Berita Kukar Terkini
Bakar Ban, Demo Mahasiswa di Depan Kantor Bupati Kukar Ricuh, Massa dan Petugas Terlibat Cekcok
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Keroan Mahasiswa Peduli Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar aksi demo di depan kantor Bupati Kukar pada
Penulis: Aris Joni |
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Keroan Mahasiswa Peduli Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar aksi demo di depan kantor Bupati Kukar pada Selasa (2/3/2021) siang.
Dalam aksinya, mahasiswa tersebut juga membakar ban di tengah jalan sebagai bentuk kekecewaannya kepada pemerintah.
Bahkan, aksi sempat ricuh karena pihak aparat pengamanan hendak mematikan nyala api pada ban yang dianggap mengganggu, namun dihadang pengunjuk rasa dan membuat beberapa petugas tersulut emosi hingga terjadi gesekan dalam demo itu.
Baca juga: Jago Merah Lalap Rumah Kosong di Balikpapan Baru, Pemadaman Dilakukan dengan Membongkar Atap
Baca juga: 9 Pejabat Korps Adhyaksa Kaltim Dirotasi, Lima Orang Jabat sebagai Kajari
Petugas pengamanan akhirnya memadamkan nyala api pada ban tersebut dengan menggunakan APAR dan terjadi perdebatan mulut antara aparat dan mahasiswa.
Setelah melalui diskusi yang cukup alot, kondisi kembali kondusif dan orasi dilanjutkan kembali.
Koordinator Aksi, Ahmadi Rifai Arifin Putra mengatakan, aksi tersebut merupakan rangkaian yang dilakukannya pas bertepatan pelantikan Bupati Kukar Edi Damansyah dan Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin.
Ia menjelaskan, terdapat beberapa sektor yang menjadi perhatiannya, di antaranya masalah infrastruktur, pendidikan dan kesehatan.
Dia meminta sektor tersebut menjadi prioritas pembangunan pada kepemimpinan Edi-Rendi saat ini.
Dia menegaskan, terdapat sebanyak 14 poin aspirasi yang mereka suarakan, di antaranya mendesak pemerintah daerah agar perbaikan jalan yang ada di Kecamatan Sebulu-Muara Kaman, Kenohan, Kota
Bangun, Tenggarong, khususnya Desa Rapak Lambur, Muara Wis, khususnya Desa Enggelam, Desa Muara Enggelam dan Muara Muntai agar menjadi agenda prioritas untuk segera dikerjakan.
Kedua, ucap dia, mendesak pemerintah menghibahkan lahan ke yayasan Kutai Kartanegara.
Jika dari pihak pemerintah daerah tidak mau menghibahkannya, maka segera ambil langkah-langkah yang dianggap perlu guna memajukan perguruan tinggi tersebut.
“Yang ketiga, meminta kepada pemerintah daerah agar mengaktifkan kembali program beasiswa Gerbang Raja, khusus calon-calon mahasiswa baru. Dan memohon agar informasi perihal program beasiswa disosialisasikan dengan massif serta dalam proses seleksi bagi calon penerima beasiswa dilakukan secara profesional tanpa Kolusi
Korupsi dan Nepotisme (KKN),” ujarnya.
Selanjutnya, pada poin keempat mendorong pemerintah desa melalui Bupati Kutai Kartanegara agar membangun rumah belajar di setiap desa dan kelurahan sebagai bentuk komitmen pemerintah daearah dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM).
Sementara poin kelima, meminta kepada pemerintah daerah agar melengkapi fasilitas rawat inap di masing-masing desa dan kelurahan secara merata.
Dan poin keenam meminta kepada Bupati Kutai Kartanegara agar segera mengevaluasi program raga pantas (stunting).