitar 800 Formasi CPNS ke Kemenpan

Baca juga: Melihat Kondisi Jalan Lokasi Calon Ibu Kota Negara di Sepaku Penajam Paser Utara Kaltim, Rusak Parah

Lanjutnya, suasana berisik yang terjadi setiap malam itu, terjadi saat pukul 12.00 Wita hinggga 04.00 Wita (pagi).

Ia juga mengungkapkan bahwa iya belum melihat adanya pihak Satpol PP yang memantau kondisi pantai tersebut.

"Biasanya ramenya itu tengah malam bisa sampai jam 03.00 sampai jam 04.00 pagi," katanya.

Saat ditanyai terkait pemilik cafe yang menjual minuman keras, dirinya mengaku belum tau pasti apakah para pemilik cafe menjual minum-minuman keras atau tidak.

"Ada kayaknya (yang jualan minuman)," ujarnya.

Warga PPU merayarakan Tahun Baru 2018 dengan cara melepaskan ratusan lampion ke udraa, bertetapan pukul 24.00 di Pantai Nipah-nipah, Minggu (31/12/2018).
Warga PPU merayarakan Tahun Baru 2018 dengan cara melepaskan ratusan lampion ke udraa, bertetapan pukul 24.00 di Pantai Nipah-nipah, Minggu (31/12/2018). (TRIBUNKALTIM.CO/SAMIR)

Saat dimintai konfirmasi terkait hal tersebut Plt Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Penajam Paser Utara, Muhtar mengatakan.

Pihaknya sudah melakukan tindakan dengan melakukan undercover selama 2 kali dilokasi tersebut.

Sementara saat ini masih ditemukan satu cafe yang kedapatan menjual minuman keras.

"Sudah lakukan undercover, anggota kesana, buktinya juga ada, ada satu cafe yang jual sementara," kata Muhtar, Kamis (21/1/2021).

Baca juga: Kini Kabupaten Penajam Paser Utara Miliki Kampung Inggris, Ini Syarat yang Ingin Bergabung

Baca juga: Potensi Ekspor Non Migas di Kalimantan Timur, Mulai dari Olahan Sawit Hingga Lidi Nipah

Baca juga: Ribuan Orang PPU Padati Pantai Nipahnipah Melepas Lampion saat Malam Tahun Baru

Muhtar mengatakan telah mengirim surat kepada seluruh pemilik usaha yang berada dilokasi tersebut untuk menghadap dikantor Satpoll PP pada jumat (22/1) besok.

"Sudah dilakukan tindakan besok di panggil semuanya (pelaku usaha) sudah dikirim surat, besok harus ada di kantor sudah diundang semua ( pemilik cafe) seluruhnya diundang yang di pantai," ujarnya.

Suasana di Pantai Nipah-Nipah Kecamatan Penajam, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. TRIBUNKALTIM.CO/DIAN MULIA SARI
Suasana di Pantai Nipah-Nipah Kecamatan Penajam, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. TRIBUNKALTIM.CO/DIAN MULIA SARI 

Dirinya juga mengungkapkan bahwa memang banyak keluhan dari warga disekitar Pantai Nipah-Nipah yang merasa terganggu atas kondisi dan situasi yang snagata ribu saat malam hari.

"Keluhan dari warga itu terlalu ribut karena diatas jam 12 malam masih ribut masih bunyikan musik jadi seluruh warga disitu itu, kemarin juga saya sempat ke sungai parit dengar juga sih musik disitu," kata dia.

Dijadikan Tempat Perayaan Malam Tahun Baru

Berita sebelumnya. Ribuan warga memadati Pantai Nipahnipah, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), saat malam pergantian tahun, Minggu (31/12).

Selain menampilkan berbagai  hiburan,  malam pergantian tahun ini juga dilakukan pelepasan 100 lampion saat waktu sudah menunjukkan pukul 24.00 Wita.

Menurut pantauan Tribun, pengunjung mulai mendatangi pantai tersebut sejak sore. Bukan hanya menggunakan sepeda motor namun juga kendaraan roda empat.

Menjelang pergantian tahun, ribuan pengunjung mulai memadati pantai tersebut. Para pengunjung disuguhi berbagai acara mulai tari-tarian sampai penampilan grup band lokal.

Baca: Kepala SMK Pelita Gamma Penajam Bingung Cari Dana Talangan

Baca: Gelar Car Hee Day Perdana Dirangkum dengan Senam Massal di Dome Penajam

Baca: Sekitar 1.00 KK di LIma Kelurahan Wilayah Penajam tidak Berminat Pasang Jaringan Gas

Bukan hanya itu, saat mulai memasuki pukul 24.00 Wita, para perwakilan komunitas dan masyarakat mulai menyalakan lampion.

Tak lama kemudian lampion tersebut dilepas dan para pengunjung berteriak. Bukan hanya itu, para pengunjung juga tertawa saat lampion tidak melayang namun langsung jatuh di pinggir pantai.

Ketua panitia pelaksana, Hasrani mengaku bersyukur karena acara pergantian tahun yang digagas komunitas dan masyarakat PPU ini bisa berlangsung aman dan tertib. Bahkan ia tidak menyangka ternyata jumlah pengunjung cukup banyak dan di luar dari panitia.

Baca: Polres PPU Menangkap Bogie Amanda yang Mengaku Tujuh Kali Mencuri Motor

Baca: Operasi Mahakam di PPU Tahun Ini Catat Penurunan Jumlah Tilang

Baca: 209 PNS dan THL di PPU Lakukan Tes Urine, Hasilnya Bikin Lega

“Terus terang target kami tidak sebanyak ini. Ternyata antusias masyarakat untuk datang di acara pergantian tahun ini cukup tinggi,” ucapnya.

Ia menjelaskan, acara pergantian tahun ini dengan tema Erai Pengkakan  yang berarti satu keinginan, dan masyarakat Kabupaten PPU pasti memiliki keinginan tahun 2018.

Ia menambahkan, selain dihadiri ribuan masyarakat juga ratusan anggota komunitas termasuk komunitas motor.

Baca: VIDEO - Ratusan PNS dan THL Pemkab PPU Tes Urine, Termasuk Sekda Tohar, Bagaimana yang Belum?

Baca: Tunjangan Transportasi DPRD PPU Rp 11,5 Juta sedangkan DPRD Kaltim Rp 11,6 Juta

Baca: Jumlah Penderita Malaria di PPU 748 Orang 90 Persen dari Kelurahan Sotek

Salah seorang pengunjung, Ica mengaku baru tahun ini ada acara pergantian tahun di Pantai Nipah-nipah. Karena selama ini masyarakat hanya datang untuk menyaksikan kembang api di Kota Balikpapan  dari pantai.

“Saya berharap  sering digelar kegiatan hiburan di Pantai Nipahnipah ini,” harapnya.

( TribunKaltim.co/Dian )

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved