Ramadhan 2021

Harga Sembako di Pasar Induk Malinau Jelang Ramadhan, Cabai Rawit Rp 120 Ribu Per Kilogram

Jelang bulan Ramadhan 2021 di Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, harga komoditas cabai rawit di Pasar Induk Malinau

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD SUPRI
Aktivitas pedagang di Pasar Induk Malinau Kota, Kecamatan Malinau Kota, Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara, Rabu (7/4/2021). TRIBUNKALTARA.COM/MOHAMMAD SUPRI 

TRIBUNKALTIM.CO, MALINAU - Jelang bulan Ramadhan 2021 di Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, harga komoditas cabai rawit di Pasar Induk Malinau Kota mencapai Rp 120 ribu per kilo.

Selama sebulan terakhir, harga pasaran komoditas pertanian tersebut fluktuatif, berkisar di angka Rp 110 ribu hingga Rp 150 ribu per kilo.

Hal tersebut diungkapkan pedagang cabai di Pasar Induk Malinau, Nurmiati.

Baca juga: NEWS VIDEO Harga Cabai di Samarinda Masih Tinggi, Pedagang Kuliner Siasati Masakan Tak Terlalu Pedas

Baca juga: Harga Sembako di Pasar Segiri Samarinda Jelang Ramadhan, Cabai Masih Mahal, Stok Daging Sapi Aman

"Dari sebulan lalu harganya naik. Memang kadang turun, kadang juga naik. Harganya antara Rp 100 ribu sampai Rp 160 ribuan sekilo," ujarnya kepada TribunKaltara.com, Rabu (7/4/2021).

Nurmiati menjelaskan harga cabai rawit pekan lalu di tingkat pedagang berkisar Rp 150 ribu hingga Rp 160 ribu per kilogram.

Dia mengatakan sejak tiga hari lalu, harga cabai rawit mulai turun Rp 130 ribu per kilogram. Dan hari ini turun menjadi Rp 120 ribu per kilogram.

Nurmiati mengatakan kenaikan harga disebabkan pasokan cabai rawit di Kabupaten Malinau menipis sejak bulan lalu.

"Harganya segitu naik turun. Biasanya harga normal Rp 50 atau Rp 60 ribu sekilo, itu kalau stok lancar. Kalau sekarang karena menipis, dapat Rp 15 ribu atau Rp 14 ribu satu ons," katanya.

Pemasok cabai rawit di Pasar Induk Malinau, Muktar mengatakan harga komoditas tersebut melonjak dikarenakan pasokan dari wilayah luar berkurang.

Baca juga: Pedagang di Balikpapan Keluhkan Harga Cabai, Naik Sejak Awal Tahun 2021

Baca juga: Jelang Ramadhan, Permintaan 3 Komoditas Ini Meningkat di Pasar Bontang, Harga Cabai Besar Ikut Naik

Dia mengatakan biasanya, harga jual stabil dikarenakan stok cabai rawit yang diperoleh dari petani lokal dan wilayah luar mencukupi.

"Biasanya kita ambil dari dari petani ada juga dari Sulawesi. Tapi sampai sekarang jumlahnya menipis. Dan pasokan dari petani di daerah juga kurang," katanya.

Muktar menjelaskan penyebab tersendatnya stok cabai rawit di Malinau karena banyak petani lokal dan petani dari luar daerah yang gagal panen.

"Saya kira ini bukan karena dekat Puasa. Sudah sebulan harganya begitu," ujarnya.

"Permintaan besar tapi stok kurang. Kurang, karena banyak petani gagal panen akibat kondisi cuaca," ucapnya.

Stok Cabai Andalkan dari Berau

Di tempat terpisah. Satu pekan jelang masuknya Bulan Ramadhan, pihak Pemprov Kaltara akan melakukan pengawasan, terhadap kenaikan harga-harga barang seperti sembako di Provinsi Kalimantan Timur.

Nantinya, pihak Pemprov, bersama dengan instansi lain seperti kepolisian, akan melakukan pengawasan setiap harinya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur Kaltara, Zainal Paliwang, saat ditemui di Kantor Gubernur, Senin (5/4/2021).

Baca juga: Harga Sembako di Pasar Segiri Samarinda Jelang Ramadhan, Cabai Masih Mahal, Stok Daging Sapi Aman

Baca juga: Bupati Nunukan Bakal Keluarkan Surat Edaran buat Seluruh Distributor Barang, Pastikan Sembako Aman

"Untuk itu, nantikan kita ada kerja sama ada instansi terkait, termasuk dengan Polda," ujar Gubernur Kaltara, Zainal Paliwang.

