Sejarah Hari Ini
23 Februari 1923, Pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan Meninggal Dunia, Rekam Jejak Muhammad Darwis
Tanggal 23 Februari 1923, Pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlah meninggal dunia, berikut rekam jejak tokoh yang bernama asli Muhammad Darwis.
Awalnya dimulai dengan 8 orang siswa yang belajar di ruang tamu rumahnya yang berukuran 2,5 m x 6 m.
Keperluan belajar dipersiapkan sendiri oleh Ahmad Dahlan dengan memanfaatkan dua buah meja miliknya sendiri.
Sementara itu, dua buah bangku tempat duduk para siswa dibuat sendiri oleh Ahmad Dahlan dari papan bekas kotak kain mori dan papan tulis dibuat dari kayu suren.
Pendirian sekolah tersebut ternyata tidak mendapat sambutan yang baik dari masyarakat sekitarnya kecuali beberapa orang pemuda.
Selain ada penolakan dan pemboikotan masyarakat sekitarnya, para siswa yang hanya berjumlah 8 orang itu juga sering tidak masuk sekolah.
Untuk mengatasi hal tersebut, Ahmad Dahlan tidak segan-segan datang ke rumah para siswanya dan meminta mereka masuk sekolah kembali, di samping ia terus mencari siswa baru.
Seiring dengan pertambahan jumlah siswa, Ahmad Dahlan juga menambah meja dan bangku satu per satu sehingga setelah berlangsung enam bulan jumlah siswa menjadi 20 orang.
Setelah Ahmad Dahlan mengatakan permasalah tersebut ke Budi Utomo, dia mendapatkan dukungan dari beberapa tokoh.
Akhirnya setelah proses belajar mengajar semakin teratur, sekolah yang didirikan oleh Ahmad Dahlan itu diresmikan pada 1 Desember 1911 dan diberi nama Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah.
Organisasi Muhammadiyah dipersiapkan berdiri pada 1912.
Diberi nama demikian karena nama itu berhubungan dengan nama nabi terakhir umat Islam, yaitu Muhammad.
Berdasarkan nama itu diharapkan bahwa setiap anggota Muhammadiyah dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat dapat menyesuaikan diri dengan pribadi Nabi Muhammad SAW dan Muhammadiyah menjadi organisasi akhir zaman.
(*)