Virus Corona di Balikpapan

Kasus Covid-19 di Balikpapan Menurun Signifikan, Korelasi dengan PPKM Mikro Selama Tiga Pekan

Angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, mengalami penurunan signifikan

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO
Warga ketat melakukan protokol kesehatan, menjaga jarak dan memakai masker saat berbelanja di Plaza Balikpapan, Kalimantan Timur pada Sabtu (6/3/2021) siang. TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, mengalami penurunan signifikan.

Satgas Covid-19 Kota Balikpapan merilis penambahan 33 kasus positif baru.

Padahal angka harian berada di ratusan.

Demikian dibeberakan oleh Walikota Balikpapan Rizal Effendi saat menyampaikan perkembangan kasus pun tampak terus keheranan.

Baca juga: Andalkan Ruang Kelas Digital, Ratusan Guru di Balikpapan Ikuti Pelatihan Microsoft 365

Baca juga: Dinas Perdagangan Instruksikan Pedagang Tempati Lapaknya di Dalam Pasar Pandan Sari Balikpapan

Ia mengaku kaget, bahwasannya angka positif Covid-19 di Kota Balikpapan mengalami penurunan yang signifikan.

Angka hari ini cukup mengagetkan, yang positif hanya 33 orang.

"Nanti penjelasannya akan dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan," ujarnya, Senin (8/3/2021).

Senada dengan Rizal, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty pun mengaku kaget atas hal tersebut.

Ia mengaku terus melakukan pengecekkan secara berulang kepada Tim Survelains Satgas Covid-19, untuk memastikan data.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Balikpapan Senin 8 Maret 2021, Tiada Hujan, Sore Hingga Dini Hari Cerah Berawan

"Tadi juga kaget sampai menunda, coba cek lagi apa memang benar hanya 33 kasus. Saya cek bolak-balik ternyata benar," katanya.

Ia menjelaskan memang secara kesuluruhan Kota Balilpapan mengalami penurunan kasus dalam beberapa waktu terakhir.

Menurunta, penurunan anhka ini memiliki korelasi atau berhubungan dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro. 

Untuk daerah Kota Balikpapan nyaris menerapkannya hampir tiga pekan.

Baca juga: Banyak RT Abaikan PPKM Mikro, Walikota Rizal Effendi: Jangan Tunggu Ada Sanksi, Baru Bergerak

Kebijakan ini juga berhasil menekan zona orange di lingkungan pemukiman.

"PPKM hampir berjalan tiga minggu, zona orange di Balikpapan sudab hilang. Sementara masa inkubasi yang kita perhatikan juga 14 hari," jelasnya.

Namun, demikian ia tak bisa memastikan apakah penurunan kasus tersebut beriringan dengan pelaksanaan vaksinasi.

"Dampak vaksin belum bisa kami pastikan, tapi yang jelas lebih kepada PPKM," terangnya.

Sementara itu, ia mengaku antrean laboratorium pemeriksaan PCR memang saat ini berkurang.

Baca juga: Imbas PPKM dan Kaltim Steril Bagi Pusat Perbelanjaan, Customer Menurun Drastis

Baca juga: PPKM di Bontang Resmi Diperpanjang, Jam Operasi Pasar dan Objek Wisata Direlaksasi

Hanya saja, kepada setiap antrean pemeriksaan yang dilakukan, memang tak banyak ditemukan hasil terkonfirmasi positif.

"Beberapa klinik masih membuka pemeriksaan di hari Minggu. Biarpun antrean panjang, tapi memang hasil positifnya saat ini berkurang," imbuhnya.

PPKM Mikro di Balikpapan Sampai 13 Maret

Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro kembali diperpanjang.

Konsep PPKM Mikro akan diperpanjang dari 28 Februari hingga 13 Maret 2021, berlangsung selama empat belas hari. 

Pengumuman kebijakan perpanjangan PPKM Mikro itu disampaikan Walikota Balikpapan Rizal Effendi.

"PPKM Mikro akan diperpanjang sampai 13 Maret, saya mohon perhatian masyarakat, kita masih menjalankan kebijakan ini," ujarnya kepada Tribunkaltim.co pada Sabtu (27/2/2021).

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, 9 Meninggal Dunia Terdiri 2 Pasien Usia Muda, Sisanya Lansia

Adapun kebijakan ini mengacu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2021 tentang penanganan Virus Corona (Covid-19). 

