Virus Corona di Balikpapan
Surat Edaran Bupati Pembatasan Kegiatan Masyarakat Diperpanjang, Begini Reaksi DPRD Nunukan
Surat Edaran (SE) Bupati Nunukan nomor 1 tahun 2021 tentang pembatasan kegiatan masyarakat kembali diperpanjang.
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Surat Edaran (SE) Bupati Nunukan nomor 1 tahun 2021 tentang pembatasan kegiatan masyarakat kembali diperpanjang.
Hal itu diungkapkan oleh Kabag Humas dan Protokol Setkab Nunukan, Hasan Basri.
"SE Bupati terkait pembatasan kegiatan masyarakat diperpanjang. Karena SE Gubernur memerintahkan untuk diperpanjang," kata Hasan Basri kepada TribunKaltim.Co, Senin (25/01/2021), pukul 14.00 Wita.
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Bertambah 102 Kasus Covid-19 Baru, 1 Pasien Masih Anak-anak
Baca juga: Kasus Covid-19 di Kaltim Meningkat, Psikolog Unmul Sebut Masyarakat tak Taat Prokes
Menurut Hasan Basri, selama 2 kasus konfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Nunukan mengalami penurunan, lantaran adanya SE Bupati yang membatasi kegiatan masyarakat.
Kendati begitu, hingga minggu keempat, Kabupaten Nunukan masih masuk dalam zona resiko tinggi (merah).
Diketahui jumlah terkonfirmasi covid-19 di Kabupaten Nunukan hingga hari ini ada 913 kasus.
Jumlah pasien yang dirawat ada 202 orang. Sementara pasien yang sembuh 700 orang. Sedangkan yang meninggal 11 orang.
Baca juga: Pengetap Bensin Diamankan, Kapolsek Balikpapan Barat Beber Adanya Gangguan Ketertiban di SPBU
Baca juga: Uji Coba Alat Setrum Listrik untuk Ikan, Pria di Samarinda Tewas, Tetangganya Dengar Meminta Tolong
"Pembatasan kegiatan masyarakat selama dua minggu ini cukup efektif. Setelah SE Bupati diterapkan agak menurun kasus konfirmasi Covid-19," ucapnya.
Dia mengaku, saat ini penyebaran kasus konfirmasi di Kabupaten Nunukan berasal dari transmisi lokal, meskipun kasus import masih ada, namun jumlahnya terbilang kecil.
Tak hanya itu, Hasan Basri menilai adanya pembatasan kegiatan masyarakat, tidak berarti pelaku usaha cafe dan warung makan di Nunukan dilarang untuk berdagang.
"Mereka tidak dilarang berdagang. Yang dilarang itu melayani makan ditempat pukul 19.00 Wita ke atas. Jadi mulai pukul 19.00 Wita silahkan tetap berjualan tapi dengan sistem take away (pesan dan bungkus/ tidak makan di tempat). Yang kita hindari adalah kerumunannya," ujarnya.
Dia imbau kepada masyarakat Nunukan untuk tetap taat pada protokol kesehatan covid-19, utamanya SE Bupati nomor 1 tahun 2021 tentang pembatasan kegiatan masyarakat.
Baca juga: Hari Gizi Nasional 25 Januari, Masa Pandemi Covid-19, Mengonsumsi Makanan Sehat jadi Tren Gaya Hidup
Baca juga: Keberatan Polisi Ambil Foto Pasien Covid-19, Keluarga Hakimi Personel Polsek Balikpapan Selatan
"Kami harap masyarakat Nunukan bisa memahami bahwa adanya pembatasan kegiatan ini semata untuk memutuskan penyebaran virus Covid-19. Khusus buat warga yang suka nongkrong untuk dapat menahan diri dulu," tuturnya.
Terpisah, Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Nunhkan, Burhanuddin, mengatakan SE Bupati terkait pembatasan kegiatan masyarakat mestinya dihentikan sementara waktu.
Pasalnya, banyak masyarakat yang mengeluh, akibat adanya pembatasan membuat pemasukan usahanya berkurang.
"Memang betul semenjak adanya SE Bupati tentang pembatasan kegiatan masyarakat, kasus covid-19 di Nunukan sudah menurun.
Tapi berikan kesempatan satu sampai dua pekan ke depan untuk longgarkan sedikit aktivitas masyarakat dengan catatan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Tapi kalau nanti kasus kembali meningkat maka pembatasan kegiatan masyarakat bisa diberlakukan kembali.
Baca juga: Selama PPKM, Okupansi Hotel di Balikpapan Hanya 30 Persen
Baca juga: Tren Kasus Virus Corona di Bontang Kaltim Terus Meroket, Konsep PPKM Berpotensi akan Diperpanjang
Banyak keluhan masyarakat terkait usahanya yang terkendala akibat adanya pembatasan itu," ungkap Burhanuddin.
Dia meminta kepada Pemerintah Daerah, mestinya memperketat pintu masuk ke Nunukan, lantaran kasus konfirmasi covid-19 hingga hari ini turut disumbang oleh pelaku perjalanan.
DPRD fraksi PKS itu, mengimbau kepada masyarakat Nunukan untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan covid-19.
"Kembali ke masyarakat sebenarnya. Seberapa hebat pun aturan dari Pemerintah Daerah, kalau masyarakat ini susah diajak kerjasama, ya tetap tidak bisa. Saya lihat akhir-akhir ini masih ada pelanggan cafe yang makan di atas pukul 19.00 Wita.
Saya sarankan kepada Pemda perketat pintu masuk baik pelabuhan maupun bandara. Kasus Covid-19 juga masih dari pelaku perjalanan," imbuhnya.
Penulis: Felis/ Editor: Samir Paturusi