Berita Kubar Terkini

Warga Kubar Tuding Perusahaan Sawit dan Buah Segar jadi Penyebab Jalanan Rusak, Rawan Kecelakaan 

Sejumlah warga di Kabupaten Kutai Barat mengaku kesal lantaran kondisi jalan umum yang rusak tak kunjung dilakukan perbaikan

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL
Warga berbondong-bondong tanam pohon pisang di tengah jalan poros Melak-Barong Tongkok sebagai bentuk protes terhadap kerusakan jalan umum di Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Warga di Kutai Barat atau Kubar, Provinsi Kalimantan Timur,  tuding perusahaan Sawit dan Buah Segar menjadi penyebab jalan raya menjadi rusak, berlubang-lubang. 

Kondisi rusaknya jalan tersebut rawan kecelakaan lalu-lintas.   

Sejumlah warga di Kabupaten Kutai Barat mengaku kesal lantaran kondisi jalan umum yang rusak tak kunjung dilakukan perbaikan.

Sekumpulan warga tersebut menanam pohon pisang di tengah ruas jalan poros Melak - Barong Tongkok yang terdapat banyak lubang.

Diketahui, mereka menanam pohon pisang tersebut pada Jumat sore kemarin (12/3) kemudian diapload di laman media sosial Facebook.

Baca juga: NEWS VIDEO Guru Unggah Tentang Jalan Rusak Malah Ditunjuk-tunjuk dan Dimarahi Perangkat Desa

Baca juga: Sekda Kubar Minta Petinggi Kampung Terpilih Ikut Membangun Kutai Barat ke Arah Lebih Baik

Mereka mengatakan pohon pisang yang ditanam itu merupakan bentuk kritikan terhadap pemerintah.

Sebagai bentuk kritikan dan keprihatinan terhadap jalan yang rusak dan tidak kunjung diperbaiki.

"Semoga pihak-pihak terkait bisa segera menindaklanjuti dengan bisa segera memperbaikinya," kata Saipul warga yang ikut dalam aksi tersebut saat ditemui Tribunkaltim.co, Sabtu (13/3/2021).

Lebih lanjut warga lainnya juga menegaskan sebenarnya aksi ini ditujukkan kepada pihak perusahaan sawit yang kerap menggunakan jalan tersebut.

Warga berbondong-bondong tanam pohon pisang di tengah jalan poros Melak-Barong Tongkok sebagai bentuk protes terhadap kerusakan jalan umum, TRIBUNKALTIM.CO, ZAINUL
Warga berbondong-bondong tanam pohon pisang di tengah jalan poros Melak-Barong Tongkok sebagai bentuk protes terhadap kerusakan jalan umum, TRIBUNKALTIM.CO, ZAINUL 

Menurut mereka aktivitas perusahaan yang mengangkut Tandan Buah Segar (TBS) maupun Crude Palm Oil (CPO) ini seringkali melewati batas maksimal kapasitas jalan.

Dimana muatan yang dibawa oleh armada perusahaan tersebut melebihi kapasitas jalan raya.

Bahkan kendaraan perusahaan yang melintas hampir 24 jam penuh ini juga sedikit mengganggu masyarakat sekitar.

"Sudah pernah kita minta bantu untuk memperbaiki jalan yang rusak. Tapi tidak pernah direspon," ungkap Petinggi Kampung Sendawar, Kecamatan Melak, Akhmat Yani.

Baca juga: Pilkades di Kubar Digelar dalam Pandemi Covid-19, Pemkab Kutai Barat Beberkan Cara Mengatasinya

Aksi menanam pohon pisang di tengah jalan ini selain sebagai bentuk kritik dan keprihatinan juga untuk menghindarkan terjadinya kecelakaan.

Sebab, jalan rusak yang berlubang tersebut sudah beberapa kali menyebabkan kecelakaan.

Warga berbondong-bondong tanam pohon pisang di tengah jalan poros Melak-Barong Tongkok sebagai bentuk protes terhadap kerusakan jalan umum, TRIBUNKALTIM.CO, ZAINUL
Warga berbondong-bondong tanam pohon pisang di tengah jalan poros Melak-Barong Tongkok sebagai bentuk protes terhadap kerusakan jalan umum, TRIBUNKALTIM.CO, ZAINUL 

Sehingga pohon pisang tersebut sebagai tanda bagi para pengendara untuk berhati-hati.

Sudah banyak terjadi kecelakaan, jadi sengaja kita buat ini. Jadi aksi ini tidak untuk menutup jalan tetapi menghindarkan terjadinya kecelakaan.

"Semoga jalan ini bisa segera diperbaiki karena sudah lama dibiarkan," pungkasnya.

Baca juga: NEWS VIDEO Warga Bukuan Samarinda Tanami Jalan Rusak dengan Pohon Pisang

Baca juga: Kampung Long Iram Seberang Dinobatkan Jadi Kampung Tangguh Nusantara di Kutai Barat

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kubar, Rakhmat yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon mengatakan baru mengetahui adanya aksi tersebut.

Dimana aksi tersebut sebagai bentuk protes terhadap ketidakpedulian perusahaan yang menggunakan jalan umum.

"Memang mereka (perusahaan) mucil. Beberapa kali kita undang mereka rapat untuk memperbaiki jalan, tapi hanya timbun tanah saja, terus hilang," ucapnya.

Baca juga: Tanggapi Banyaknya Jalan Rusak di Kota Samarinda, Zairin Zain-Sarwono Siapkan Dana Darurat

Baca juga: Peduli Keselamatan Berlalulintas, Polsek Kawasan Pelabuhan Samarinda Lakukan Semenisasi Jalan Rusak

Oleh karenanya, pemerintah daerah pun sudah habis kesabaran dan meminta perusahaan tersebut memperbaiki jalan yang rusak.

Selain itu memberikan waktu selama 2 tahun ke depan kepada perusahaan sawit tersebut untuk membuat jalan khusus. 

Penulis Zainul Marsyafi | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved