Virus Corona di Samarinda
Jadwal Bandara APT Pranoto Samarinda Terapkan Alat GeNose Bagi Penumpang Kala Pandemi Covid-19
Beberapa bulan yang lalu, di Jakarta, lokasi fasilitas angkutan umum sediakan alat GeNose.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Beberapa bulan yang lalu, di Jakarta, lokasi fasilitas angkutan umum sediakan alat GeNose.
Sekarang ini, mulai akan merambah ke Kalimantan Timur, khususnya di Kota Samarinda dan Kota Balikpapan.
Seperti apa alat GeNose ini? Dilihat dari sisi fungsinya dan keuntungan bagi para calon penumpang.
Baca juga: Wisata Alam Samarinda, Puncak Rumbia Damai Bisa Melepas Kepenatan Hidup, Dibalut Panorama Senja
Melihat keberadaan alat itu, ditanggapi positif oleh berbagai pihak pengelola terminal angkutan umum, terutama mereka dari unsur transprortasi udara.
Kali ini, Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda akan resmi menggunakan alat GeNose.
Alat tersebut dipakai untuk mengetahui kondisi fisik seseorang apakah terindikasi Covid-19 atau tidak sebelum berangkat.
Alat tersebut rencananya digunakan per tanggal 1 April 2021.
Kepala UPBU Kelas I APT Pranoto Agung Pracayanto, Kamis (18/3/2021) mengatakan, pihaknya saat ini menyiapkan peralatan GeNose.
Baca juga: Samarinda Punya 7 GeNose, Alat Pedeteksi Covid-19, Salah Satunya Diletakkan di RSUD IA Moeis
Beberapa peralatan seperti kantong tiup dan filter digunakan untuk memeriksa penumpang.
"Untuk tahap awal, telah datang 3 unit GeNose, beserta 10.000 kantong tiup dan 100 filter," ucap Agung Pracayanto.
Ia mengatakan, saat ini kapasitas alat periksa GeNose digunakan untuk 30 orang dalam waktu satu jam.
Agar dapat memaksimalkan kinerja dan mempercepat waktu pelayanan, pihak Bandara akan mendatangkan 3 unit GeNose C19.
"Akan ada 6 unit GeNose C19 yang siap melayani pemeriksaan penumpang," ucapnya.
Untuk saat ini ia belum dapat memastikan berapa biaya sekali pemeriksaan.
Mengenai harga pemeriksaan GeNose, tentu lebih terjangkau dari pemeriksaan lainnya.
"Untuk biaya belum dapat kami pastikan besarannya, karena sedang dihitung biaya produksinya oleh mitra, yaitu Klinik Media Farma," katanya.
Dengan adanya fasilitas tersebut diharapkan dapat menggenjot jumlah penumpang Bandara APT Pranoto.
Namun ia mengimbau protokol kesehatan tetap dilakukan selama perjalanan.
Harapannya tentu terjadinya peningkatan jumlah penumpang di Bandara APT Pranoto Samarinda.
Sehingga bandara dapat kembali memberikan manfaat yang optimal kepada mitra dan masyarakat Kalimantan Timur.
Namun tentunya peningkatan tersebut tetap memperhatikan Protokol Kesehatan yang ketat.
"Yaitu penerapan 5M," ucapnya.
Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan Siapkan Skenario
Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan siap apabila ditunjuk sebagai bandara uji coba penggunaan alat skrining GeNose.
Sebagai bandara kelas Internasional di Kalimantan Timur, Bandara SAMS Sepinggan telah mempersiapkan flow dan alurnya.
Kendati demikian, Bandara SAMS Sepinggan belum menerima petunjuk terkait kebijakan penggunaan alat skrining GeNose.
Baca juga: Ekspor Perdana, Balikpapan Terbangkan 7 Ton Kepiting Bakau ke China
Baca juga: Penerapan Zona Zero Tolerance di Jl Sudirman Tuai Protes, Warga Datangi Mapolresta Balikpapan
Hal itu disampaikan GM PT Angkasa Pura I Balikpapan, Barata Singgih Riwahono usai berkordinasi dengan kantor otoritas bandara maupun Kementerian Perhubungan.
"Memang kebijakannya akan diuji coba tanggal 1 April, akan tetapi untuk bandara mana belum ditentukan," ujar Barata, Kamis (18/3/2021).
Pihaknya sebagai pengelola Bandara SAMS Sepinggan saat ini tengah mempersiapkan bilamana ditunjuk oleh Satgas Covid-19 Nasional.
"Jika Bandara SAMS Sepinggan ditunjuk sebagai bandara uji coba, kami siap," katanya.
Menindaklanjuti hal tersebut pihaknya pun merencanakan alur apabila alat GeNose digunakan di Bandara SAMS Sepinggan.
Selain itu, pihaknya juga mempersiapkan penempatan klinik.
Sehingga skenario dan simulasi terus dikordinasikan dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
"Belum ada di Balikpapan terkait penggunaan SOP GeNose di bandara. Tapi kami mempersiapkan secara flownya apabila nanti ditunjuk," jelas Barata.
Meski begitu, penunjukan tersebut harus didukung oleh aturan yang diberikan oleh Satgas Nasional maupun Kementerian Kesehatan.
GeNose Belum Jadi Pilihan
Alat skrining GeNose C19 belum menjadi opsi Satgas Covid-19 Balikpapan untuk digunakan.
Satgas masih merujuk pada pedoman Kementerian Kesehatan. Sehingga penggunaan GeNose belum menjadi pilihan.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty kepada awak media.
“Masih menunggu pedoman dari Kementerian Kesehatan. Kami belum mendapatkan pendoman untuk penggunaan alat tersebut,” ujarnya, Kamis (18/3/2021).
Dia mengatakan, deteksi Covid-19 masih tetap menggunakan tes rapid antigen dan swab PCR.
“Sehingga untuk diagnosis (covid-19) di Balikpapan tetap mengacu keputusan menteri yang terakhir, Antigen diakui selain PCR,” katanya.
Memang, GeNose efektif sebagai skrining tahap awal yang bisa digunakan di tempat fasilitas umum.
Itupun harus disesuaikan dengan kebijakan atau seizin ketua satgas, yakni Walikota Balikpapan Rizal Effendi.
Dengan demikian, GeNose bukan pilihan untuk digunakan sebagai sarana diagnostik di fasilitas kesehatan di Kota Minyak.
"Tetapi jika dijadikan untuk screening di tempat-tempat umum, bisa saja. Kebijakan Bapak Walikota,” tuturnya.
Menurutnya, alat deteksi buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu sangat sensitif sehingga akan sangat membingungkan.
“Apalagi GeNose katanya sangat sensitif, bau rokok saja dia positif, bau durian dia positif,” ucapnya.
Sementara itu, GeNose memang sudah diperkenalkan di Kota Samarinda.
Bahkan pemerintah kotanya membeli 7 alat tersebut.
Baca juga: Hiekraf Balikpapan Minta Turunkan Pajak Tiket Konser Nol Persen
Baca juga: Nilai Pajak Hiburan Tinggi di Balikpapan, Berpengaruh Pada Investor
GeNose yang ditempatkan di rumah sakit daerah maupun empat puskesmas untuk membantu melakukan screening
Tingkat akurasinya disebut mencapai 90 persen.
Selain Pemkot Samarinda, pengelola Bandara APT Pranoto juga sedang mempersiapkan GeNose.
Rencananya, alat tersebut akan digunakan sebagai skrining calon penumpang yang hendak bepergian
Berita tentang Virus Corona di Samarinda
Penulis Jino Prayudi | Editor: Budi Susilo