Kebijakan PPKM Mikro dikeluarkan lantaran PPKM sebelumnya dianggap kurang efektif menekan penyebaran Covid-19.

Sehingga Pemerintah Kota Balikpapan memberlakukan PPKM kombinasi, antara PPKM Mikro dan PPKM Kota.

Ada ukuran, misal satu RT ada warganya terkena Covid-19 banyak, maka statusnya Zona merah, yang sedang Zona Kuning.

Baca juga: NEWS VIDEO Ikut Vaksinasi Covid-19, Pedagang Pasar Klandasan Tak Lagi Was-was

"Beda-beda zona setiap wilayah,” jelas Rizal Effendi.

Berikut ketentuan khusus PPKM Mikro berdasar zona atau kriteria kondisi RT beserta tindakan pengendalian yang dilakukan:

1. Zona Hijau, tidak ada kasus Covid-19
-Surveilans aktif
-Seluruh suspek di tes
-Pemantauan kasus secara rutin dan berkala

2. Zona Kuning, terdapat 1 - 5 rumah kasus positif Covid-19 selama 7 hari terakhir
-Menemukan kasus suspek
-Isolasi mandiri pasien positif
-Melacak kontak erat

3. Zona Orange, terdapat 6-10 rumah kasus positif Covid-19 selama 7 hari terakhir
-Menemukan kasus suspek
-Isolasi mandiri pasien positif
-Melacak kontak erat
-Melakukan pengawasan ketat
-Menutup rumah ibadah
-Menutup tempat bermain anak dan tempat umum lainnya kecuali sektor esensial

4. Zona Merah, terdapat lebih dari 10 rumah kasus positif Covid-19 selama 7 hari terakhir
-Menemukan kasus suspek
-Isolasi mandiri pasien positif
-Melacak kontak erat
-Melakukan pengawasan ketat
-Menutup rumah ibadah
-Menutup tempat bermain anak dan tempat umum lainnya kecuali sektor esensial
-Melarang kerumunan lebih dari 3 orang
-Membatasi keluar masuk wilayah RT maksimal hingga pukul 21.00 WITA
-Meniadakan kegiatan sosial masyarakat di lingkungan RT yang menimbulkan kerumunan dan berpotensi penularan.

Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Mikro di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, dinilai efektif menekan laju penyebaran kasus virus Corona atau Covid-19.

Angka kasus harian pun mengalami penurunan. Ditarik dalam rentang satu minggu, kasus harian kini berada dibawah angka 1.000.

Hal tersebut tentunya juga berpengaruh dengan tingkat keterisian rumah sakit yang semakin menurun prosentase angkanya.

Juru bicara Satgas Covid-19 Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan keterisian ruang isolasi lebih rendah dari dua minggu sebelumnya.

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, 9 Meninggal Dunia Terdiri 2 Pasien Usia Muda, Sisanya Lansia

Baca juga: Wawali Balikpapan tak Hadir saat Tiba Waktunya Disuntik Vaksin Sinovac, Kadinkes Beberkan Alasannya

"Tingkat keterisian isolasi lebih longgar daripada dua minggu sebelumnya, memang kasus OTG lebih tinggi sekarang," ujarnya, Sabtu (27/2/2021).

Wanita yang kerap disapa Dio itu pun turut melaporkan jumlah ketersediaan ruang isolasi atau tempat tidur bagi pasien Covid-19.

Adapun rincinya, dari 520 total keseluruhan tempat tidur, terisi 340 bed.

Menyisakkan 184 tempat tidur. "Untuk ICU ada 42 tempat tidur terisi 31 sisa 10 untuk ICU anak-anak dan dewasa," imbuhnya.

Berikut data terbaru kasus Covid-19 di Kota Balikpapan:

Kasus Baru : 33 positif
- 17 Suspek
- 4 OTG
- 9 perluasan tracing di masyarakat
- 3 tracing tempat kerja

Pasien Sembuh: 93 selesai isolasi
- 16 pasien berasal dari RSKD
- 6 pasien berasal dari RSPB
- 1 pasien berasal dari isolasi kantor
- 70 selesai menjalani isolasi mandiri

Meninggal dunia : 2 kasus
- Laki-laki berusia 44 tahun
- Perempuan berusia 36 tahun

Total Pasien Positif : 13960
Pasien Dirawat : 311
Pasien Isolasi Mandiri : 929
Pasien Sembuh : 12216
Meninggal Dunia : 504

Penulis Miftah Aulia | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved