Berita Nasional Terkini
Profil Moeldoko, Jenderal yang Disebut Ingin Rebut Partai Demokrat, Dekat SBY & Kakak Ani Yudhoyono
Simak profil Moeldoko, Jenderal yang disebut ingin rebut Partai Demokrat, dekat SBY & kakak Ani Yudhoyono
TRIBUNKALTIM.CO - Simak profil Moeldoko, Jenderal yang disebut ingin rebut Partai Demokrat, dekat SBY dan kakak Ani Yudhoyono.
Polemik upaya kudeta Partai Demokrat menyeret nama Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko.
Mantan Panglima TNI ini disebut Andi Arief sebagai orang dekat Presiden Joko Widodo ( Jokowi) yang ingin melengserkan Agus Harimurti Yudhoyono dari posisi Ketum Partai Demokrat.
Sebelumnya, AHY mengumumkan ada 5 aktor yang ingin menggulingkan kekuasaannya di Partai Demokrat.
Salah satunya berada di lingkaran Presiden Joko Widodo ( Jokowi).
Moeldoko pun bereaksi dengan memberi klarifikasi atas berbagai tuduhan yang disematkan pada dirinya.
Baca juga: Update Kasus Dugaan Ujaran Kebencian Abu Janda, Permadi Arya Bawa Baju di Ransel Siap Ditahan Polisi
Baca juga: Akhirnya Moeldoko Bicara, Bongkar Penyebab Dituduh Kudeta Partai Demokrat, Bermula dari Foto Bareng
Ternyata, Moeldoko bukan merupakan sosok asing bagi keluarga Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY).
Nama Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko dituding terlibat dalam gerakan kudeta terhadap Partai Demokrat.
Tudingan tersebut di antaranya dilemparkan oleh politisi Demokrat Andi Arief.
Terlepas dari tudingan tersebut, Moeldoko sendiri justru merupakan sosok yang begitu dekat dengan Susilo Bambang Yudhoyono, mantan Ketua Umum Demokrat sekaligus Presiden ke-6 RI.
Tidak hanya itu, Moeldoko bahkan juga memiliki hubungan dekat dengan keluarga SBY, yakni Pramono Edhie Wibowo yang merupakan kakak ipar SBY.
Dilansir dari Kompas.com, kedekatan antara Moeldoko dengan SBY bermula saat keduanya menjadi junior dan senior di TNI.
Setelah itu, kedekatan keduanya berlanjut ketika SBY menjadi Presiden.
Moeldoko lantas dipercaya oleh SBY menjabat sebagai Panglima TNI pada 2013 lalu.
Sebelum menjadi Panglima TNI, di masa pemerintahan SBY, Moeldoko juga sempat menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat ( KSAD).
Pada saat dipilih menjadi KSAD, Moeldoko menggantikan Pramono Edhie Wibowo yang merupakan kakak ipar dari SBY.
Dengan Pramono Edhie, Moeldoko juga diketahui memiliki hubungan yang lebih dari antara junior dan senior.
Baca juga: Blak-blakan Andi Arief Bongkar Jenderal yang Besar Era SBY Aktor Kudeta Demokrat, Moeldoko Bereaksi
"Satu hal yang sungguh saya hormat dan teladani adalah yang pertama kesederhanaan beliau.
Kedua integritas antara ucapan dan tindakannya luar biasa," ujar Moeldoko saat menghadiri prosesi pemakaman Pramono Edhie, 14 Juni 2020 lalu.
Diketahui, Moeldoko memimpin TNI pada dua pemerintahan, yakni di bawah pemerinatah SBY dan Presiden Joko Widodo ( Jokowi).
Pasalnya, Moeldoko tetap dipertahankan oleh Jokowi menjadi Panglima TNI saat dirinya menjadi Presiden pada tahun 2014.
Kondisi itu membuat Moeldoko disebut-sebut sebagai penjembatan antara Jokowi dengan SBY.
Setelah pensiun dari Panglima TNI pada tahun 2015, Moeldoko kembali mendapatkan kepercayaan dari Jokowi.
Tepatnya pada tahun 2018, dirinya ditunjuk oleh Jokowi uuntuk menjabat sebagai Kepala Staf Presiden ( KSP).
Baca juga: Partai SBY Lebih Mudah Dikudeta Dibanding PKS, Refly Harun Singgung RUU Pemilu di Gejolak Demokrat
Klarifikasi Moeldoko
Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko memberikan tanggapan terkait persoalan gerakan kudeta terhadap Partai Demokrat.
Politisi Demokrat Andi Arief bahkan terang-terangan menyebut namanya termasuk dalam daftar 5 orang mau mengudeta Demokrat.
Moeldoko meminta untuk tidak sedikit-sedikit disimpulkan atau mengaitkan dengan istana ataupun Presiden Joko Widodo ( Jokowi).
"Poinnya yang pertama jangan sedikit-sedikit istana," ujar Moeldoko.
"Dalam hal ini, saya mengingatkan sekali lagi jangan sedikit-sedikit istana dan jangan ganggu Pak Jokowi," jelasnya.
Baca juga: SBY Lebih Dulu Kirim Sinyal, Aktor Kudeta AHY Siapkan Uang Banyak Agar Ada KLB Rebut Partai Demokrat
Moeldoko memastikan bahwa Jokowi tidak tahu menahu soal isu Demokrat.
Dirinya mengaku prihatin atas apa yang tengah dialami oleh partai berlambang bintang bersinar tiga arah tersebut.
"Jadi itu urusan saya, Moeldoko ini, bukan selaku KSP," tegasnya.
"Saya sebenarnya prihatin dengan situasi itu, karena saya juga bagian yang mencintai Demokrat," kata Moeldoko.
Terkait isu yang mengarah pada dirinya, Moeldoko menyebut memang pernah berfoto dengan siapapun termasuk kader dari Demokrat maupun orang-orang yang diduga pelaku gerakan kudeta Demokrat.
Namun menurut Moeldoko, hal itu tidak bisa lantas disimpulkan bahwa dirinya termasuk dalam pihak yang disebut memiliki niatan buruk terhadap Demokrat.
"Muncullah isu kudeta dan seterusnya, mungkin dasarnya foto-foto.
Orang ada dari Indonesia timur, dari mana-mana datang ke sini mau foto sama saya, ya saya terima," ungkapnya.
Lebih lanjut, Moeldoko hanya berpesan kepada pemimpin di Demokrat maupun pemimpin lainnya untuk tidak mudah baper.
Baca juga: Giliran Natalius Pigai Dilaporkan ke Bareskrim, Dugaan Kasus Rasisme ke 2 Suku Sekaligus, Diperiksa?
"Saran saya menjadi seorang pemimpin harus yang kuat, jangan mudah baperan.
Jangan mudah terombang-ambing dan seterusnya," pungkasnya.
( TribunKaltim.co / Rafan Arif Dwinanto)
Artikel ini telah tayang dengan judul Sosok Moeldoko, Dekat dengan SBY dan Pramono Edhie, Kini Dituding Terlibat Gerakan Kudeta Demokrat, https://wow.tribunnews.com/2021/02/01/sosok-moeldoko-dekat-dengan-sby-dan-pramono-edhie-kini-dituding-terlibat-gerakan-kudeta-demokrat?page=all.