Opini
Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19
Jika infrastrukturnya memadai, penerapan pembelajaran model daring atau jarak jauh dapat menjadi metode pembelajaran yang hemat sumber daya.
Di zaman moderen sekarang ini pendidikan telah membawa dan memberikan dampak yang cukup besar dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat sepertinya diajak untuk "bermigrasi" dari cara manual ke media digital dalam menjalani kehidupan mereka, salah satunya adalah dalam sektor pendidikan. Pembelajaran berbasis digital atau lebih dikenal dengan pendidikan daring atau pendidikan jarak jauh semakin banyak diikuti dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Jika infrastrukturnya memadai, maka penerapan pembelajaran model daring atau pendidikan jarak jauh dapat menjadi suatu metode pembelajaran yang hemat sumber daya. Selain itu, penerapan pendidikan model daring atau pendidikan jarak jauh juga dapat membangun rasa percaya diri dan kemandirian masyarakat, khususnya peserta didik atau siswa.
Di tengah semaraknya wabah Covid-19 sekarang ini, dengan menerapkan pembelajaran berbasis digital (daring) sangat bermanfaat untuk melindungi peserta didik dari penyebaran virus Covid-19. Apalagi pemerintah sudah menghimbau agar masyarakat atau siswa dapat beraktivitas di rumah sebagai upaya untuk menjaga jarak fisik demi untuk menekan penyebaran virus. Namun dalam proses pelaksanaan pendidikan dengan menggunakan model daring yang dilakukan di masa pandemi Covid-19 ini, tentunya terdapat kelebihan dan kekurangan yang sangat spesifik yang perlu mendapat perhatian kita.
Kelebihan proses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan dengan menggunakan mode daring tersebut antara lain adalah : (1) Pembelajaran dapat diakses dengan mudah oleh siswa dari rumah. Dalam pelaksanaannya cukup dengan menggunakan smartphone atau perangkat teknologi lain seperti laptop yang terhubung dengan internet kita sudah bisa mengakses materi yang ingin dipelajari. Dengan menerapkan mode pembelajaran daring ini siswa dapat melakukan kegiatan pembelajaran di mana saja dan kapan saja. (2) Kita bisa menggunakan biaya yang lebih terjangkau. Kita ingin menambah ilmu pengetahuan tanpa kendala keuangan. Dengan bermodalkan paket data internet, kita sudah dapat mengakses berbagai materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dan kita tanpa khawatir ketinggalan pelajaran apabila tidak hadir. (3) Memiliki waktu belajar sangat fleksibel. Biasanya kebanyakan siswa yang ingin belajar lagi tidak memiliki waktu yang cukup, mungkin karena waktu yang digunakan oleh siswa dapat digunakan untuk bekerja membantu orang tua di rumah. Dalam pendidikan dengan menggunakan model pembelajaran daring ini maka untuk mencapai pendidikan bagi siswa tersebut waktu yang digunakan oleh siswa untuk belajar dapat dilakukan kapan saja tanpa terikat dengan jam belajar. (4) Pembelajaran model daring dapat memberikan wawasan yang luas. Dengan menerapkan pembelajaran mode daring ini, tentunya siswa akan menemukan banyak hal yang semula belum diketahui. Hal ini disebabkan beberapa materi pelajaran yang tersedia pada pembelajaran mode daring ini belum tersedia dalam media cetak seperti buku yang sering digunakan dalam metode belajar mengajar konvensional. Berbeda dengan pembelajaran melalui tatap muka yang dilakukan dengan membaca buku.
Selain dampak kelebihan dalam pembelajaran di masa pandemi-19 ini, juga terdapat beberapa kekurangan-kerurangan. Di antara kekurangan-kekurangan tersebut antara lain adalah:
(1) Tentunya sangat keterbatasan dalam mengakses internet. Salah satu kekurangan metode pembelajaran daring di masa pandemi covid-19 ini adalah terbatasnya siswa dalam mengakses internet. Jika siswa berada di daerah yang tidak mendapatkan jangkauan internet yang stabil, maka akan sulit bagi siswa untuk mengakses layanan materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Hal ini tentunya masih banyak terjadi bagi siswa dalam menerima materi pembelajaran yang dilakukan dengan mode daring, dengan alasan yang dilontarkan oleh siswa adalah masih belum terjangkau akses internet. Selain itu, harga pemakaian data internet juga masih dirasa cukup mahal untuk beberapa kalangan pelajar. Hal ini menyebabkan kemampuan untuk memanfaatkan pembelajaran mode daring masih dianggap sebagai suatu keistimewaan.
(2) Kurangnya interaksi siswa dengan guru. Dalam pembelajaran model daring kebanyakan hanya bersifat satu arah. Hal tersebut menyebabkan interaksi pengajar dan siswa menjadi berkurang sehingga akan sulit bagi siswa untuk mendapatkan penjelasan lebih luas mengenai materi yang sukar dipahami.
(3) Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Materi pelajaran yang diajarkan dalam pembelajaran mode daring hanya dapat direspon oleh siswa berdasarkan tingkat pemahaman yang berbeda-beda. Hal ini tergantung kepada kemampuan siswa dalam menerima materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Beberapa orang siswa mungkin dapat menangkap materi pelajaran yang disampaikan dengan lebih cepat hanya dengan membaca, namun ada juga siswa yang membutuhkan waktu lebih lama sampai benar-benar paham. Bahkan ada juga siswa yang membutuhkan penjelasan dari orang lain agar dapat memahami materi yang dipelajari.
(4) Kurangnya pengawasan terhadap siswa dalam belajar. Kurangnya pengawasan terhadap siswa dalam melakukan pembelajaran model daring dapat membuat siswa kadang-kadang kehilangan konsentrasi dalam belajar. Dengan adanya kemudahan dalam mengakses internet, membuat siswa cenderung menunda-nunda waktu untuk belajar. Hal semacam ini perlu kesadaran diri sendiri bagi siswa agar proses belajar dengan metode daring menjadi lebih terarah dan mencapai tujuan yang diharapkan.
Dalam kesempatan ini pula izinkanlah penulis mengajak kepada semua para pengajar atau guru di masa pandemi Covid-19 ini untuk dapat meningkatkan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran model daring (dalam jaringan) atau pembelajaran jarak jauh, dengan harapan semoga tujuan pendidikan di Indonesia pada umumnya dan pendidikan di daerah pada khususnya akan lebih meningkat dan maju. Aamiin.