Virus Corona di Balikpapan
PPKM Mikro di Balikpapan Diperpanjang Hingga Akhir Maret 2021, Upaya Melawan Covid-19
Pemerintah Kota Balikpapan resmi memperpanjang masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Mikro.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan resmi memperpanjang masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Mikro di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Hal tersebut tertuang dalam surat edaran (SE) Walikota Balikpapan bernomor 300/125/pem tentang perpanjangan kedua kebijakan tersebut.
Kebijakan itu mengikuti Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
Baca juga: PPKM Mikro Jadi Fokus Pemkab Bulungan Atasi Covid-19
Baca juga: Efektif Tekan Kasus Corona, PPKM Mikro di Balikpapan Bakal Diperpanjang Lagi
Yang memutuskan untuk memperpanjang kembali jadwal PPKM skala mikro yang akan berlangsung selama 14 hari ke depan.
Walikota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, perpanjanhan PPKM Mikro di Balikpapan berlaku mulai 14-27 Maret 2021.
“Sesuai arahan dari pusat PPKM Mikro akan diperpanjang, kita akan memperpanjang PPKM mikro paling tidak sampai akhir Maret ini,” ujarnya, Kamis (11/3/2021).
Meski terjadi penurunan kasus Covid-19, Pemerintah Kota Balikpapan tetap melanjutkan jadwal PPKM berbasis mikro.
Baca juga: Warga Korban Longsor di Karang Bugis Balikpapan Akui Masih Trauma hingga Tak Nafsu Makan
Pasalnya, berdasarkan evaluasi yang dilakukan selama penerapan PPKM skala mikro berjalan beberapa pekan.
Langkah atau kebijakan ini dianggap lebih efektif dalam menekan perkembangan jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19.
Hal itu terlihat dari data yang ada pada setiap kelurahan, menunjukkan penurunan jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di kota minyak.
Terbukti, sudah tidak ada lagi wilayah lingkungan pemukiman di Kota Balikpapan yang masuk dalam zona orange.
Baca juga: Tracing Anak Reaktif Antigen, Satgas Tunggu Hasil Spesimen l Virus B117 di Balikpapan
Baca juga: Varian Virus Corona B117 Masuk Balikpapan, Bupati Bulungan Syarwani Minta ASN tak Keluar Daerah
Bahkan saat ini sebagian besar wilayah pemukiman di kota minyak sudah berada di zona kuning bahkan hijau.
“Jadi saya kira penerapan PPKM mikro yang berlaku sudah efektif. Juga meningkatkan kesadaran masyarakat dalam upaya penerapan protokol kesehatan,” katanya.
Selain meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan di setiap wilayahnya.
Baca juga: Mutasi Virus B117 Terdeteksi di Balikpapan, TKI dari Arab Saudi Terpapar, Begini Kronologinya
PPKM mikro juga meningkatkan kepedulian sesama warga kepada warga yang positif Covid- 19 ketika harus menjadi isolasi mandiri.
“Kepedulian masyarakat juga meningkat, kalau ada yang terkena, mereka saling membantu untuk yang sedang menjalankan isolasi mandiri,” imbuhnya.
Virus Corona Diprediksi jadi Endemik
Status pandemi Covid-19 diperkirakan akan menjadi endemik oleh pakar Organisasi Kesehatan Dunia.
World Health Organization (WHO) baru-baru saja memperkirakan Covid-19 bisa menjadi penyakit musiman.
Namun begitu, Juru bicara Satgas Covid-19 Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty menyebut upaya penanganan Covid-19 masih terus berjalan.
Pihaknya selaku instansi yang bergerak menanganai bidang kesehatan, mengaku akan mengikuti arahan dari pemerintah pusat.
"Jadi tidak serta merta kita mengembangkan, mengecilkan atau menghentikan. Semua tetap ada panduannya," ujarnya, Rabu (3/3/2021).
Wanita yang kerap disapa Dio itu menilai, jika Covid-19 berubah menjadi endemik, maka tidak bisa serta merta merubah cara penanganannya.
Baca juga: Ratusan Pasien Corona Sembuh dalam Sepekan, Kabupaten Malinau Kembali Zero Covid-19
Baca juga: Dua Hari Kemenkes Lakukan Tracing, Kasus Baru Mutasi Virus B117 Terdeteksi di Balikpapan
Khususnya dalam menjalankan proses vaksinasi Covid-19 yang saat ini terus digencarkan oleh pemerintah pusat dan daerah.
“Ya sama kan dengan hepatitis, sama dengan influensa, sama dengan vaksinasi pneumonia,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, program vaksinasi kini masih terus berjalan.
Diawali tenaga kesehatan, disusul institusi seperti TNI dan Polri.
Saat ini pun digencarkan untuk 13 sektor pelayan publik.
Tak terkecuali, bagi para guru dan pedagang pasar tradisional.
Sebelumnya, pada Jumat (26/2/2021) tenaga vaksinator melakukan penyuntikan terhadap pedagang Pasar Klandasan.
Kemudian pada Selasa (2/3/2021) kemarin dijadwalkan penyuntikan untuk para guru serta atlet.
Selanjutnya pada Jumat (5/3/2021) nanti, dijadwalkan penyuntikan terhadap pedagang di Pasar Pandansari.
“Karena jumlahnya banyak, penyuntikan direlokasi yang tadinya ke Puskesmas semua dipusatkan di BSCC Dome,” imbuhnya.
Penulis Miftah A A | Editor: Budi Susilo