Berita Balikpapan Terkini
Gegara Covid-19, Proyek Coastal Road dan Flyover Muara Rapak di Balikpapan Terpaksa Ditunda
Walikota Balikpapan Rizal Effendi harus menunda dua mega proyek alias proyek besar di era kepemimpinannya.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Walikota Balikpapan Rizal Effendi harus menunda dua mega proyek alias proyek besar di era kepemimpinannya.
Ia mengaku, pekerjaan rumah tersebut mesti tertunda dan tak bisa terlaksana akibat pandemi Covid-19 yang belum mereda.
Dua proyek tersebut yakni pembangunan coastal road yang dapat mempercantik wajah kota dan flyover Muara Rapak.
• Terima SMS dari Ahok, Permintaan Walikota Balikpapan Minta Penambahan Fasilitas RSPB Dipenuhi
• Juru Mudi yang Nekat Lompat di Sungai Mahakam Samarinda Ditemukan Meninggal, Satu Orang Masih Dicari
Padahal, kedua proyek besar itu dalam beberapa tahun terakhir terus dipersiapkan dengan matang.
"Coastal road itu kalau jadi, itu merubah Kota Balikpapan. Karena kotanya dipindahkan ke pinggir pantai, sayangnya kita kena Covid-19,” ujarnya.
Rizal Effendi mengatakan, seharusnya dalam lima tahun ke depan Kota Balikpapan bisa berubah.
Namun, dengan adanya pandemi Covid-19 merubah semua perencanaan yang telah disusun.
• Balikpapan segera Terapkan PPKM Mikro, Berlaku Selama 2 Minggu, Pasar dan Mal Tidak Tutup
• Mulai Hari Ini PPKM Mikro Diterapkan di Balikpapan selama 2 Pekan, Kampung Zona Merah Jadi Prioritas
“Harusnya banyak hal yang Balikpapan bisa berubah lima tahun ke depan, tapi karena Covid-19, situasinya jadi seperti ini,” katanya.
Jangankan untuk membangun, lanjut Rizal Effendi, mengatasi pencegahan penularan Covid-19 saja masih sangat berat.
Dikarenakan pandemi, ia menyebut Provinsi Kalimantan Timur mesti rela kehilangan investasi Rp 500 triliun.
Jumlah investasi itu berasal dari proyek infrastruktur. Salah satunya pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kaltim yang mesti tertunda.
• PPKM Mikro Berlaku di Balikpapan, 5 Wilayah RT Masuk Zona Orange
“IKN itu padahal itu luar biasa membangkitkan ekonomi kita. Bayangkan dananya Rp 500 triliun masuk di Kaltim, ini kan sangat luar biasa," imbuhnya.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini/Editor: Samir Paturusi