Berita Nasional Terkini
Bukan PPKM, Anies Baswedan Punya Jurus Baru Atasi Pandemi Covid-19 di Jakarta, Kolaborasi Kolosal
Bukan PPKM, Anies Baswedan punya jurus baru atasi pandemi Covid-19 di Jakarta, Kolaborasi Kolosal
TRIBUNKALTIM.CO - Pandemi Virus Corona atau Covid-19 di Jakarta belum berakhir.
Terbaru, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan jurus baru guna mengendalikan pandemi Covid-19 yang disebutnya Kolaborasi Kolosal.
Sebelumnya, Pemerintahan Jokowi sudah menetapkan pengendalian Virus Corona menggunakan pendekatan Pemberlakuan Pengetatan Kegiatan Masyarakat atau PPKM.
PPKM merupakan pembaruan dari Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) yang juga ditetapkan Pemerintah sebelumnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, pemerintah daerah menerapkan Kolaborasi Kolosal untuk menangani pandemi Covid-19.
Kolaborasi Kolosal ini dibutuhkan demi menekan penyebaran Covid-19 di Ibu Kota.
Baca juga: Jangan Salah, Daftar 21 Merk Mobil yang Turun Harga Bebas PPnBM, Toyota, Daihatsu Sampai Mitsubishi
Baca juga: Lengkap, Profil & Biodata Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Raih Award dari Jokowi, Cek di Bantaeng
“Pada saat kita menghadapi pandemi, sebagian adalah tugas dan tanggung jawab dari pemerintah.
Tapi juga ini juga harus dikerjakan sebagai kolaborasi dengan masyarakat.
Penularan terjadi antar pribadi dan penularan menjadi makin cepat bila protokol kesehatan tidak diikuti,” kata Anies Baswedan saat webinar Milad IX Rekan Indonesia secara virtual pada Sabtu (27/2/2021).
Anies Baswedan mengatakan, Pemprov DKI Jakarta terus meningkatkan langkah 3T, yaitu testing (pengetesan), tracing (pelacakan) dan treatment (pengobatan).
Namun upaya ini perlu didukung gerakan 3M yang dilakukan masyarakat yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan sesering mungkin.
“Kolaborasi harus diteruskan, karena tidak mungkin negara saja yang bekerja membereskan 3T tanpa ada peran dari warga untuk memastikan 3M berjalan dengan baik,” jelas Anies Baswedan.
Sebaliknya, kata Anies Baswedan, tidak mungkin juga warga hanya mengerjakan 3M tapi pemerintah tidak meningkatkan kemampuan testing, tracing dan treatment.
“Inilah sebuah Kolaborasi Kolosal yang dilakukan secara masif karena tidak mungkin salah satu berjalan sendiri lalu menghasilkan perubahan,” ujar Anies Baswedan.
“Alhamdulillah, kita sekarang menyaksikan sedikit demi sedikit terjadi pergeseran, mulai terjadi perubahan.
Baca juga: Heboh, Anies Baswedan Tiba-Tiba Unggah Foto Pakai Baju Merah Bergambar Banteng, Cek Fakta Sebenarnya
Dan kita berharap kolaborasi ini berjalan terus,” lanjut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini.
Seperti diketahui, 3T yang dilakukan DKI di antaranya memaksimalkan pengetesan kepada warga di Jakarta.
Rata-rata pemeriksaan tes PCR di Jakarta mencapai 274.608 orang per 1 juta penduduk.
Kemudian untuk pelacakan Covid-19 dilakukan kepada 30 orang yang menjalani kontak erat dengan orang yang terpapar Covd-19.
Sementara untuk langkah pengobatan, DKI telah menyiapkan 106 rumah sakit rujukan dengan tempat tidur isolasi mencapai 8.275 unit dan tempat tidur ICU 1.130 unit.
Fasilitas kesehatan yang disediakan setelah Pemprov DKI juga menggandeng berbagai pihak. Di antaranya lembaga vertikal, BUMN, TNI-Polri, dan pihak swasta.
Ribuan nakes telah divaksin
Sebanyak 73.298 tenaga kesehatan (nakes) di DKI Jakarta telah divaksinasi Covid-19 dosis pertama dan kedua.
Angka itu berdasarkan pendataan Pemprov DKI Jakarta mulai Kamis, 14 Januari sampai Kamis, 25 Februari 2021 lalu.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria merinci, untuk jumlah penerima vaksin Covid-19 pada dosis pertama mencapai 141.225 orang. Sedangkan jumlah penerima vaksin Covid-19 pada dosis kedua mencapai 73.298 orang.
“Jadi yang sudah menggunakan vaksin satu dan dua ini untuk tenaga kesehatan mencapai 65,3 persen (73.298 orang dari sekitar 112.300 nakes yang terdaftar),” kata Ariza di Balai Kota DKI pada Jumat (26/2/2021).
Baca juga: Kabar Gembira yang Gagal Kartu Prakerja Gelombang 12, Langsung Daftar Gelombang 13 prakerja.go.id
Ariza mengatakan, bagi tenaga kesehatan yang baru mendapatkan dosis pertama, akan diberikan jadwal untuk mendapatkan dosis kedua.
Soalnya vaksin buatan Sinovac diberikan sebanyak dua kali dengan rentang waktu dua pekan dan takarannya 0,5 mililiter sekali suntik.
“Vaksin ini telah dilaksanakan selain nakes dan pedagang di pasar, sudah mulai juga di pendidikan (guru), wartawan, para atlet. Kemudian akan dimulai juga untuk hotel atau sektor pariwisata,” ujarnya.
Menurut Ariza, prinsipnya penyuntikan vaksin Covid-19 dilakukan secara bertahap.
Dalam waktu dekat, vaksin akan menyasar kelompok masyarakat, karena itu dia meminta masyarakat yang belum disuntuk vaksin agar bersabar.
“Kami minta dukungan dari seluruh masyarakat Jakarta agar ikut vaksin, artinya yakin vaksin ini ama, baik, sehat dan tidak kalah penting adalah halal,” ucapnya.
Dia menambahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah menyampaikan bahwa vaksin tersebut halal.
Status halal harus diutamakan mengingat mayoritas warga Indonesia memeluk agama Islam.
“Sudah sangat jelas MUI menyampaikan ini halal dan (pakar) kesehatan juga menyampaikan tidak ada efek samping.
Jadi ini baik, justru kita bersyukur komitmen pemerintah pusat memberikan seluruh vaksin kepada seluruh warga Jakarta dan daerah lain di Indonesia,”jelasnya.
Berdasarkan catatannya, jumlah vaksinator di Jakarta mencapai 1.648 orang.
Mereka melayani di 511 fasilitas kesehatan (faskes) dan fasilitas lain yang dijadikan tempat untuk vaksinasi.
Baca juga: Akhirnya Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Buka Suara, Bongkar yang Terjadi Saat Dibekuk, Bukan OTT?
Untuk vaksinasi dosis kedua bagi kelompok kedua, kata Ariza, Pemprov DKI Jakarta masih menunggu arahan dari pemerintah pusat.
Apalagi vaksin yang diperoleh DKI bersumber dari pemerintah pusat.
“Tentu kami memahami keterbatasan vaksin yang ada, karena seluruh dunia membutuhkan vaksin.
Kami juga mengerti bahwa pemerintah pusat harus membagi dengan provinsi lain, jdi kami mengikuti apa yang menjadi kebijakan dan keputusan pusat,” imbuhnya.
(*)
Artikel ini telah tayang dengan judul Anies Kini Punya Jurus Baru untuk Tekan Penyebaran Covid-19, Namanya Kolaborasi Kolosal, https://wartakota.tribunnews.com/2021/02/27/anies-kini-punya-jurus-baru-untuk-tekan-penyebaran-covid-19-namanya-kolaborasi-kolosal?page=all.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/gubernur-dki-jakarta-anies-baswedan-978878.jpg)