"Nanti dengan instansi terkait yang berhubungan dengan sembako, itu setiap hari dipantau," tambahnya.

Sementata itu, pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan atau Disperindag Kaltara mengatakan, tim yang akan mengawasi mengenai lonjakan harga barang dan pengaman pasokan ialah Tim Terpadu.

Pedagang Ayam Potong di Pasar Induk Tanjung Selor.TRIBUNKALTIM.CO/MAULANA ILHAM FAWDI
Pedagang Ayam Potong di Pasar Induk Tanjung Selor. (TRIBUNKALTIM.CO/MAULANA ILHAM FAWDI)

Tim ini terdiri atas jajaran Polda Kaltara, Jajaran Polres, Satpol PP Kaltara, dan Satpol PP Kabupaten Kota.

"Nanti akan ada Tim Terpadu dari Polda Polres, Satpol PP, itu untuk pengawasan barang jelang Puasa," ujar Kepala Disperindag Provinsi Kaltara, Hartono.

Baca juga: Truk Bermuatan Sembako Terguling di Jalan Samarinda-Bontang, Sejumlah Mobil Besar Ikut Tergelincir

Ditanyakan mengenai komoditas barang yang akan mengalami kekurangan, serta mengalami kenaikan harga, Hartono mengatakan, akan mengawasi komoditi cabai dan ayam potong.

Mengingat hingga saat ini, kebutuhan pasokan cabai di wilayah Kabupaten Bulungan masih dipasok dari berbagai daerah.

Seperti berasal dari daerah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Adapun harga ayam potong kerap mengalami kenaikan di atas harga yang dianjurkan yakni Rp 45.000 per kilogram.

Baca juga: NEWS VIDEO Warga Balikpapan Gotong Royong Bagikan Sembako, Penerapan PPKM Mikro

Baca juga: Pedagang di Paser Diharapkan tak Naikkan Harga Sembako Selama Pelaksanaan Kaltim Senyap

"Kalau pasokan kurang itu cabai, untuk harga yang mahal itu seperti ayam potong, pernah itu melampaui harga tertinggi Rp 45.000," katanya.

Pihaknya tidak ragu, untuk memberikan sanksi bagi para pedagang ayam potong, yang menjual di atas harga yang telah dianjurkan.

"Kalau di atas Rp 45,000, kita berikan sanksi, minimal teguran lisan, ini yang kita antisipasi," tuturnya.

Harga Masih Stabil

Berita sebelumnya. Di tempat terpisah. Jelang Ramadhan, Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UMKM terus memantau harga sembako di lapangan. Ini sebagai upaya antisipasi kenaikan harga sembako.

"Kita sudah melakukan monitoring harga. Untuk sementara ini, harga sembako masih stabil," ujar Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Tarakan, Untung Prayitno, Kamis (1/4/2021).

Baca juga: Saat Ramadhan, Bangunkan Sahur Dilarang Gunakan Toa Masjid, Ini Penjelasan Kemenag Bontang

Baca juga: Apel Pengamanan di Bontang, Pastikan Jelang Ramadhan dan Perayaan Paskah Berlangsung Aman

Baca juga: Agar Anda Tidak Dehidrasi Saat Jalankan Puasa Ramadhan, Ini Takaran Air Putih Dikonsumsi Saat Sahur

Dia mengatakan, dari pantauan di lapangan harga daging ayam mengalami kenaikan, yang semula Rp 38 ribu sampai Rp 40 ribu, kini naik menjadi Rp 42 ribu.

Selain daging ayam, harga lombok juga masih tinggi, yaitu Rp 100 ribu per Kg.

"Bahkan sempat naik sampai Rp 135 ribu per Kg," sebutnya.

Terkait stok ayam dan lombok, dia katakan akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Tarakan.

"Karena daerah-daerah penghasil mengalami gagal panen, jadi masalah ini kita koordinasikan dengan dinas terkait, apakah ada tani lokal menanam cukup atau tidak, untuk antisipasi kekurangan itu saja," jelasnya

"Kalau kurang, nanti distributor bisa mendatangkan dari luar, termasuk lombok, akan kita tanya stok lokal dulu, mencukupi atau tidak," terangnya.

Untung mengatakan dalam waktu dekat, pihaknya akan melaksanakan rapat koordinasi dengan distributor di Kota Tarakan, hal ini dalam rangka pendataan stok sembako di kota Tarakan jelang Ramadhan.

"Kalau stok sembako di Tarakan kurang, kita minta distributor segera mendatangkan barang dari luar daerah," katanya.

Berita tentang Malinau

Berita tentang Bulungan

Berita tentang Harga Sembako

Berita tentang Tarakan

Penulis Mohammad Supri | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved