Berita Bontang Terkini

UPDATE Virus Corona di Bontang, 5 Bulan Lok Tuan di Zona Merah, Tingginya Mobilitas jadi Penyebab

Predikat zona merah Covid-19 masih konsisten melekat di Kelurahan Lok Tuan Bontang Barat, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur.

Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
https://www.cdc.gov/
Ilustrasi virus Corona. Predikat zona merah Covid-19 masih konsisten melekat di Kelurahan Lok Tuan Bontang Barat, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Predikat zona merah Covid-19 masih konsisten melekat di Kelurahan Lok Tuan Bontang Barat, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur.

Terbukti, sejak 29 Desember 2020 lalu, kelurahan ini pertama kali ditetapkan sebagai wilayah zona merah.

Hingga saat ini, status zona merah itu masih terus bertengger. Bahkan Lok Tuan kini tinggal satu-satunya dari 15 wilayah di Bontang, masih berstatus zona berbahaya.

Baca juga: Kisah Kampung Tangguh Covid-19 Samarinda, RT 82 Memilih Tanam Pepaya Jenis California

Baca juga: Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto Sambangi Kutim, Tinjau Penanggulangan Covid-19 Daerah

Sialnya, kelurahan ini juga pencetak kasus Covid-19 tertinggi dengan akumulasi 864 pasien.

Lurah Lok Tuan, Takwin beralasan jika lonjakan kasus yang terjadi di wilayahnya lantaran mayoritas warganya pekerja di perusahaan industri.

Menurutnya, berbagai mobilitas dari aktifitas perusahaan di wilayahnya, tentunya berpotensi terpapar virus berbaha asal wuhan cina.

Belum lagi, adanya para pekerja yang  didatangkan dari luar juga berpeluang menyebarkan virus di wilayahnya.

"Iya karena disini banyak pekerja industri di perusahaan jadi wajar," ujar Takwin pada, Rabu (07/03/2021).

Selain itu, besarnya jumlah penduduk diwilayahnya menjadi hal wajar, jika Lok Tuan pencetak kasus Covid-19 terbanyak dibanding kelurahan lainnya.

Baca juga: NEWS VIDEO I Care Bontang Hapus Tato Warga Binaan di Lapas yang Ingin Hijrah

Baca juga: Disdikbud Bontang Sebut Orangtua Murid tak Mampu Awasi Anaknya Saat Belajar Daring

Jika diakumulasi dari total penduduk yang berkisar 20.000 lebih dengan besaran jumlah 864 kasus aktif, menurutnya tak kalah besar dari wilayah lain.

"Kalau wilayah lain itu, penduduknya kecil. Bahkan ada yang hanya 4.000 jiwa. Jadi wajar aja kami yang tertinggi," bebernya.

Untuk pengawasan di wilayah, kata Takwin, sudah cukup efektif. Bahkan semenjak PPKM Mikro itu diberlakukan, Kelurahan Lok Tuan berhasil menekan angka penyebaran. Terbukti, kini tersisa 35 kasus.

Saat ini, sambungnya, telah ada 200 relawan Garda Isolasi Mandiri yang tersebar di 52 RT. Tiap RT ada diawasi 4-5 orang.

"Semenjak telah kami bentuk Tim Garda Isoman. Hasilnya bisa diliat. Sekarang jauh menurun dari sebelumnya," pungkasnya.

PPKM Mikro Kembali Diperpanjang

Pemkot Bontang resmi kembali memperpanjang penerapan PPKM Mikro hingga 14 hari ke depan.

Sesuai rilis resmi pemerintah, penerapan PPKM Mikro jilid III ini akan berakhir 19 April nanti. Perpanjangan ini mengacu pada instruksi Mendagri nomor 7 tahun 2021.

"Kaltim masih masuk dalam wilayah yang diminta memperpanjang PPKM Mikro," ujar Aji Erlynawati, Pelaksana tugas harian (Plh) Walikota Bontang, Selasa (6/4/2021).

Baca Juga: Disdikbud Bontang Batasi Sepekan 2 Kali Gelar Tatap Muka Tiap Kelas, Cek Jadwalnya

Baca Juga: NEWS VIDEO Ujian Akhir Tingkat SD Digelar Tatap Muka, SD Muhammadiyah Bontang Perketat Prokes

Konsep PPKM Mikro kali ini ada beberapa aturan yang direlaksasi. Termasuk pelaksanaan resepsi pernikahan.

Dari yang sebelumnya dilarang, kini sekarang telah diperbolehkan.

Namun bagi masyarakat yang menggelar resepsi diwajibkan mengajukan surat pernyataan ke pihak kecamatan dan Dinas Kesehatan terlebih dulu.

Pengaturan juga diberlakukan menyangkut aspek waktu dan jumlah tamu acara.

Serta penyelenggara tidak diperkenankan menghidangkan makan secara prasmanan. Harus berbentuk kemasan.

“Tamu juga dilarang bersalaman dengan mempelai. Kalau melanggar bakal ada sanksinya,” ucapnya.

Diketahui, pelaksanaan resepsi pernikahan di aturan PPKM Mikro sebelumnya tidak diperbolehkan.

Pemerintah mengatur pelaksanaan pernikahan hanya diperkenankan mengikuti proses akad nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) maupun tempat ibadah mempelai.

Siswa tak Berkerumun Saat Pembelajaran

Wacana penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), yang digulirkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) disambut baik sejumlah pihak sekolah di Bontang.

Salah satunya Wahyudi Untoro, Kepala Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Bontang.

Ia menuturkan, jika SD Muhammadiyah telah menyatakan kesiapannya menyambut rencana PTM yang digelar Juli 2021 nanti.

Perangkat pelaksanaan PTM pun telah rampung, mulai dari kesiapan protokol kesehatan hingga beberapa fasilitas penunjang lainnya.

Baca Juga: Tak Perlu Tunggu Juli, Mendikbud Nadiem Makarim Minta Pemda Kaltim Gelar Belajar Tatap Muka

Baca Juga: Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Dinas Pendidikan Balikpapan Gelar Simulasi Usai Lebaran

"Semuanya sudah kami siapkan, prokesnya juga sudah lengkap," ujarnya, Senin (06/04/2021).

Selain itu, sejumlah guru juga akan didorong lebih aktif melakukan pengawasan terhadap murid, agar para siswa saat PTM tidak berkerumun.

Selain itu, tenaga pendidikan sekolah juga akan difungsikan untuk melakukan tugas pemeriksaan kesehatan dan suhu badan para siswa selama di lingkup sekolah.

"Kami sudah siap, prokes sudah lengkap. Guru-guru juga sudah komitmen melakukan pengawasan agar siswa tidak berkerumun di sekolah," bebernya.

Baca Juga: Disdikbud Bontang Batasi Sepekan 2 Kali Gelar Tatap Muka Tiap Kelas, Cek Jadwalnya

Dikonfirmasi terpisah, ungkapan sepaham itu juga dilontarkan Zaitun, Kepala Sekolah SD Negri 006 Bontang Selatan.

Ia juga menuturkan jika SD 006 telah menyiapkan perangkat prokes untuk menggelar PTM.

Meski begitu, ia mengaku masih punya rasa cemas untuk menerapkan PTM. Ketakutan  terhadap bahaya Covid-19 balum dihilangkan dalam pikirannya.

"Kami sih siap saja kalau memang begitu intruksinya. Prokes juga telah kami siapkan sebelumnya. Tapi kalau boleh jujur si saya sebenarnya masih takut sama virus ini," bebernya.

Selain itu, ia juga beberkan jika rencana PTM Juli telah disosialisasikan ke para orangtua murid SD 006. Ada 50 persen orangtua telah merestui anaknya untuk megikuti PTM.

"Sudah kami inforkan. Alhamdulillah responya baik. Orangtua izinkan para anaknya ikut PTM," pungkasnya.

Berita tentang Bontang

Penulis Ismail Usman | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved